7

56 4 0
                                    

Angkasa sibuk dengan angka angka dikertas miliknya. Setengah mati angkasa berusaha mengerjakan ulangan matematika dari pak bakri yang susahnya minta ampun.

Sedangkan bryna dengan mudahnya mengerjakan ulangan matematika karna ini memang pelajaran kesukaannya. Bryna menatap angkasa yang tengah frustasi disampingnya itu. "Bisa gak?" bisik bryna.

Angkasa menggeleng pelan. "Gak bisa,susah banget anjir" ucap angkasa dengan suara pelan takut terdengar pak bakri.

Bryna menggeserkan kertas ulangannya agar angkasa dapat mencontek jawabannya itu.

Senyuman terpancar dari wajah angkasa. Dengan cekatan ia menyalin jawaban milik bryna. Namun mereka gak sadar kalo pak bakri dapat membaca gerak gerik mereka,ia berjalan kemeja bryna dan angkasa.

Lalu mengambil kertas angkasa dengan cepat. Membuat bryna dan angkasa terdiam. "Angkasa!!! Kamu nyontek jawabannya bryna? Oh pantes aja kamu duduk sama bryna ya? Kamu tau dia pinter makanya kamu duduk sama dia?" rentetan pertanyaan dari pak bakri.

"Saya pinter ko pak sebenernya,tapi saya cuman gak suka matematika pak" jawab angkasa nyantai dan langsung dapet pelototan dari pak bakri. "Kamu ini kalo dibilangin jawab aja si angkasa!!!".

Angkasa malah nyengir gak jelas. "Tadi perasaan bapak nanya deh pak". Membuat pak bakri makin geram dan langsung merobek kertas ulangan angkasa.

"Keluar kamu dari kelas bapak sekarang juga!!!!!!!" teriak pak bakri. Mau gak mau angkasa bangkit dari tempatnya dan keluar kelas.

Bryna yang melihat itu hanya menggeleng dan menahan tawa. Lalu ia juga ikut bangkit dari tempatnya. Dan menyerahkan kertas ulangannya kepada pak bakri. "Nih pak,saya udah selesai,saya boleh keluar kan pak?". Pak bakri menerima sodoran kertas dari bryna lalu mengangguk dan mempersilahkan bryna keluar kelas.






Bryna keluar kelas dan berlari mengejar angkasa. Bryna menepuk pundak cowok itu lembut dan tertawa melihat wajah angkasa yang cemberut. "Hahahahaha mampus lagian si nyonteknya gak pro" ledek bryna.

Angkasa langsung merangkul bryna "sahabatnya susah malah diketawain!!!!". Bryna meringis kesakitan karna angkasa sambil menjitak kepala bryna "aw!!! Sakit anjir!! Gila lo ya!!!!" teriak bryna.

Angkasa tertawa melihat bryna yang berusaha melepaskan diri dari rangkulan angkasa. "Udah ah!!! Angkasa ih!!!! Lepasin gak?!!!!!" teriak bryna sambil meronta.

Justru angkasa makin mengeratkan rangkulannya membuat bryna sesak napas karnanya. "Anjing!!!! Gue susah napasnya!!!!" ucap bryna.

Angkasa melepas rangkulannya dan melepas cepolan bryna. "Lo cantikkan digerai,bry daripada di cepol".

Bryna terdiam mendengar pujian angkasa. Hatinya terasa hangat dan ia mulai merasa pipinya memanas. Untung saja angkasa tidak sadar dengan pipi bryna yang memerah. Karna cowok itu langsung berjalan ke kantin meninggalkan bryna dengan rambut tergerai.





Bryna memutuskan menaruh kuncirannya di saku baju dan membiarkan rambutnya tergerai. Lalu berjalan kearah angkasa yang tengah menikmati mie ayam.

Bryna duduk disamping angkasa yang tengah menikmati mie ayam. "Sa,bagi dong". Angkasa menggeser mangkoknya ke bryna dan bryna menyambutnya dengan senang hati. "Makasih,angkasa"

Angkasa melihat bryna yang tidak mencepol lagi rambutnya. Biasanya bryna tidak menyukai rambut pirangnya digerai seperti ini. "Ko rambut lo gak dicepol lagi?" tanya angkasa.

Bryna mengunyah makanannya lalu menelannya sebelum menjawab pertanyaan angkasa. "Gara gara lo kuncirannya ilang,jadi gak bisa gue cepol lagi" jawab bryna yang tentu saja bohong.

Angkasa hanya mengangguk lalu menyelipkan rambut bryna kebelakang telinga. "Tapi kayanya lo lebih cantik di cepol deh,wajah lo lebih keliatan kalo digerai gini ketutupan rambut"

Bryna langsung tersedak mie ayam mendengar penuturan angkasa kepadanya. "Gimana si?!! Yang bener yang mana? Dicepol atau digerai?!!!".

Angkasa berusaha menahan tawa. "Dicepol"

Bryna mendengus lalu mengambil kuncirannya disaku dan langsung mencepol asal rambutnya. Angkasa tertawa karna tau ucapan bryna tadi berbohong soal kunciran yang hilang.

"Hahahaha katanya kuncirannya ilang? Ko sekarang tiba tiba ada? Pengen terlihat cantik ya ??  Di depan gue?? Hahahahahaha" tawa angkasa makin keras.






Bryna tersadar lalu ia merasakan pipinya memerah karna ketauan sama angkasa. Lalu angkasa mendekat kebryna dan membisikkan sesuatu yang mampu membuat jantung bryna berloncatan kesana kemari



PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang