Chapter 11

2.6K 163 16
                                    

"WHATT" seru Keisha dan Shakilla bersamaan.

Kiara sangat panik kali ini. Banyak hal yang ia pikirkan. Kiara tidak pernah dekat dengan seorang pria sebelumnya. Ia bingung apa yang harus dilakukan.

"Gue harus gimana dong nanti?"

"Ya lo diem aja" Balas Shakilla

"Ajak ngobrol Kak Naufalnya Ki, masa dia udah rela jemput lo. Tapi lo nya malah diemin dia."

"Ya tapi ngajak ngobrol apa?"

"Mana gue tau, itu bakal mengalir kok nantinya"

"Kok gue deg degan ya."

"Bikin santai aja kalu Ki."

Kiara dan kedua sahabatnya segera turun dan keluar dari mall untuk menunggu kedatangan Naufal.

"Kenapa sih tiba tiba dia jemput lo?"

"Gak tau guee. Tiba tiba dia bilang mau jemput."

"Terus lo nerima?"

"Gue nolak, tapi dia tetep mau jemput gue."

"Yaudah si, anggap aja rezeki. Dijemput cogan"

Kiara merasakan ponsel di genggamannya bergetar, mendadakan ada pesan masuk.

Kak Naufal
Dimana Ki? Aku udah sampe

Belum juga Kiara membalas tiba tiba Naufal menelfon.

Kak Naufal is calling

"Halo kak"

"Halo, dimana Ki?"

"Aku di deket pintu masuk, sebelah timur."

"Oke,tunggu di situ ya"

"Iya kak"

"Yaudah, kamu tutup telfonnya"

Klik

Kiara menutup sambungan telfon dari Naufal.

Baru pertama kalinya Naufal menelfon Kiara.

"Gimana Ki? udah dateng?"

"Kayaknya sih udah"

"Yaudah, lo susulin. Gue liatin dari sini. Tapi besok lo utang cerita lagi sama kita."

"Yaudah, gue duluan ya"

"KIARA"

Kiara menengok memastikan teriakan seseorang memanggil namanya. Dan ternyata dia adalah Naufal. Pria itu sedang melambaikan tangan ke arah Kiara.

Kiara bergegas menghampiri Naufal yang duduk manis di motor besarnya itu.

"Halo Ki"

"Hai Kak"

"Mau jalan dulu apa langsung pulang"

"Langsung pulang aja Kak, udah malem"

"Yaudah naik"

Kiara terlihat begitu ragu menaiki motor besar milik Naufal. Ia tidak pernah naik motor seperti ini dan ia takut terjatuh. Namun, ia juga takut jika harus memegang Naufal.

"Kenapa? Gak bisa naik?"

"Heem"

"Yaudah, sini tangannya. Aku pegangin. Terus kamu coba naik pelan pelan."

Kiara menuruti instruksi Naufal. Dan ia sudah duduk manis di belakang Naufal. Tetapi tangan Naufal masih menggenggam erat tangan Kiara. Dan membuat perasaan Kiara menghangat.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang