Challenge: 25 Days of Flash Fiction - Myg

9. I Know

*

"Kau juga tidak tahu apa yang lebih buruk daripada perasaan diabaikan dan ditinggalkan, bukan?"

-

Membosankan

Kata itu cukup mendeskripsikan hari-hari Min Ah sekisar... satu bulan ini. Oh bahkan lima minggu. Lebih dari satu bulan. Lelaki berambut abu itu sudah pergi ke negara lain. Jepang.

Min Ah bahkan sudah memasukkan negara Jepang ke list apa-saja-yang-ia-benci. Padahal sebelumnya gadis itu adalah maniak anime dan musik Jepang. Hanya karena negara itu mencuri Yoongi, dia menjadi benci kepada negara itu.

"Shhh ah! Bisa gila aku kalau terus-terusan seperti ini."

Terpaksa Min Ah kembali menutup laptopnya seperti yang ia lakukan beberapa jam lalu. Bahkan gadis itu selalu melakukannya selama lima minggu ini. Rasanya ia ingin menang undian untuk tiket ke Jepang dan mencari lelaki itu.

"Hai."

Nyaris Min Ah melontarkan umpatan kotor. Namun gadis itu menahannya dengan mengelus dadanya dan mengatur nafas. Min Ah menatap seoarang gadis yang masih tersenyum dengannya. Senyuman gadis itu nyaris menyerupai Yoongi. Menyebalkan. Min Ah tidak suka ini.

"Kiriman, eonni. Berhentilah marah-marah." Gadis itu menempatkan diri untuk duduk dihadapan Min Ah.

"Bilang pada oppa-mu. 'gadis ini tidak memerlukan bunga atau bingkisan,' dan jangan lupa untuk menyuruhnya kembali." Min Ah berucap sambil membuka kotak berwarna hitam di tangannya. Kotak itu hanya sebesar telapak tangannya.

Min Ah menatap kotak dihadapannya dengan pandangan blank, apa-apaan ini? Hanya sebuah kunci yang ia tidak tahu itu kunci apa.

"Itu kunci loker Yoongi-oppa. Dia memintamu untuk membukanya." Jelas gadis yang ada dihadapan Min Ah, gadis itu membenarkan letak poninya.

"Sekarang?"

"Lebih cepat lebih baik, bukan?"

"Oke, terimakasih Rose-ah."

-

Mati-matian Min Ah untuk bersabar selama lima minggu ini. Lelaki itu ke Jepang atas permintaan ayahnya, hanya sebentar, bukan selamanya. Ia baru menyampaikannya sehari kemudian lewat surat yang diantar oleh si cantik Rose yang tak lain adalah sepupu Min Yoongi.

Lelaki itu juga meminta maaf karena keegoisannya yang kurang mengerti keseharian Min Ah yang memang saat itu dalam mode tidak bisa diganggu.

Hhhh...

Menghela nafas sejenak sebelum memasukkan kunci ditangannya ke pintu loker dihadapannya. Setelah melakukan pembukaan pintu, gadis itu hanya menemukan secarik kertas yang bertuliskan, berbaliklah.

Bodoh...

Tanpa sadar Min Ah bergumam, namun gadis itu tetap melakukan apa yang tertulis dikertas itu.

Min Ah yakin dirinya tidak sedang terpejam, namun pandangannya terbatasi. Detik selanjutnya ia merasakan tubuhnya menghangat dan ada lengan yang melingkari tubuhnya.

"Bogoshipo nayo?"

Min Ah tertawa serta mengumpat kecil. Ia merasa dibodohi. Tanpa ragu, gadis itu membalas pelukan Yoongi. Siapa yang tidal mengenal suara berat Yoongi? Siapa juga yang selalu berucap datar dlam hidupnya seakan tidak ada kehidupan di dalam diri pria itu? Hanya Yoongi. Ya, lelaki itu kembali dihadapannya. Tanpa bersusah payah ia jemput ke Jepang.

"Menyebalkan!"

"Apa? Apa salahku?" Yoongi menarik badannya dan menunduk untuk menatap Min Ah yang juga mendongak.

"Kau membuatku nyaris bunuh diri!" Jawab Min Ah lalu kembali membenamkan wajahnya pada dada Yoongi.

"Itu hukuman karena kau mengabaikanku, dan kau meninggalkanku selama dua hari itu, aku masih mengingatnya. Kau tidak tahu bagaimana rasanya." Yoongi berucap sambil mengusap pelan kepala Min Ah.

"Kau juga tidak tahu apa yang lebih buruk daripada perasaan diabaikan dan ditinggalkan, bukan?"

"Beritahu aku nanti, sekarang kita makan siang, bagaimana?"

Min Ah mendongak dan mengangguk, lalu matanya mengerjap menyadari sesuatu. "Oh! Blakeu." Min Ah menyentuh rambut baru Yoongi yang berwarna hitam, "Choa!"

18 September 2019
-

Dapet sarang dari Taehyung yang udah 24 tahun...
Happy New Year guys:)))

Saranghae,

52