*
"Biarkan aku menunjukkan sesuatu yang bahkan tak pernah kau bayangkan."
-
Tangan Min Ah sudah terlalu pegal untuk membalas pesan ucapan ulang tahunnya satu pesatu. Terlalu banyak pesan yang masuk sejak ia bangun tidur. Bahkan gadis itu sampai menyisakan waktu untuk duduk di taman fakultasnya untuk membalas pesan yang tersisa.
Tak dapat dipungkiri kalau Min Ah juga memikirkan kemana Min Yoongi, kenapa lelaki itu tidak mengucapkan selamat untuknya, atau hanya sekadar menitipkan pesan pada Rose. Dia hampir berpikir kalau Yoongi kembali dengan bingkisan ditangannya dan mengucapkan selamat secara manis padanya. Tapi itu terlalu klise.
Min Ah beranjak dan memasukkan ponselnya ke dalam mantel hitamnya. Gadis itu melangkah menuju kelasnya. Kedua tangannya masih setia bersarang di dalam saku mantelnya. Hingga ia melihat segerombolan gadis. Yang ia ketahui itu adalah salah satu organisasi kuliah.
Itu adalah organisasi kesenian. Gadis-gadis itu tergabung dalam kesenian tari, dan Min Ah ingat betul Rose tergabung pada organisasi itu. Setelah diingat-ingat Rose itu tidak menemuinya lagi akhir-akhir ini. Siapa tahu Rose ada dalam gerombolan itu, dia ingin menagih hadiahnya.
"Uh, permisi." Min Ah berucap sambil memasang senyumnya.
"Ah ya," salah satu gadis di sana menjawab Min Ah.
"Apakah kalian lihat Rose? dia tergabung dalam kalian bukan?"
-
Min Ah mempercepat langkahnya saat mencapai lantai kedua pemukiman kumuh yang sempat ia kunjungi beberapa kali. Langkahnya semakin cepat, masih ada satu lantai lagi untuk sampai ke tempat Yoongi.
Setelah mendengar semua cerita Rose tanpa cacat satupun. Min Ah langsung kemari. Dari cerita Rose semuanya benar ia rasakan. Dari cara Yoongi berbicara, bertindak, berperilaku bahkan raut wajahnya.
Min Ah merutuki dirinya sendiri karena baru sadar dengan keanehan Min Yoongi.
"Eh," seseorang bersuara dari atas. Min Ah yang baru menginjak tangga pertama langsung mendongak melihat siapa yang bersuara di tangga teratas. Seorang Min Yoongi dengan dua kantung hitam besar yang menggantung di kanan kiri tangannya. Lelaki itu mengangkat alisnya.
"Kenapa kau kemari? Ada sesuatu?"
Min Ah tidak menjawab. Melihat itu Min Yoongi memilih turun dan berhenti satu tangga diatas gadis itu. Tanpa menunggu lama, Min Ah menghambur ke tubuh Min Yoongi. Lelaki itu terkejut dan sedikit terhuyung ke belakang.
"Maafkan aku."
"Ya?"
"Maaf."
Yoongi mengernyit bingung dan menaruh plastiknya sembarang dan membalas pelukan Min Ah. Mengelus dan menepuk kepala gadisnya sesekali. Merapatkan pelukannya saat merasakan gadis itu terisak.
Mungkin nanti.
Hanya itu yang ada dipikiran Min Yoongi. Namun banyak yang bercabang dari pikiran itu.
Mungkin nanti aku tanya kenapa dia seperti ini
Mungkin nanti aku tanyakan kenapa dia meminta maaf
Mungkin nanti dia akan cerita kenapa dia menangis.
Mingkin nanti dia memberitahukan alasannya kemari.
Mungkin nanti aku akan menceritakan semuanya.
Mungkin nanti dia akan tahu semuanya.
Mungkin nanti dia akan kembali menangis setelah mengetahunyinya.
Mungkin dari sekarang aku harus meminta maaf darinya.
"Aku menyayangimu. Uljima. Hari ini ulang tahunmu, kau ingat?"
14 Oktober 2021
-
this story will be continous
how much I must to say thank you?
Ah I Love You guys.
Saranghae,
52
YOU ARE READING
Challenge: 25 Days of Flash Fiction - Myg
FanfictionI join on that challenge '25 Days of Flash Fiction' aw, I'm interesting This story all about Min Yoongi, so... enjoy guys:) And yay story ini ga sesuai target dan challenge. Lebih dari 25 hari ya hmm. Enjoyyy - 25 Dec 2017 - 6 April 2018