"Kiara bangun nak, hari ini kamu harus sekolah." Ujar perempuan paruh baya itu sambil membuka gorden di kamar anaknya.
"engghh" Lenguhan gadis itu pertanda telah bangun dari dunia mimpinya.
Kiara, perempuan manis yang baru saja melepas masa putih birunya. Dan hari ini adalah hari pertama dia akan resmi sebagai murid di SMA favorit di kotanya. Kiara Aisya Haris adalah anak tunggal yang sangat dicintai kedua orang tuanya. Namun, Kiara bukanlah sosok wanita yang manja dan bergantung kepada orang tuanya. Seperti hari ini, semua barang barang yang ia perlukan untuk PLS sudah ia siapkan sendiri sejak kemarin malam.
Kiara sudah siap dengan rambut kuncir kuda sesuai perintah kakak seniornya segera keluar dari kamar untuk bergabung bersama kedua orang tuanya.
"Pagi Ma, Pa" Sapa Kiara ketika melihat Papa dan Mamanya menunggunya di meja makan untuk sarapan bersama.
"Pagi sayang, sini makan dulu. Setelah itu kamu sekolah diantar mama ya, Papa hari ini ada meeting pagi." Ujar papanya.
Kiara tersenyum kecil sembari menganggukan kepalanya tanda mengerti.
Sarapan pagi bersama memang sudah menjadi hal wajib bagi keluarga Haris. Sarapan merupakan salah satu momen terbaik untuk berkumpul bersama keluarga sebelum memulai aktifitas seharian.
****
"Kiara turun ya mah" ujar Kiara sembari turun dari scooter matic milik mamanya.
"Iya nak, jaga diri baik baik. Doa mama selalu mengiringimu" Balas mamanya dengan senyuman.
"Terima kasih ma, Kiara masuk dulu. Assalamualaikum."
Kiara memasuki gerbang sekolah dengan perasaan yang bercampur aduk. Rasa sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian dari sekolah yang diidam idamkan banyak orang dengan segala perjuangan agar ia bisa menjadi bagian dari sekolah ini. Hingga perasaan takut akan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah yang selalu menjadi momok bagi sebagian murid yang memasuki sekolah baru. Takut akan keganasan para senior saat masa PLS yang sering ia baca di novel novel kegemarannya.
Kiara bergabung dengan para murid yang sibuk mencari namanya untuk tergabung dalam kelompok yang telah dsiiapkan. Tertera nama 'Kiara Aisya Haris' tergabung dalam kelompok 3.
Lalu ia segera menuju ke aula sesuai instruksi kakak kakak seniornya. Dan dia segera bergabung dengan kelompoknya. Dia berjalan sambil menunduk karena ia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian. Kiara mempercepat langkahnya untuk segera bergabung bersama teman teman satu kelompoknya.
Para siswa baru diberi waktu untuk berkenalan dengan teman temannya agar mereka lebih dekat. Kiara yang memang anak yang sangat pendiam hanya menunggu teman temannya mengajak berkenalan tanpa berinisiatif untuk meminta berkenalan terlebih dahulu. Dua orang perempuan yang nampak sudah akrab berjalan kearahnya. Mereka nampak cantik dengan rambut kuncir kuda seperti Kiara.
"Hai" sapa mereka berdua ke Kiara
"Ha haloo" ucap Kiara tergagap karena ia sangat merasa gugup saat ini
"Nama kamu siapa? Kenalin aku Shakilla panggil aja Lala" ujar wanita dengan kulit putih berponi pagar ini.
"Kalo aku Keisha" Saut wanita di sebelah Shakilla
"Emm nama aku Kiara" Jawab Kiara ragu ragu
"Adek adek acara PLS akan segera dimulai. Kembali ke barisan kita akan mulai apel pembukaan." intsruksi dari salah satu kakak senior.
Mereka semua segera kembali ke barisan sesuai instruksi kakak senionya tadi. Apel pembukaan masa perkenalan lingkungan sekolah telah dimulai dengan dengungang suara gong yang dipukul oleh Kepala Sekolah sebagai simbolis.
Apel pembukaan telah selesai. Para murid berdiri tegap sambil mengepalkan tangan kebelakang. Tiba tiba terdengar suara BRUKK BRUKK BRUKK seperti orang yang sedang berbaris terdengar akan memasuki aula. Pintu aula terbuka dan terlihatlah para senior seniornya dengan wajah tanpa ekspresi menatap para peserta PLS. Jantung Kiara berdegub sangat kencang. Ia tidak tau apa yang terjadi setelah ini.
"Semua tas silahkan diletakkan di depan kaki masing masing dan kembali berdiri tegak seperti semula." instruksi seniornya yang hampir seperti teriakan.
Para peserta segera melakukan apa yang diinstruksikan kakak senior mereka. Sambil berbisik bisik menerka apa yang akan dilakukan kakak senionya tentunya.
"Tanpa Suara Dek!!!" Teriak salah satu kakak seniornya membuat semua terdiam
Sekarang, masing masing kelompok sudah ada 2 orang senior berwajah datar bahkan terkesan menyeramkan. Masing masing 1 laki laki dan 1 perempuan. Mereka mulai memeriksa tas para peserta PLS termasuk milik Kiara. Dan baru Kiara sadari ternyata barang barang yang memang tidak boleh dibawa akan disita.
"Ini apa dek?!" tanya kakak senior wanita ke Kiara dengan mengacungkan gunting dari dalam tas milik Kiara. Dengan susah payah Kiara menjawab "Gunting kak"
"Iya tau Gunting. Buat apa?! Kan sudah ada aturan bahwa hanya boleh bawa barang yang sudah ditentukan. Dan Gak boleh bawa benda tajam. Kenapa tetep bawa barang kayak gini?! Sekarang mana ID Card kamu?" Caci kakak seniornya
"Ini kak" jawab Kiara sambil melepas ID Card miliknya
"Ini disita, kamu harus nebus ini kalo kamu mau lulus PLS"
"Baik kak" jawab Kiara
Chapter pertama di Cerita pertama
Vote anda Comment
syahla
KAMU SEDANG MEMBACA
KIARA
Teen FictionBerawal dari masa perkenalan lingkungan sekolah Kiara dipertemukan oleh seorang seniornya yang amat misterius. Senior yang sangat popular memiliki wajah tampan dan memiliki kepribadian yang misterius. Termasuk dalam hal asmaranya. Kejadian demi keja...