8

60 3 0
                                    

"Mau gimana pun rambut lo,digerai kek dicepol kek,lo tetep cantik dimata gue"

Bryna senyum senyum sendiri di kamarnya karna mengingat bisikan angkasa kepadanya. Ucapan angkasa masih terdengar jelas di pendengaran bryna. Ia jadi malu sendiri karna ketauan sama angkasa.

Blenda masuk kekamar bryna karna ingin meminta diajarin matematika. Namun ia aneh melihat bryna yang tengah tersenyum senyum gak jelas sambil menatap langit kamarnya.

Blenda ikut menatap langit kamar bryna karna ingin tahu apa yang membuat kembarannya itu senyum senyum sendiri. Tapi nihil,tidak ada apa apa disana. Yang ada hanya cat berwarna putih serta lampu.

Lalu blenda berjalan dan ikut tiduran disamping bryna. Dengan buku matematika dalam dekapannya. "Apa yang lucu bry?" tanya blenda.

Membuat bryna kaget setengah mati. "Ya ampun!!!! Gue kira ada setan dikamar gue" teriak bryna karna kaget dengan keberadaan blenda yang tiba tiba tiduran disampingnya.

Tapi dengan tampang polos blenda tidak memperdulikan teriakan bryna. "Gue nanya bry,apa yang lucu dari langit langit kamar lo?" tanya blenda sekali lagi.

Bryna mengelus dadanya karna masih kaget. "Gak ada apa apa ko". Blenda masih dalam posisi tiduran. "Tapi ko senyum senyum si?" blenda masih penasaran.

"Lo ngapain bawa bawa buku matematika?" tanya bryna berusaha mengalihkan pembicaraan. Lalu blenda menatap buku yang ada dalam dekapannya itu.  "Oh ini? Mau minta ajarin matematika,tapi gue ajak milo ke kamar lo ya?" blenda harus minta izin dulu karna bryna kurang suka dengan anjing ia lebih suka kucing.

Bryna mengangguk "yaudah milo ajak masuk aja". Blenda tersenyum senang bryna setuju. Karna blenda sangat senang jika milo menemaninya belajar.

Blenda bangkit dengan semangat lalu keluar memanggil milo. Tentu saja milo datang dengan berlari kearah blenda yang berada didepan kamar bryna.

Blenda duduk dibawah dan mengelus bulu coklat milo yang lebat. Lalu milo menurut dan duduk diam disamping blenda.

Sedangkan blenda dan bryna sibuk belajar matematika. Sesekali milo menaruh kepalanya dipaha blenda namun blenda tidak merasa terganggu dengan milo.


Tiba tiba milo menggonggong dengan keras. Karna ada zero masuk kekamar bryna. Milo langsung bangkit dan menggoyangkan ekornya kesana kemari ketika zero datang mendekat.

Milo dengan semangat menjilati wajah cowok itu. Ketika zero sudah duduk disamping blenda. Lalu milo berhenti menjilati zero dan tiduran dipangkuan zero.

"Ngapain lo kesini?" tanya bryna. Zero masih mengelus bulu milo dengan lembut. "Gapapa,gue pengen liat lo berdua aja".

Lalu bryna dan blenda kembali melanjutkan belajarnya tanpa peduli dengan zero yang sibuk dengan milo.







Milo menggeram kearah pintu. Karna mencium bau orang asing. Bryna dan blenda menghentikan kegiatan belajar mereka. Zero memegang erat kalung nama milo. Pintu terbuka dan menampakkan zevanna dan angkasa.

Zero berusaha menenangkan milo kalo itu bukan orang jahat. Namun milo terlepas dari genggaman zero dan milo berjalan mendekati zevanna. Milo menarik narik daster zevanna agar menjauhi orang asing itum

Zevanna tertawa lalu berjongkok didepan milo. Zevanna mengelus pelan puncak kepala milo "its okay bunny,ini namanya angkasa pacarnya bryna,baik ko dia".

Seisi ruangan kamar bryna mendengar ucapan zevannya yang mengatakan bahwa angkasa pacar bryna. Membuat zero dan blenda menahan tawa. Sedangkan angkasa dan bryna menahan malu karna ucapan zevanna.

"Milo,ayo mending kita main diluar aja,oh iya bry nanti lagi ya belajarnya,ayo bang kita jalan jalan ketaman ama milo" ajak blenda sembari merapikan buku buku miliknya.

Zevanna tersenyum "blenda,zero ajak milo jalan jalan ya,jangan ganggu orang pacaran" ledek zevanna sebelum keluar dari kamar bryna.

"Oke mami sayang,ayo milo kita jalan jalan!!! Yey!!!!!" ucap blenda sambil lompat lompat diikuti milo juga yang loncat kegirangan.

Zero hanya menggeleng melihat blenda dan milo. "Yaudah yuk keluar,eh sa maafin tingkah keluarga gue ya" ucap zero sambil memukul bahu angkasa pelan dan meninggalkan angkasa dan bryna dengan blenda serta milo yang sudah keluar daritadi.








Angkasa masuk dan duduk dikasur milik bryna. "Sorry dateng dadakan gini". Bryna berdiri dan duduk dikasur bersama angkasa. "Gapapa ko,ada apa lo kerumah gue?" tanya bryna.

Angkasa menatap bryna yang duduk disebelahnya. "Hmmm kangen aja ama lo,jadi gue kesini,gapapa kan?"

Bryna merasakan pipinya kembali memanas mendengar perkataan angkasa. Ia merasakan kupu kupu beterbangan dalam perutnya. Padahal hanya sebatas kata 'kangen'.


Bryna mengangguk "gapapa ko,kalo kangen kesini aja"





PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang