Chapter 9

2.2K 152 10
                                    

Matahari malu malu menampakan dirinya di pagi ini membuat semua orang masih ingin bersembungi dibalik selimut dan enggan memulai hari. Termasuk Kiara.

Semalam ia sangat lelah belajar kelompok hingga hampir larut, itupun tugasnya belum selesai semua. Ia meneruskan pekerjaannya di rumah.

"Eengghh"

"Loh kok gue masih di sini" Kiara tersadar bahwa dirinya masih duduk dengan buku masih berserakan di meja belajar.

"Gue ketiduran? berarti tugas gue buat hari ini belum selesai?"

"Ya tuhan, gimana ini. Gurunya killer lagi."

Kiara bergegas menuju ke kamar mandi dan bersiap siap.

Selesai dengan perlengkapan sekolahnya, Kiara segera turun menyusul kedua orang tuanya.

"Hai Ki, sini makan dulu."

"Gak mah pah, Kiara ada tugas yang belum selesai. Jadi Kiara makan di sekolah aja."

"Yaudah, mama bawain bekal ya. Kamu naik apa, kan papa masih makan?"

"Kiara udah pesen gojek ma."

***
Kiara bergegas memasuki gerbang sekolah. Dengan langkah terburu buru menuju ke kelasnya yang berada di lantai 3.

BRUKK

"Aaaa"

Kiara menabrak punggung seseorang yang membuat buku buku yang ia bawa jatuh berserakan.

Kiara segera mengambil buku bukunya yang berserakan di lantai. Ia tidak memperdulikan orang yang ia tabrak.

"Lain kali kalo jalan jangan buru buru."

Kiara mendongak menatap orang yang baru saja berbicara

"Kak Naufal?"

"Sini aku bantuin, kenapa si buru buru banget? Masih pagi ini Ki."

"Aa Aku ada tugas kak." Jawab Kiara tergagap

Tangan Naufal membantu mengambil buku buku Kiara, namun matanya tidak lepas memandang wajah Kiara.

"Tugas itu dikerjain di rumah, bukan di sekolah." Naufal mengacak rambut Kiara pelan dan tersenyum sangat manis.

'ya ampun gue pengen teriak' batin Kiara

"Gue ke kelas dulu ya?"

"Iya kak"

"Kenapa masih disini? Mau gue anterin ke kelas?"

"Ngg nggak usah kak, makasih"

Saat ini wajah Kiara merah padam dengan mulut ternganga menatap punggung Naufal.

Sejenak Kiara lupa akan tugas tugasnya dan melamun di tengah jalan.

Kiara tersadar dan segera menuju ke kelasnya. Ia mengingat kejadian tadi dengan muka merah. Cepat cepat ia mengusap usap wajahnya

"Kenapa si Ki? pagi pagi udah ngantuk lo?"

"Diem deh Ke."

"Shakilla, gue pinjem tugas Geografi lo dong."

"Lo belum ngerjain Ke?"

"Belum, gue kemarin ketiduran. Sumpah gue baru separo."

"Tenang kali Ke" kali ini Keisha bersuara

"Tenang gimana, orang gurunya killer gitu. Mana bisa tenang."

"Yaudah nih kerjain, cepet."

Kiara segera menyalin tugas milik Shakilla di buku tugas miliknya. Dengan jurus seribu bayangan Kiara menulis berusaha secepat mungkin sebelum sang guru memasuki kelas.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang