Terhipnotis gue - Kai Anya

25 3 0
                                    

Semua ber-dansa dengan diiringi oleh alunan musik Say You Wont Let Go- James Arthur.

ANYA pov
"Apa lo liat liat?" Bentak gue ke dia.
"GR. Siapa juga yang ngliatin lu"

Gue tu curiga gitu dari tadi, dia tu ngliatinnya pake tatapan sinis sinis mesum ngga jelas gitu lahh.

Truss. Tiba tiba dia meluk gue. Rambut gue yang tadinya digulung, sekarang udah terurai rapi.
Pelukan dia tu,... ihh masa dia meluk pinggang gue pake salah satu tangannya. Sumpah selama gue ikut les dansa, gue nggak pernah dansa sampe beginian. By the way enak.
'Anya Ayo dong jangan baper sama dia' -batin gue

Yaps, mata kami bertemu. Tatap tatapan gitu. Sip gue terhipnotis. Gue ikutin gerakannya, gue ngga sadar gerakan apa yang gue lakuin. Mata gue dan dia tanpa henti bertatapan. Serasa dunia milik berdua. Wait wait, ini kok gue deg deg-an ya. Akhh itumah udah sering, cumak perasaan gue aja kalik.

KAI pov
Ya ampun, ini beneran? Its real? Yes its real. Omehgott. Gimana ni? Jangan sampe gue baper

"Tu gerakan kalian bagus" ucap bu Laras mengagetkan kami

Buk Laras mengagetkan kami. Tanganku yang melingkar dipinggang nya lepas, tatapan sudah hempas. Buk-nya nyetop waktu di gaya gue meluk dia dari belakang.

"Hehe, ngga juga sih bu. Btw ini lagunya mellow banget bu, jadi masih belajar dan ngga terlalu bagus bagus juga sih bu gerakannya" alasan kai

"Hehe iya buk"

"Ya gapapa. Nanti kalo udah besar pasti mahir-lah sama semua gerakan" tambah pak Jack

"Ihh apasih kamu ini. Mesum banget" ucap bu Laras

"Maksud saya, gerakan gerakan dansa" tambah pak Jack

"Oke semua kalian boleh istirahat. Dan ekskul sudah bisa diakhiri" ucap bu Laras

Gue salim sama bu Laras dan pak Jack.
"Cocok kamu sama kai. Yehh baper kamu ya" bisik pak Jack
"Ihh apasih pak. Pak buk makasi ilmunya ya, saya pamit"
"Ya" ucap mereka barengan

"Chen," panggil gue ke Chennie
"Udah selesai, yuk ke ruang ganti"
"Girang banget muka lo. Kesambet tante girang ya" tanya Chennie
"Ohh gue tau, pasti karena tadi dipeluk sama Kai ya?.. cie cie dah baper"
"Ihh apasih lo" ucap gue ngedorong pelan Chennie
"Yang abis dipeluk mah beda"
"Akh udah ah.. yuk"

Gue dan Chennie menuju Ruang Ganti
Ditengah perjalanan tatapan mata gue bertemu sama mata dia. Siapa lagi kalo bukan Krystal.
"Ehh bentar bentar, jadi lo dancer" ucapnya songong
"Iya kak" ucap gue mencoba berbicara polos dan baik
"Berarti kita sama" ucapnya sinis
"Maksud kakak apa ya, maaf kak saya mau buru buru, mau ke kelas"
"Ke kelas atau mau ke, ketemu jongin" ucapnya yang mulai membentak
"Maaf ya kak saya ngga mau nyari masalah"
"Kalo lo ngga mau nyari masalah sama gue, JAUHIN JONGIN GUE"

Pede banget ni orang bilang kai, kainya dia -batin gue

"Maaf ya kak, kita buru buru" sela Chennie memegang tangan gue
"Eitss, lo ngga usah ikut campur" ucap Irene
"Ikut campur? Gaje banget lu sumpah" ucap Chennie
"Gimana kalo kita tanding" usul Krystal dengan tatapan sinis
"Maaf ya kak, tapi kita buru buru" ucap gue memegang tangan Chennie lalu pergi

Langkah gue berhenti sejenak, saat tangan Krystal memegang tangan gue.
"Main pergi aja lo, nyerah lo, lo ngaku kalah ni" dia ketawa sinis

Gue udah nggak bisa tahan emosi, amarah gue udah naik. Dan akhirnya gue terima tawaran dia.
"Ok. Gue terima. Tapi lo janga n ganggu gue, temen temen gue termasuk kai dan temen temennya. Deal."
"Hmm. Oke deal, ngga mungkin lo menang. Tapi kalo gue menang, lo harus nurutin semua permintaan gue"
"Ok"
"Gue tunggu lo di tempat latihan, pukul,.. ya sebentar lagi 15 menit lagi"
"Ok" jawab gue singkat tanpa basa basi

Gue sama Chennie pergi menuju kantin, belom ganti baju, biarin, gue mau beli minum. Kalo ke kelas, nanti gue ketemu si item kai, abis gue diomongin satu kelas gara gara dansa tadi.

Gue ngobrol bentar di kantin sama Chennie.
"Nya, nya sumpah lo nyari mati banget sih" ucap chennie yang datang membawa es bubble taro kesukaan gue
"Nyari mati apa?" Ucap gue ngambil tu es bubble
"Ya mau taruhan sama tu kakel"
"Ya ini gue juga lagi mikir, kira kira apa yang dia tantang sampe mau di ruang dansa segalak tantangannya"
"Ya udah, lo seterong aja ya, gue always dukung lo"

15 menit kemudian..
"Udah 15 menit, yuk" ajak gue
"Aduhh kok gue yang takut ya, padahal lo yang mau tanding"
"Udah lo tenang aja.."

Ruang Dansa
"Ha?"

Dia Dia DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang