Chapter 7

2.3K 167 14
                                    

Hari ini adalah hari ke enam Kiara bersekolah di SMA Pelita Harapan. Di hari ini pula nasib Kiara tentang jurusan yang akan dijalani Kiara selama tiga tahun akan diumumkan.

Kiara sudah siap untuk memulai hari. Sepertu biasa, ia akan mempersiapkan barang barang yang dibawa ke sekolah. Lalu segera turun untuk sarapan bersama keluarganya.

Sesampainya di sekolah Kiara segera menuju ke ruang di mana papan pengumuman penempatan kelas disampaikan. Sudah ramai murid yang ingin melihat dimana mereka akan ditempatkan.

Kiara melihat namanya ditempatkan di kelas X IPS 1 sesuai dengan jurusan yang Kiara inginkan.

Tak lupa Kiara mengecek siapa saja yang masuk di kelasnya. Ternyata ada nama Keisha dan Shakilla disana. Memang benar benar beruntung sekali Kiara.

***
"Gue gak nyangka kita bisa sekelas"

"Iya nih Ke, gue berasa orang paking beruntung saat ini."

Mereka bertiga sudah memasuki kelas yang sudah disiapkan. Wali kelas mereka masuk memberi pengarahan. Para murid juga melakukan perkenalan di depan kelas.

Selesai sesi perkenalan, para murid bebas melakukan aktivitas yang mereka inginkan.

"Kantin aja yuk."

"Gak ah, gue ke perpus aja"

Kiara hari ini ingin sekali membaca novel yang baru dibelinya. Ia memilih pergi ke perpus.

Bau khas buku buku lama menyeruak ke penciuman Kiara. Kiara duduk di kursi kosong. Keheningan perpustakaan ditambah bau buku buku lama menjadi tempat kegemaran Kiara sejak dulu.

Ini pertama kalinya Kiara masuk ke perpustakaan SMA Pelita Harapan. Perpustakaan yang tidak jauh berbeda dari perpustakaan lain.

"Hai"
Suara berat khas laki laki tiba tiba saja datang mengusik konsentrasi Kiara lada novelnya.

Kiara melihat kesamping. Dan dia adalah

Naufal

Kiara tidak menjawab sapaan Nuafal yang kini duduk disampingnya. Kiara hanya membalasnya dengan senyuman canggung.

"Kenalin gue Naufal, lo Kiara kan."

"Iya kak" balas Kiara dengan menundukkan kepalanya.

"Gak usah takut gitu, gue gak gigit kok. Gue cuma mau kenalan sama lo."

Kiara terdiam. Bagaimana bisa Most Wanted sekolahnya ini mengajaknya berkenalan.

"Mungkin pertemuan kita diawali dengan rasa benci lo ke gue. Makanya gue pengen kenalan sama lo. Siapa tau ini awal yang baik buat kita."

Gila. Ini benar benar gila. Itulah yang ada di pikiran Kiara saat ini. Hanya dengan kata kata Naufal, pikiran Kiara seperti terhipnotis.

"Gue tau, waktu itu gue nyebelin bahkan bikin lo benci sama gue. Gue gak ada maksud bikin lo kayak gitu."

"Gue balik dulu, nanti malam chat gue dibales ya"

"Iya kak" Kiara berbicara sangat pelan bahkan tidak terdengar sama sekali.

***
Kiara merebahkan tubuhnya di ranjang miliknya. Ia ingin sekali bercerita tentang apa yang ia alami. Namun, kepada siapa ia akan bercerita.

Akhirnya Kiara membuka buku catatan hariannya yang sudah lama tidak ia buka. Ia mulai menulis disana

Naufal

Seorang yang menyadarkanku bahwa perasaan bisa dalam sekejap berubah.

Seseorang yang menyadarkanku bahwa sekat benci dan suka itu tipis.

Dan seseorang yang mampu membuatku merasakan apa yang orang lain rasakan, yakni

Jatuh Cinta

Sederet kejadian yang selalu melibatkannya membuatku terjatuh

Jatuh dalam pesonanya, jatuh dalam sejuta kemisteriusannya, jatuh dalam segala hal yang ada pada dirinya

Mungkin ini terlalu cepat, tapi perasaanku berkata lain

Tidak pernah aku merasakan seperti ini sebelumnya

Perasaan bahagia ketika melihatnya, perasaan kesal ketika tau dia ada yang memiliki, dan perasaan gugup ketika bersanding dengannya

Tuhan, jika benar dia yang mampu membuatku bahagia, jatuhkan aku sejatuh jatuhnya

Namun, jika dia bukan yang terbaik untukku kuatkan hatiku untuk ikhlas meninggalkannya

Kiara mencurahkan perasaannya pada sebuah buku yang menjadi saksi setiap kejadian penting yang ada di hidupnya. Salah satunya kejadian ini, kejadian dimana Kiara pertama kali merasakan jatuh cinta.

Meski Kiara tau, Naufal sudah ada yang memiliki. Namun, perasaan memang tidak bisa dipaksakan.

Kiara akan merahasiakan perasaannya ini.

Ponsel Kiara berbunyi.

Kak Naufal Kiara, ini gue Naufal 18.30

Kiara Aisya iya kak, saya sudah save 18.33

Kak Naufal Oh sudah save ya 18.35

Kiara merutuki kalimatnya barusan. Ia benar benar malu saat ini.

Kak Naufal Oiya, kamu masuk kelas apa? 18.36

Kiara Aisya Aku X IPS 1 kak 18.38

Kak Naufal IPS? kenapa kamu milih IPS? 18.39

Kiara Aisya Aku emang pengen ips dari dulu kak, soalnya sejalan sama jurusan yang aku pengen nanti. Terlepas dari apapun yang orang pikirkan tentang IPS. 18.40

Kak Naufal Aku seneng, kamu udah mulai ngomong panjang 18.42

Disaat Kiara berbicara serius, bisa bisanya Naufal membalasnya dengan kalimat tidak penting itu.

Dan sejak kapan Naufal menggunakan aku-kamu ketika berbicara dengan Kiara.

Entahlah semua berjalan begitu saja.

31/12/2017

HAPPY NEW YEAR Dari Kiara and Gangs

Don't forget Vote and Comment

syahla

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang