4. Like This?

144 30 9
                                    

*

"Aku memang manusia terbelakang, tetapi persentaseku
adalah zero untuk bisa direndahkan."


-

Min Ah melangkah keluar dari gedung fakultasnya. Rasanya benar-benar melelahkan. Menjadi mahasiswa hukum bukanlah perkara yang mudah ternyata. Untuk saat ini ia menyesali perbuatannya untuk mengikuti jejak sang ayah.

Dengan sisa tenaga, Min Ah melangkah menuju gerbang. Sesampainya di sana, ia baru menelpon kakaknya, Jaebum.

Dengan sabar ia menunggu kakaknya yang berkata akan datang 15 menit lagi. Min Ah memilih berdiri bersandar sambil memainkan ponselnya.

Tak terasa waktu sudah bergulir lebih dari 15 menit. Dan sang kakak baru menghubunginya kalau dia terkena musibah, ban bocor. Akan memakan waktu lama dan Jaebum juga sudah berpesan agar pulang naik taksi.

Karena terlalu kesal, Min Ah memilih lebih lama berdiri disana, lebih lama mungkin. Sampai seorang lelaki datang ke arahnya dan menempelkan sekaleng minuman berenergi di dahinya. Membuat Min Ah terkejut dan mendongak untuk melihat siapa yang melakukannya.

"Tidak pulang?" untuk saat ini Yoongi tidak ingin berdebat.

Dia memberikan kaleng itu pada Min Ah, dengan senang hati gadis itu menerimanya.

"Menunggu jemputan."

Yoongi tertawa kecil lalu membantu Min Ah yang belum bisa membuka kalengnya.

"Bahkan kakakmu bilang dia tidak bisa menjemput." Ucapnya sambil memberikan kaleng yang telah terbuka pada Min Ah.

"Bagaimana tau?"

"Aku itu jenius, perlu kau ketahui." Ucap Yoongi menyombongkan diri.

"Mau ikut denganku?" Min Ah menatap Yoongi dengan tatapan ragu. Biar bagaimanapun, dia belum terlalu mengenal Min Yoongi.

"Aku berjanji akan memulangkanmu setelah itu." Ucap Yoongi memastikan.

Lalu Yoongi menarik pergelangan tangan Min Ah. Mengajak gadis itu pergi bersama.

-

Untuk pertama kali dalam hidup Min Ah, menatap senyum Yoongi yang begitu lebar. Bahkan lelaki itu tak malu untuk tertawa puas. Mereka ada di kedai pinggir jalan. Yoongi membiarkan anak-anak kecil memainkan gitarnya dengan asal dan menyanyi asal.

Hal itu menjadi hiburan tersendiri untuk Yoongi dan Min Ah tentunya.

"Begini dirimu setiap harinya?" tanya Min Ah yang dapat menghentikan tawa Yoongi, hanya tersisa kekehan kecil.

"Hmm ya."

"Kau... berandalan?" ucap Min Ah lagi.

"Hey tunggu dulu." Yoongi berucap tidak terima.

Min Ah hampir mengeluarkan suara lagi kalau Yoongi tidak menyela. "Dengarkan aku."

"Aku memang manusia terbelakang, tetapi persentaseku adalah zero untuk bisa direndahkan, kau tahu. Aku begini karena aku mau. Bukan berarti aku berandalan." Jelas Yoongi.

Min Ah tersenyum mendengar itu.

"Aku baru kali ini mendengar berandalan membela diri." Celetuk Min Ah dan membuat Yoongi kembali menoleh menatap Min Ah.

"Ya!"

Gadis itu tertawa. Yoongi yang melihat itu ikut terkekeh dan menaikkan tudung hoodie Min Ah untuk menutupi kepala gadis itu.

"Waktunya pulang."

"Ah, Sunbae..."

21 Mei 2019
-

this story will be continous

Dapet lobeu dari si jay-slay

Dapet lobeu dari si jay-slay

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saranghae,

52

Challenge: 25 Days of Flash Fiction - MygWhere stories live. Discover now