9

51 3 0
                                    

Angkasa menelusuri kamar bryna yang penuh gantungan foto. Angkasa melihat foto blenda bersama anjingnya yang barusan angkasa liat.

"Kok lo gantung foto blenda? Kalian deket banget ya?" tanya angkasa sambil memperhatikan foto blenda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok lo gantung foto blenda? Kalian deket banget ya?" tanya angkasa sambil memperhatikan foto blenda. "Bukan gue yang gantung,blenda yang gantung fotonya sendiri dikamar gue,katanya biar gak kangen" jawab bryna.

Angkasa tertawa melihat foto dua anak kecil dengan wajah yang tertutup gelas. Sudah dipastikan itu bryna dan blenda.

"Ko rumahnya beda si pas kalian kecil? Ini rumah yang sekarang udah direnov?" tanya angkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ko rumahnya beda si pas kalian kecil? Ini rumah yang sekarang udah direnov?" tanya angkasa.

Bryna kini berdiri disamping angkasa. Ia juga jadi tersenyum melihat fotonya semasa kecil bersama blenda. "Dulu kita tinggal di kanada" jawab bryna.

Angkasa mengangguk lalu kembali menaruh foto lucu itu. Dan menatap bryna yang berada disampingnya. "Hmmmm bry,kalo gue sering sering ke sini gapapa kan?" tanya angkasa.

Bryna tersenyum dan mengangguk "boleh kok,gue malah seneng lo kesini" lalu tanpa sadar ia memeluk angkasa. "Makasih ya udah tetep berdiri disaat orang menghujat gue,lo tetep berada disamping gue,sekali lagi makasih angkasa" ucap bryna lembut.

Angkasa diam terpaku dengan ucapan bryna. Hatinya menghangat ketika bryna memanggil namanya lengkap diakhir kalimat dengan lembut. Tanpa sadar angkasa membalas pelukan bryna.


Zero dan blenda mengintip dari celah pintu. Mereka menahan tawa ketika melihat bryna dan angkasa pelukan. Milo penasaran dan ingin lihat apa yang dilihat majikannya. Milo terus mendorong tubuh zero dan blenda.

Membuat keduanya kehilangan keseimbangan sehingga blenda dan zero jatuh kedepan serta milo berada diatas mereka.

Angkasa dan bryna melepas pelukan mereka. Bryna dan angkasa tertawa melihat blenda dan zero jatuh dengan milo diatas mereka. "Hahahaha karma tuh gara gara ngintipin orang!!!" ucap bryna di sela ketawanya.

Milo menggonggong dan masih betah diatas zero serta blenda. "Milo,awas dong,aku gak bisa bangun nih,kamu kan berat milo" perintah blenda yang dijawab gonggongan milo. Lalu milo menyingkir dari kedua tubuh majikannya.

Blenda dan zero berdiri. Milo sibuk mengitari kaki blenda hendak mengajak bermain. "Sorry,tadi kita gak sengaja lewat terus milo dorong" ucap blenda berbohong.

Baik angkasa maupun bryna masih tertawa karna wajah zero dan blenda yang panik. "Gue ama bang zero cabut dulu ya,ayo milo ke kamar aku aja mainnya" kata blenda sambil menarik kalung nama milo perlahan.

Bryna dan angkasa masih tertawa saat zero dan blenda sudah tidak ada. "Sumpah ya,muka nya itu lo sa,panik banget,hahahaha" tawa bryna.

Angkasa mengangguk setuju. "Iya bry,mereka panik banget hahahaha".

Lalu mereka menghentikan tawa mereka. Karna zevanna masuk kekamar bryna. "Bryna,angkasa,udah waktunya makan,yuk kalian makan dibawah" perintah zevanna.

"Iya mi,aku sama angkasa kebawah" jawab bryna. Zevanna langsung menutu pintu. Bryna menatap angkasa yang duduk disampingnya. "Yuk kebawah,makan bareng sama keluarga gue".

Tanpa persetujuan angkasa,bryna langsung menarik tangan angkasa. Mereka menuruni tangga secara perlahan. Di meja makan sudah ada bagas,zevanna,zero,blenda,serta milo yang berada didekat kaki blenda.

Angkasa duduk tepat disamping bryna. "Ini cowok yang waktu itu kan?dia Temen kalian?" tanya bagas. Bryna hendak menjawab namun sudah disela zevanna. "Bukan temen pi,tapi pacar barunya bryna".

"Bukan mi,ini temen aku,papi,ini namanya angkasa" ucap bryna memperkenalkan. Angkasa melempar senyum.

Bagas membalas senyuman angkasa. "Jadi pacar juga gapapa kali bry,move on dari jendra" ucap bagas.
Yang disambut tawa oleh semua keluarga bryna. Membuat angkasa dan bryna diam menahan malu.

Sedangkan milo terus menggonggong seakan akan sedang menyorakkan kepada pasangan baru.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang