Tentang Muhammad Zaid

17.5K 451 10
                                    


Azdan subuh membangunkan aku dari tidur yang cukup setelah kelelahan yang dialami beberapa hari kebelakang, Jika menghitung hari, berapa ribu hari yang telah aku lewati? Allhamdulillah, sungguh nikmat yang luar biasa, Rabbku mengijinkan diri ini agar selalu bisa Menikmati apa yang telah diciptakan-NYA.

Kita berkenalan dulu, tentu tak kenal maka tak sayang katanya. Bismillahirrohmanirrohim, Perkenalkan nama saya Muhammad Zaid. Lahir di karawang, 17 Januari 1995. Berapa usia saya saat ini? Tidak usaha membahas usia ya, kita lanjut perkanalan. Siapa yang tidak bersyukur dilahirkan dari Rahim seorang ibu yang luar biasa? Dan di didik Oleh Ayah yang begitu hebat.

"Cintailah dalam do'a. barangkali didalam do'a kalian saling mendoakan" Ummi kerap kali mengingatkan bagaimana cara yang baik seorang laki laki mencintai perempuan sesuai dengan syariat Agama. Atau Abi "Masa dipacarin, Nikahin dong. Jangan cemen jadi laki laki" begitulah abi Menyampaikan pesannya, dengan sedikit gurauan. Ya, yang mungkin tidak lucu.

Menjadi anak tunggal mungkin kerap kali menjadikan seorang anak menjadi manja, In Syaa Allah saya enggak, hehe. Ummi dan Abi Seorang guru. Guru disekolah, dan guru di Rumah, Alhamdulillah Orang tuaku juga sudah bisa mendirikan Madrasah disekitar rumah tempat tinggal kami.

Bagaimana ya menceritakan latar belakang kehidupan kami? Dari pada pusing memikirkan itu, saya ingin sedikit bercerita bagimana mencintai seseorang dalam diam dan kemudian bisa sah menjadi isteri nantinya.

Banyak hal yang terkadang tidak kita lihat dengan Jelas, banyak hal yang mungkin sering membuat kita pusing tentang Faham yang berbeda beda. Berceritalah kepada-Nya bahwa kamu mencintai dia dengan cara yang baik, Maka tanpa dikejarpun cinta akan datang saling menghampiri, jika dikejar lelah nanti hehe.

"Kapan pulang kekarawang? Tidak kangen ummi kamu?" suara seorang perempuan nan halus terdengar dari benda pipih dengan sejuta keahlian. Aku tersenyum mendengar suaranya

"Kangen dong. Masa enggak, kapan ya? Malu belum bisa bawa menantu" terdengar suara tawa ringan dari seberang sana. Apa yang sedang ditertawakan ummi ini. Padahal begitukan adanya

"Kamu ini, yang Ummi tanyakan itu dirimu. Bukan Menantu"

"Kan biar satu paket mi, Biar dibawa terus dinikahin"

"Olala, emang kamu fikir perempuan itu kucing main bawa terus dinikahin"

Aku tertawa mendengar ucapan ummi tadi, sungguh ini hiburan dipagi hari sebelum bertarung dengan kertas yang akan dicorat coret nanti oleh dosen pembimbingkan? Ahh akhirnya setelah menjalannkan masa kuliah selama 3 tahun 7 bulan akhirnya bisa bertemu ruang sidang beberapa Minggu kedepan

"Iya In Syaa Allah nanti zaid pulang setelah melamar seseorang mi" Aku terkekeh menjawab perkataan ummi tadi

"Terserah kamu deh, sudah dulu ya Ummi mau menyiapkan sarapan untuk Abimu"

"Enak ya mi punya isteri, ada yang buatin sarapan. Aku ya ditemenin si sari terus"

"siapa sari itu zid? Berani sekali kamu tinggal dengan perempuan"

"Sari roti mi, hehe"

"ya Allah, dikira apa. Ya sudah ya Assalamualaikum"

"Ailakumussalam" jawab ku sambil terkekeh geli. Sungguh Ummi adalah perempuan terhebat bagiku, bagaimana tidak, segala hal bisa menjadi satu, Keseriusan, canda, dan selebihnya.

Setelah menutup pembicaraan dengan Ummi lewat benda pipih tadi aku bergegas untuk berangkat kekampus, mempersiapkan mental tentang "Ini revisi" "yang ini juga" "bagaimana kamu ini, gak ada peningkatan" "setelah ini saya tidak terima revisi" "jelek" ah selebihnya. Mumet sebenarnya. Tetapi ya begitu. Percaya Bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.

"berangkat pagi sekali Zid"

"takut keburu malas saya dam"

Ingin tau siapa adam? Dia teman satu kosku. Tidak tinggal satu kamar, tetapi adam yang tahu banyak tentang aku, keluargaku, dan banyak hal lainnya. Kami satu jurusan tetapi adam baru akan memulai bimbingan, karena 8 bulan lalu dia mengalami kecelakaan dan cuti hingga 1 semester. Tertinggal dan akhirnya aku lebih dulu diatasnya.

Merapihkan beberapa buku yang harus dibawa, dan merapihkan penampilan tentunya. Harus keren luar dalem. Biar enak diliat, berpamitan dengan adam. Dan meninggalkan suasana kos yag sepi, mungkin setelah shalat berjamaah tadi beberapa mahasiswa memilih untuk tidur lagi, apalagi kebanyakan mereka mahasiswa semester awal. Yang harus semalaman begadang karena tugas yang menumpuk. Oke kita berhenti membahas tentang mahasiswa awal itu

Sudah berbicara sejauh ini tetapi masih belum tau ya tempat bertemu Humairahku itu dimana? Tentu dikampus, daerah tanggerang. Universitas Islam Negri yang tidak bisa aku sebutkan namanya. Alhamdulillah sudah disemester akhir dan siap sidang beberapa minggu lagi, Menjadi Mahasiswa sastra Bahasa Inggris tidak mudah bagi diriku pribadi, Apalagi dilatar belakangi dengan Keluarga Asli karawang, yang bicaranya "Maneh – Manehan". Jadi sulit jika Mengimbangi dengan pembicaraan "You – youan" mah.

Jadi apalagi yang belum aku ceritakan? Mengenai apa yang aku suka? Atau apa warna favoriteku? Aku rasa jangan membahas tentang itu terlalu dalam. Baper nanti. Susah move On kan saya yang repot nanti.

Jadi cukup bukan tentang Muhammad Zaid? In Syaa Allah, dilain kesempatan saya akan jawab semua pertanyaan pertanyaan yang ingin kalian sampaikan. Tetapi nanti setelah menikah dengan Perempuan yang selama ini saya dambakan ya. Jagan sekarang nanti tidak Rame.

Jangan berharap pada saya yang nanti akan berbicara romantic ya, jangan berharap pada saya yang berbicara seakan akan punya wibawa yang tinggi, jangan berharap tentang itu. Berharap kepada Rabbmu tentang Menjadi suamimu boleh, tetapi kamu yang berharap harus Annisa ya, kalau bukan Jangan. Eh sebentar bukan Annisa dalam makna perempuan, tetapi Annisa Humaira. Calon isteri sekaligus masa Depan dengan penuh kebahagiaan.

Salam

Muhammad Zaid

- H A S I L R E V I S I-

ig: putrifadilatulb_

KHUMAIRAHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang