28.Izin ibu negara.

24 7 2
                                    



"Berpamitlah jika nanti kamu ingin pergi, agar aku sadar dan siap dengan apa yang harus aku perbuat nanti"

-Hana aprilia-







Boleh baca kok, tapi jangan lupa 👉🌟.

***
Kita tak akan pernah tahu Cinta akan jatuh kepada siapa. Mungkin akan jatuh ke orang yang telah lama kita kenal,atau mungkin ke pada orang yang baru beberapa detik kita jumpai.
Entah sakit atau tidak untuk endingnya namun percayalah tuhan tahu yang terbaik untuk hambanya.

Ada beberapa orang yang takut membuka hatinya, entah karna troma atau karna malas untuk merasakan perjuangan Dan rasa sakit.
Namun percaya lah, seseorang yang hebat adalah seseorang yang pernah merasakan rasanya jatuh lalu berjuang bangkit hanya untuk hati dan perasaan orang lain.

"Gua duluan han, lagian lo dah di jemput"

"Ahh,iya El"jawab Hana memandang Fajri yang sudah ada di depan gerbang sekolahanya.

"Hana"panggil Axel ririh.

"Kenapa? "

"Gua yakin, lo cewek yang kuat"sahutnya dengan tatapan sendu ke arah Hana.

"Jangan natap kaya gitu el.
Kadang ada beberapa orang yang bicara seperti itu tentang seorang cewek. Tapi percaya sama gua, cewek memang kuat tapi mereka punya hati yang rapuh, dan asal lo tahu ya. Gak gampang buat jaga hati rapuh itu el."

"Ya,terkadang manusia memang seperti itu kan. Ingin selalu ikut campur masalah orang lain, sedangkan masalahnya sendiri pun tak ada beresnya"ucap Axel. Jika saja semua manusia dapat mengerti dan memahami artinya hati yang sesungguhnya apakah akan ada rasa saling menghargai dan menjaga untuk tidak saling menyakiti.

"Yaudah han, gua duluan balik ya"

"Emm iya el ati-ati ya"

"Siap ibu Negara!"

Hana menatap punggung Axel yang mulai menjauh. Ya jika saja manusia bisa saling memahami tetang perasan pasti dunia ini tak ada kesedihan.

"Mau balik? Apa mau liat tuh cowok dari sini aja? "

"Subahanallah, Fajri gua kagat tau gak?!"sahut Hana kaget, untung saja jantungnya tak berpindah dah tempat.

"Lah kok gua jadi yang salah sih?"keluh Fajri dengan bibir yang di monyong-monyongkan, membuat Hana ingin sekali tertawa geli.

"Gak usah sok manis deh! "Ketus Hana yang sebenarnya ingin tertawa.

"Heleh bilang aja lo mau bilang gua imut kan? Mau bilang gua lucu iya kan, hayo lo ngaku hayoo! "

"Apa sih Faj. Dih kepedean lo! "

"Siapa yang kepedean? Terus mukak lo kenapa merah? Kan akk, ngaku lo malu kan lo? "Gencar Fajri menggoda Hana.

"Diem apa mau gua hajar lo? "

"Ngaku apa mauu,,"

"DIEM APA GUA TINGGAL LO DI SINI HA! "teriak Hana nyaring membuat Fajri diam seketika.

Subhanallah itu suara apa toak sih. Batin Fajri dengan tangan yang menutupi kupingnya.

SAVE ME IN YOUR MEMORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang