Kiara segera menuju ke perpustakaan setelah ia mendapat pesan dari Naufal. Entah mengapa Kiara begitu bersemangat untuk menemui Naufal.
Kiara masuk ke perpustakaan dan menyapa penjaga perpustakaan. Ia melihat sekitar mencari Naufal.
"Kiara"
Suara berat khas laki laki memanggil namanya dari arah belakang.
"Eh Kak Naufal"
"Sini dek duduk"
"Aku cari buku bentar ya kak"
Kiara mencari novel novel yang menarik untuk dia baca.
Kiara benar benar gugup, ia berusaha menghabiskan waktu dengan pura-pura mencari buku. Kiara menunduk dengan berpegangan rak buku berusaha menetralkan detak jantungnya.
Setelah merasa tenang Kiara mencari buku yang menarik untuk dibaca.
"Lama banget Ki"
Kiara terlonjak kaget menyadari ada Naufal di belakangnya.
"Ehh, ini kak udah Nemu kok"
Naufal mengangkat sebelah alisnya melihat buku yang ada di genggaman Kiara.
"Kamu mau punya anak?"
"Hahh?"
"Tuuhhh buku kamu"
Bagaimana bisa Kiara memilih buku dengan judul 'Nama Nama Baik Untuk Anak'.
Naufal tertawa terbahak bahak melihat ekspresi terkejut Kiara.
Pipi Kiara begitu merona saat ini. Ia benar benar sangat malu. Bisa bisanya ia sembarangan mengambil buku. Sekarang yang Kiara pikirkan adalah memindahkan wajahnya ke bokong agar tidak terlihat oleh Naufal.
"Adduhhh Ki maaf maaf, kamu jadi mau baca itu?"
"Nggak kak, aku gak baca deh"
"Yeeuu ngambek nih"
Naufal mengacak rambut Kiara asal membuat Kiara semakin merona.
"Apa sih kak"
"Yaudah kita ke situ yuk ngobrol"
Kiara duduk tepat di depan Naufal. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia tidak membawa buku, tidak membawa hp. Dan hanya diam melihat Naufal membaca bukunya.
"Kakk terus aku ngapain di sini?"
"Oh iya lupa"
Kiara membuang mukanya. Bisa bisanya Naufal lupa ada manusia duduk di depannya.
"Yaudah aku balik aja kak"
"Ngambek lagi, aku becanda kali Ki, gimana ada masalah apa?"
"Gaada kok"
"Kamu gak pengen masuk OSIS?"
"Belum ngerti sih Kak, tapi pengen"
"Ntar aku bisa bantu buat pelajarin materi testnya kalo kamu mau"
"Tanya mama dulu deh"
Obrolan mereka terus berlanjut dengan candaan candaan dan hal hal receh yang dilontarkan Naufal maupun Kiara.
***
Kiara berjalan sendiri menyusuri koridor yang sepi. Ia ingin ke toilet belakang sekolah dan saat ini adalah jam pelajaran. Maka dari itu koridor yang biasanya rame sekarang sepi."Heh cabe"
Tiba tiba ada suara yang terdengar begitu keras. Kiara otomatis menengok ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIARA
Teen FictionBerawal dari masa perkenalan lingkungan sekolah Kiara dipertemukan oleh seorang seniornya yang amat misterius. Senior yang sangat popular memiliki wajah tampan dan memiliki kepribadian yang misterius. Termasuk dalam hal asmaranya. Kejadian demi keja...