Halalkan atau Tinggalkan

2.3K 143 3
                                    


Assalamualaikum!!!!

Happy Fasting. sebelumnya aku mohon maaf yang sebesar besarnya untuk keterlambatan penulisan Cerita humairahku.

vakum hampir 3 bulan, karena beberapa hal yang mungkin sulit dijelaskan.

ada yang ikut SBM disini? Aku do'ai lulus yaaaaaa... do'ain aku juga hehe

oh iya, mulai part setelah ini akan aku private yaaaa!! karena mulai pada penjelasan lebih menjelaskan secara rinci, jadi akan lebih panjang dari yang iniii.

selamat membaca, masalah vote itu keikhlasan kalian. aku menulis semata mata hanya untuk menyalurkan salah satu hobiku.

22 Mei 2018

"Ini punya kamu kan?" Aku menyodorkan sebuah buku.

Sudah kuputuskan untuk mengembalikan buku Harian annisa, setelah 4 hari aku keluar dari rumah sakit aku dianjurkan istirahat total. Dan baru hari ini aku datang kekampus lagi. Selama 4 hari pula aku putuskan untuk mengembalikan buku annisa. Rasanya terlalu lancang jika aku terlalu ingin tau siapa annisa sebenarnya jika annisa enggan diketahui siapa sebenarnya dia.

Aku melihat dengan jelas raut kaget dan bingung diwajahnya. Mungkin dia merasa bingung sebenarnya bagaimana bisa buku hariannya ada ditanganku. Aku hanya tersenyum dan kembali menyodorkan buku milik annisa, dia mengambil buku dari tanganku.

"Ko bisa ada di kamu?" tanyanya

"Waktu kamu masuk rumah sakit, kayaknya tertinggal didalam mobil. Dan saya baru inget, Maaf ya annisa"

"Makasih ya" katanya dan aku hanya mengangguk.

Aku perhatikan annisa dengan gerakan cepat langsung memasukan buku hariannya itu kedalam tas ranselnya. Sejujurnya aku sangat kepo sekali siapa debenarnya annisa. Hanya saja gengsi ku terlalu tinggi. Apalagi karena annisa yang tidak mengiyakan ajakanku tentang Pernikahan. Dan itu cukup membuatku tidak seharusnya mengejar annisa dengan langkah yang tergesa gesa. Aku ingin semuanya lancer dan tenang.\

"Penting ya?"

"Banget" katanya.

"Sudah makan siang? Kekantin bareng mau?" annisa hanya membalas dengan anggukan

Kami berjalan berjalan beriringan, dan disertai dengan beberapa pembicaraan ringan terkadang tentang kondisi anak panti. Atau annisa yang menanyakan bagaimana rasanya menjadi Anak kuliah disemester Akhir. Aku kadang ingin sekali terus seperti ini. Tetapi rasanya sulit sekali. Annisa benar benar bukan perempuan biasa.

"disana, kosong" kataya. Dan aku hanya mengangguk

"aku pesan dulu ya" kataku, ketika kami sudah sampai ditempat yang barusan annisa tunjuk

"Gausah, Annisa bawa bekal. 2" begitu katanya

"Masak sendiri?"

"iya, hehe. Jadi kalau tidak enak maklum ya" aku hanya mengangguk dan tersenyum

Aku dan annisa kembali dalam keheningan. Ah tidak hening. Kadang aku bercanda di antara suapan yang aku lakukan. Menggoda annisa dengan beberapa perkataan ringan "Enak", "apalagi setiap hari", "Udah siap jadi ibu kalau begini" dan beberapa perkataan lainnya, dan ya ini bukan gombalan, memang masakan annisa pas diilidah.

"Gombal" katanya

"Siapa yang gombal?"

Dan berakhir dengan gelengan singkat yang dilakukan oleh annisa, aku tersenyum dan mengikuti langkah annisa, maksudku bukan pergi. Tetapi marapihkan tempat makan kami. Aku hanya tersenyum sedikit, bagaimana tidak. Serasa sudah memiliki istri jika seperti ini.

KHUMAIRAHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang