Adipratama

Chapter 12

Apa yang dibawa sang angin
Debu kah ?Air kah ?

POV Arhan

Acara pesta masih berlangsung , keluarga Adipratama mulai membaur dengan tamu - tamunya. Aku mengawasi Okta dari kejauhan. Dia sama sekali tidak melihat ke arahku.

Buuk..

"Maaf aku tidak sengaja," ketika aku hendak memundurkan badan , aku tidak sengaja menabrak seseorang.

"Ah It's okey," kata pria yang aku tabrak tadi.

"Sepertinya kita pernah bertemu," pria itu menatap wajahku dan mengingat-ingat.

Aku ingat tau dia!

Hepta.

"Kamu adek kelasku yang penakut itu kan ?" Hepta tertawa meremehkanku. Sebal sekali mendengarkan kalimatnya itu. Tadi dia memang benar, waktu itu aku penakut sekali.

"Ternyata kakak masih ingat," aku tertawa kecut.

"Kita belum kenalan kan ?" Hepta mengulurkan tangannya padaku.

"Arhan,"

"Dari keluarga mana ?"

"Agnibrata,"

"Ternyata kamu seorang Agnibrata ya, Agnibrata makin turun ya,"

Ah dia manas - manasin aku. Sabar Arhan ! Sabar!

"Gue Hepta Adipratama , enjoy party-nya tuan muda Agnibrata." Hepta pergi meninggalkan ku.

Ternyata Hepta keluarganya Okta. Tapi kenapa dia bisa seiseng itu sama Okta dulu. Apa ada hubungannya dengan berita kematian Okta dan Hexsa yang palsu.
Ada apa dengan keluarga ini ?

👻👻👻

Setelah acara itu selesai , aku dan Ayah bergegas pulang dan menemui Hexsa. Kami menuju kamar tamu , tempat Hexsa beristirahat. 

"Permisi," Ayah mengetuk pintu kamar itu. Begitu terdengar suara dari dalam kamar , Ayah langsung membuka pintu kamar itu.

Aku melihat Om Tetra dan beberapa petinggi keluarga yang sedang duduk di sofa sambil berbicara serius. Aku juga melihat Hexsa duduk diatas kasurnya , wajahnya terlihat lebam , dan beberapa bekas sayatan di bagian tangan dan kaki nya.

"Kakak gak papa ?" Aku langsung menuju Hexsa.

"Iya di bandingkan keadaan Okta." Aku membeku , bahkan seluruh ruangan ini menjadi bungkam.

Ya aku tau apa yang akan terjadi pada Okta.

"Berita kematian Okta dan Hexsa , bagaimana mereka bisa tau kalau itu palsu ?" Tanya salah pemimpin keluarga Airlangga. Dia salah satu yang mentang kebijakan keluarga Adipratama tentang Okta. Kelurga ini membantu untuk menyelamatkan Okta.

"Hepta," Hexsa mengatakannya dengan pelan namun kami tetap bisa mendengarnya. Semua memperhatikan ke arah Hexsa.

"Hepta anak kedua saya, dia tau rencana kita , awal nya aku pikir dia tidak akan membongkar rahasia dan mendukungku. Tapi sayang Diza berhasil mencuci otak nya dan berbalik menentangku." Aku sangat terkejut dengan yang dikatakan Om Tetra barusan.

"Hepta?" Aku angkat suara.

"Seminggu setelah kepindahan Okta ke sekolah dia datang dan selalu menjaili Okta,"