Chapter 10

11 1 0
                                    

Matahari berusaha...
Tetap bertahan...
Dengan kehangat nya...
Dan sinar indahnya...

-----------------------------------------------------------

POV Arhan

Aku langsung menemui Ayahku, aku rasa ayah sedang di rumah utama keluarga Agnibrata. Ayahku pemimpin seluruh keluarga Agnibrata, salah satu keluarga pembersih dan pengusir Arwah. Walau pengaruh keluarga ini tidak termasuk besar dari keluarga lain tapi keluargaku termasuk keluarga yang di segani.

Aku berjalan menuju kantor ayah.

Tok tok..

"Silahkan masuk!" Aku mendengar suara ayah dari dalam kantor. Aku buka pintu kantor.

"Hai yah!" Sapaku.

"Wah tumben sekali kamu menemui orang tua mu ini," Ayah tersenyum padaku. Di kantor ayah , ada asistennya Pak Asep sedang di sofa membaca tumpukan naskah. Pak Asep memandang ku dan tersenyum.

"Selamat siang tuan muda," sapa Pak Asep.

"Jangan panggil aku tuan muda!" Aku menatap datar Pak Asep. Aku tidak suka dipanggil 'Tuan Muda'. Pak Asep hanya tersenyum jahil.

"Ayah kenal Hexsa Adipratama ?" Aku melihat ekspresi terkejut dari Ayah. Dia langsung meletakan kopi yang hendak ayah minum. Begitu juga Pak Asep dia langsung memandangku.

"Dari mana kamu tau nama itu ?" Ayah menatapku tajam menyelidik.

"Aku mengenalnya, dia kakak teman sekelasku." Raut wajah Ayah terlihat lega.

"Jadi berita tentang kematian mereka itu palsu," timpal Pak Asep. Aku mengerutkan dahiku. Apa maksudnya ?

"Hexsa keturunan keluarga Adipratama , tidak hanya itu , dia salah satu kandidat penerus keluarga Adipratama , kau tau kan keluarga itu ?" Aku mengangguk dan terkejut ketika sadar bahwa Hexsa , sesuai sugaan dia bukan pembersih biasa. Semua pembersihan Arwah pasti mengenal Keluarga Adipratama. Keluarga pembersih terbesar di dunia. Pemimpin sekaligus pemersatu seluruh keluarga pembersih di dunia. Keluarga yang di segani seluruh keluarga pembersih.

"Hexsa meminta bantuan Ayah, Okta dan Hexsa menghilang beberapa hari ini , dan aku menemukan pesan untuk meminta tolong pada Ayah," aku melihat , Ayah dan Pak Asep memegang.

"Beritau semua keluarga Agnibrata , malam ini ada pertemuan, dan beritahu Tetra!" Ayah memerintah Pak Asep. Dengan segera Pak Asep meninggalkan kantor Ayah.

"Apa yang terjadi Yah ?"

"Kemungkinan besar mereka diculik," aku mengkerutkan dahi. Bagaimana bisa orang sehebat Hexsa bisa di culik ?

"Keluarganya!" Ayah mengeram marah.

Tok tok.. seseorang pintu kantor ayah.

"Silahkan masuk!" Salah satu pelayan rumahku masuk kekantor ayah dengan membawa sebuah surat.

"Baru saja ada surat untuk anda," pelayanan itu menyerahkan surat itu pada Ayah.

"Terimakasih," Ayah menerima surat itu.

"Saya permisi," setelah Ayah menganggukan kepala , pelayanan itu meninggalkan kantor.

Aku melihat Ayah membaca surat dengan serius. Aku melihat ekspresi kesal Ayah. Selesai dia membacanya. Ayah langsung meletakan surat itu dengan kasar.

"Surat dari siapa Yah ?" Ayah menatapku sejenak, lalu kembali melihat surat itu.

"Keluarga Adipratama." Ayah mengenbuskan nafasnya dengan kasar.

"Wah Arhan, sudah lama tidak melihatmu. Ibu sehat ?" Kakek tiba-tiba masuk ke kantor ayah tanpa mengetuk pintu. Kakekku yang sudah sangat tua ini tersenyum padaku. Ah senyum manis kakek membuat ku rindu.

"Peluk saja tidak usah malu," aku langsung memeluk kakek. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Semenjak 3 tahun lalu , ibu memutuskan untuk tinggal sendiri bersamaku. Ibuku bukan dari golongan orang yang bisa melihat. Itu akibat tekanan yang ibu terima ketika tau adikku meninggal gara-gara berurusan dengan para arwah. Lalu ibu memutuskan untuk menjauhkanku dari dunia Arwah dan berpisah dengan keluarga utama. Ya walau aku tetap memberontak dan berurusan dengan dunia arwah. Tapi aku tidak pernah kembali ke rumah utama.

"Ibu sehat kek, tapi biasa dia bakal cerewet kalau aku terluka," aku tertawa, kakek juga.

"Dia tidak berubah ya," kata ayah , ada gurat rindu di matanya. Aku tau Ayah sangat merindukan ibu. Namun apa daya dia juga memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga Agnibrata.

"Ibu juga merindukan ayah, cepat pulang ya, ibu tadi berpesan begitu untuk ayah."

"Ayah akan pulang ," Ayah tersenyum manis.

"Omong-omong, apa yang membuat bapak kemari?" Tanya ayah pada kakek.

"Kangen anak dan cucu ku lah," kakek terkekeh. "Aku mendengar kabarnya dari Asep, aku akan membantu kalian."

Bersambung.....

-----------------------------------------------------------

Bonus up cepet.. karna kemarin pendek sekarang juga pendek... 😂😂

Enjoy aja ya... 😘 Terus dukung... 😘😘

Bonus lagi...
Nih Arhan versi imajinasi saya ya kira-kira mirip Okumura Rin dari Anime Ao no Exorcist..

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi Arhan nggak punya ekor ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi Arhan nggak punya ekor ya... 😂😂😂

Kenapa gak pake orang asli buat ngegambarinnya ? Aku gak tau tokoh tokoh manusia yang bisa di jadikan gambarannya... But kalian boleh imajinasi Arhan seperti apa.. 😂😂

See you naxt Chapter... 😘😘

AdipratamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang