Chapter 3

2.6K 173 1
                                    

Hari ini Masa PLS hari kedua seperti biasa, Review materi adalah hal paling menjengkelkan yang harus Kiara lalui di Masa PLS ini. Dimana ia dan seluruh peserta PLS harus berdiri tegap di Aula dengan segala intimidasi dari kakak seniornya membuat semua materi yang dihafalnya tiba tiba hilang. Bagaimana tidak, wajah datar kakak kakak seniornya saat bertanya tentang materi selalu datar dan sangat menakutkan. Membuatnya selalu menghela nafas setiap kali kakak seniornya bertanya. Padahal hal yang ditanyakan tergolong mudah dan sudah Kiara hafalkan.

Kiara dan teman temannya segera keluar dari Aula setelah agenda bertemu dengan para zombie selesai. Ya, zombie adalah kakak kakak senior berwajah datar. Shakilla lah sang pencetus julukan tersebut. Agenda selanjutnya adalah penebusan ID Card yang disita. Dan sistem penebusan tersebut adalah peserta PLS dipersilahkan memilih salah satu kakak senior untuk mendapatkan konsekuensi. Karena setiap senior memiliki konsekuensi yang berbeda.

"Mampus, kalo kakaknya minta macem macem gimana ya?" Keluh Keisha

"Iya nih, semoga aja zombie yang gue pilih masih punya hati nurani." Seru Shakilla

"Kok perasaan gue gak enak ya." Tukas Kiara dengan muka lesu.

***

Mereka bertiga segera masuk ke Aula lagi untuk memilih salah satu kakak senio dengan cara duduk di depan kursi kakak senior yang dipilih.

Kiara terlihat sibuk mencari kursi kosong. Semua terlihat sudah ada yang menempati. Jangan tanya dimana Keisha dan Shakilla. Begitu mereka memasuki Aula mereka segera lari ke kakak kelas yang mereka incar. Akhirnya Kiara menemukan satu kursi kosong. Kiara menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa kira kira senior yang akan memebri konsekuensi untuknya. Dan.... dia adalah orang yang telah membuat Kiara malu karena harus memimpin mars di depan teman temanya. Ya, dia adalah Naufal Eezar Pranaja.

"Ehemm, Selamat pagi kak. Boleh saya duduk" Sapa Kiara berusaha sesopan mungkin

"Hmmmm" Hanya deheman yang keluar dari mulut zombie satu ini

"Baik, konsekuensi apa yang akan kakak berikan?" Tanya Kiara

"Tulis surat untuk saya, tentang apapun." Ini adalah kalimat terpanjang yang keluar dari mulut Naufal

"Deadlinenya kapan kak?"

"Besok"

Setelah dirasa cukup, Kiara segera pergi bergegas menuju ke teman temannya yang nampak sudah selesai.

"Hai, gimana ki?" Tanya Shakilla

"Gila, gue ketemu lagi sama tuh Naufal Naufal" Jawab Kiara dengan muka kesalnya

"Wooahh, enak dong lo. Sekalian cuci mata." Sergah Keisha

"Enak dari mananya. BTW konsekuensi kalian apa? Tanya Kiara

"Kalo gue sih suruh nyari tanda tangan 20 orang kakak kelas sih. Boleh OSIS atau enggak." Jawab Shakilla

"Kalo gue, suruh buat puisi tentang cinta dan dikasih ke salah satu senior favorit gue. Lo sendiri"

"Gue sih disuruh buat surat tentang apa aja ke Nufal" jawab Kiara

"Wiihhh, modusnya boleh juga si Nopal." Saut Keisha

"Udah ah yuk pulang. Sopir gue udah di depan." Ajak Shakilla

***

Sesampainya di rumah Kiara menceritakan kegiatan PLS nya kepada sang Mama. Memang Kiara adalah anak yang terbuka. Jadi apapun yang dia alami selalu ia ceritakan ke mamanya.

Puas bercerita dengan sang mama, Kiara bergegas menuju kamarnya. Ia segera berganti pakaian lalu merebahkan diri di kasur empuknya. Ia membuka aplikasi WhatsApp miliknya membuka chat dari grup gilanya bersama kedua sahabat barunya.

Anti PLS PLS Club

Keisha Aurellia Hai guys, inces baru pulang nih. 14.56

Shakilla Risvania Dasar, buruan sono kerjain tugas lo dari zombie! 14.58

Kiara Aisya BTW gue harus bikin surat apa ya ke si zombie? 14.50

Shakilla Risvania Kalo saran gue sih tentang apa yang lo rasain sama zombie sih. Kalo lo kurang suka ya bilang aja. 14.51

Keisha Aurellia Menurut gue, tentang cinta. Sambil cari cari kesempatan bikin surat cinta buat cogan 14.54

Shakilla Risvania Diotak lo cogan, cogan, dan cogan. 14.56

Kiara Aisya Kalian bikin gue tambah pusing 14.59

Kiara segera menutup ponselnya dan mulai mencoba mengerjakan tugasnya. Sejenak dia memikirkan apa yang harus ia tulis nantinya. Namun, Kiara mencoba menulis apa adanya kata katanya mungkin tidak terlalu buruk.

Teruntuk Kak Naufal

Gimana kabar kakak? Semoga baik baik aja ya.

Aku bingung mau nulis apa untuk surat ini. Aku belum terlalu mengenal kakak. Tapi, mungkin ini yang harus ku katakan. Khusus untuk Kak Nufal, awalnya aku kagum kak. Aku kagum dengan sejuta pesona kakak terlepas dari wajah datarmu. Aku jatuh dalam pandangan pertama kita jumpa. Harus kuakui aku sangat terpikat. Namun, semua itu berubah ketika kakak membuatku malu dengan memintaku memimpin mars di depan teman temanku. Aku merasa sangat kesal kala itu. Rasa kagum pada awalnya berubah seketika menjadi rasa yang amat sangat kesal bahkan benci. Memang benar, sekat benci dan suka itu tipis. Dalam sekejap perasaan itu dapat berubah.

Saya harap selesai PLS saya bisa melihat senyum kakak. Sekian

Tertanda

Kiara Aisyah Haris



Maaf Baru banget update

Jangan lupa Vote and Comment

Syahla



KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang