*
"I've not broken our heart, Cathy. You've broken it, and in breaking it, you've broken mine." - Heathcliff, Wuthering Height.
-
Panik
Seluruh orang yang awalnya terlelap diruangan ini serentak bangun dan mendapati Yoongi sudah tidak berada di tempatnya, melainkan bersimpuh di lantai dengan mata terpejam. Yang paling panik tentu saja Min Ah. Gadis itu terbangun pertama karena mendengar suara gelas jatuh. Walaupun gelas plastik tapi cukup gaduh di telinga Min Ah. Langsung semua orang memindahkan Yoongi seperti semula.
"Ada apa, Yoon?" gumam Min Ah sambil mengusap pelan ujung kepala Yoongi.
"Min-ya, lebih baik kau lanjutkan istirahatmu. Ini masih tengah malam." Ucap lelaki bernama Taehyung, lelaki itu bersiap akan memejamkan mata kembali. Benar saja, setelah berucap, lelaki itu membalik badan dan kembali tidur.
"Ah-ya, tidurlah." Pesan Jimin. Lelaki iu memainkan ponselnya.
Lainnya mulai kembali tidur. Melihat posisi mereka saat ini, pasti punggung mereka akan sakit esok pagi. Keenamnya tertidur bersebelahan di sofa. Ada satu sofa sedang dua sofa panjang. Sofa sedang digunakan Min Ah tidur sebelumnya. Dan sisanya digunakan para pemuda itu tidur.
"Yoongi hyung akan baik-baik saja." Jimin bersuara lagi. Kini lelaki itu melipat tangannya dan bersiap tidur.
Min Ah hanya diam sambil terus memandangi Yoongi. Nafas lelaki itu sudah pendek-pendek sejak seminggu yang lalu. Yoongi juga sudah sulit diajak berkomunikasi. Itu yang membuat Min Ah selalu was-was dengan apa yang dilakukan Yoongi. pasti tadi lelaki itu ingin sesuatu.
"Yoon, aku disini. Kau perlu apa? Katakanlah." Bisik Min Ah. Mata gadis itu memberat tapi ia masih melawan kantuknya yang sudah lebih dari satu minggu ini jarang diistirahatkan.
Pelan-pelan Min Ah meraih kursi untk duduk di sampin Yoongi. menggenggam tangan lelaki itu erat sesekali mengelusnya.
Hampir setengah jam Min Ah bersiaga menjaga mata Yoongi. benar saja, mata lelaki itu mengerjap pelan. Terkesan berat. Bola matanya mengedar dan berhenti pada Min Ah. Gadis itu reflek tersenyum. Seperti yang dia lakukan akhir-akhir ini, Min Ah mendekatkan telinganya ke bibir Yoongi. Membiarkan lelaki itu berbisik.
"Aku menyayangimu."
Selalu seperti ini. Selalu itu yang Yoongi ucapkan.
"Arra. Sembuh oke?"
Yoongi menggeleng samar. Meraih kepala Min Ah dan meletakkannya di dadanya.
"Kau dengar? Aku lemah."
Yoongi berbisik pelan. Min Ah mengerti maksud Yoongi. jantung lelaki itu sudah melemah.
"Hatiku sakit setiap memikirkan aku akan pergi." Yoongi membisikkan suara beratnya lagi. Pelan. Seakan hanya Min Ah yang perlu mendengarnya.
"Kau tidak akan pergi."
"Tapi aku merasakan itu semakin dekat."
Yoongi memilih memejamkan mata dan bergerak untuk mencari posisi ternyaman. "Aku tidur." Desis Yoongi.
"Ya aku disini." Min Ah menjawab.
Min Ah mencari buku bacaan yang sempat ia lupakan beberapa jam lalu.
Wuthering Height by Emily Bronte
Min Ah terdiam dan mulai terhanyut pada bacaannya.
He's more myself than I am. Whatever our souls are made of, his and mine the same.
I wish I were a girl again, half-savage and hardy, and free
He loves You
'I've not broken our heart, Cathy. You've broken it, and in breaking it, you've broken mine.'
"Heck!" Min Ah menutup bukunya kesal. Petikan-petikan disetiap kalimat di buku itu mulai meracuninya. Menambah beban pikirannya. Sialan.
Satu lirikan jatuh pada Yoongi, setelahnya, Min Ah menyandarkan punggung sampai pagi.
12 September 2023
-
Saengil chukae buat jey hob
Terlabil 2k18.
Karena gregreut cuma jadi draft. HaftLove youu....
Saranghae,
52
YOU ARE READING
Challenge: 25 Days of Flash Fiction - Myg
FanfictionI join on that challenge '25 Days of Flash Fiction' aw, I'm interesting This story all about Min Yoongi, so... enjoy guys:) And yay story ini ga sesuai target dan challenge. Lebih dari 25 hari ya hmm. Enjoyyy - 25 Dec 2017 - 6 April 2018