5. Interest

143 28 3
                                    

*

"Jika rumah adalah tempat dimana kau bisa menemukan kebahagiaan, lantas bagaimana jika rumah hanya memberimu rasa sakit?"

-

Pernah suatu hari, Yoongi kembali menemui Min Ah. Entah lelaki itu ajaib atau apa, tapi Yoongi selalu datang di saat Min Ah dalam posisi setengah kesal.

Kalau Min Ah tidak cekatan, mungkin kepalanya akan benjol besok. Pasalnya Yoongi dengan sembarang melempar kaleng minuman bersoda ke arahnya.

"Kau lagi. Kenapa selalu dirimu?"

Yoongi tertawa kecil dan melangkah mundur dihadapan Min Ah yang terus melangkah maju. Sebelah tangannya masih setia menggenggam minumannya, dan yang sebelah lagi dijejalkan di saku celananya.

"Mungkin jodoh,"

Min Ah mendesis tidak suka dan membuka minumannya.

"Tidak ada jodoh yang disengaja, jelas kau yang sengaja mengikutiku." Ucap Min Ah setelah menyelesaikan tegakan pertamanya.

"Mau pulang?" tanya Yoongi mengalihkan topik. Merasa ditanyai, Min Ah hanya berdeham untuk mengiyakan.

"Tapi sebenarnya aku malas pulang." Keluh Min Ah.

"Mau ikut lagi denganku?"

Yoongi berkata sambil memutar tubuhnya agar berjalan beriringan dengan Min Ah.

"Tidak, ada banyak tugas yang harus aku lakukan."

Min Ah berucap lagi dengan helaan nafas berat diakhir. Dia merasa mengenal Yoongi baik dan dialah tempatnya meluapkan curahan hatinya. Sepertinya.

"Hey, Min Ah. Kuberitahu. Jika rumah adalah tempat dimana kau bisa menemukan kebahagiaan, lantas bagaimana jika rumah hanya memberimu rasa sakit? Banyak beban jika kau kembali kerumah, bukan?"

Min Ah menghentikan langkahnya tiba-tiba dan disusul dengan Yoongi. Lelaki itu juga menoleh dan menatap Min Ah dengan alis terangkat. Gadis itu memiingkan badan menatap Yoongi.

"Oh, tunggu dulu. Ada apa dengan dirimu? Apa kau ada masalah dengan rumah?" ucap Min Ah dengan nada mengejek serta tangan terlipat di atas perut.

"Sejak kapan kau jadi banyak tanya?" bukannya menjawab, Yoongi malah melemparkan pertanyaan lain. Lelaki itu bahkan melangkah menjauh dari Min Ah.

Diam-diam Min Ah tertawa dan melangkah cepat untuk menyusul Yoongi. Mengapit lengan lelaki itu.

"Ayo ke café depan, kita perlu saling bercerita. Hitung-hitung sebagai tambahan pendekatanmu padaku."

"Siapa yang mendekatimu?"

"Kau lumayan lucu jika mengelak. Ayo, waktu menunggu kita."

Sore itu, Yoongi tersenyum manis karena perlakuan Min Ah, dan untuk sore itu jantung Min Ah berdebar cepat karena perlakuannya yang menggandeng tangan Yoongi. Dan juga gadis itu tersipu karena senyuman Yoongi.

1 Juni 2019
-

this story will be continous

Find me on Instagram @upfive93

Find me on Instagram @upfive93

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saranghae,

52

Challenge: 25 Days of Flash Fiction - MygWhere stories live. Discover now