10. Deal

92 22 0
                                    

*

"Sampai kapan mau bermain tarik ulur begini? Perasaanku bukan sekedar permainan, kau tahu?"

-

Sudah jelas. Yoongi kembali ke Jepang setelah pertemuan singkat mereka. Lelaki itu hanya mengurus tugas akhirnya. Min Ah sempat kesal karena alasan lelaki itu pulang bukan karenanya. Tapi Yoongi berjanji akan kembali lagi, suatu hari nanti, dan hari itu adalah saat ini.

Perjuangan kisah mereka memang memakan waktu banyak. Dan berbagai peristiwa.

Seminggu yang lalu lelaki itu berkata akan mengajak Min Ah pergi, seperti biasa, lewat Rose.

Dan Min Ah sudah mulai terbiasa dengan kepergian Yoongi, setidaknnya lelaki itu memberinya kejelasan atas kepergiannya yang tidak bisa dibilang sebentar.

Sesuai janjinya, malam ini Yoongi menjemput Min Ah di rumahnya. Mengajak gadis itu ke kedai ramen hanya untuk berbagi cerita. Keduanya tertawa bersama dan saling melempar tanya satu sama lain.

"Sebenarnya apa hubungan kita saat ini?" tanya Min Ah sambil menyumpit ramennya.

"Maksudmu?"

"Sudah hampir setahun kita seperti ini."

Yoongi hanya bergumam tak jelas lalu melanjutkan makannya. Lelaki itu tidak ingin melanjutkan topik ini.

"Yoon, kau mengerti maksudku, kan?" Min Ah menuntut jawaban sampai gadis itu meletakkan sumpitnya.

"Mau sampai kapan bermain tarik ulur begini? Perasaanku bukan sekedar permainan, kau tahu?" akhirnya Min Ah mencurahkannya. Dan Yoongi masih setia mendengarkan.

"Bahkan bisa saja kau pergi setelah ini. Tapi kau seakan tidak melepaskanku."

Yoongi mengalah dan menghentikan makannya. Sebenarnya Yoongi tidak suka membahas topik seperti ini. Agak sensitif dan bisa berdampak untuk hubungan mereka yang dalam situasi nyaman saat ini. Yoongi tidak mau merusaknya.

"Jadi maumu apa?" Yoongi berkata dengan nada tenang dan itu mampu membuat hati Min Ah tersayat, bahkan dari nada bicara lelaki itu seakan mengatakan kalau ia tidak membutuhkannya.

"Lepas aku atau pertahankan aku." Ucap Min Ah.

Keduanya bertatapan dengan waktu yang cukup lama. Yoongi memilih memutuskan kontak mata itu terlebih dahulu dan meraih sumpit yang sebelumnya ia letakkan, lalu melanjutkan makannya. Ia juga membagi dagingnya ke atas mangkuk Min Ah.

"Makanlah."

Min Ah dapat menyembunyikan semburat kekesalannya dan meraih sumpitnya untuk kembali makan. Keduanya terdiam selama makan berlangsung.

"Sebenarnya aku punya rencana penting setelah ini. Aku harus pergi lagi ke Jepang. Dan ini cukup lama." Yoongi membuka suaranya di sela acara makan mereka.

"Ya aku mengerti."

Tahu-tahu Yoongi menarik tangan Min Ah ke dalam genggamannya. Min Ah yang sebelumnya menunduk untuk menatap makanannya, mendongak untuk menatap Yoongi. Lelaki itu juga menatapnya, tidak ada ekspresi berarti.

Sebagai informasi, Yoongi menjadi jauh lebih dingin setiap pulang dari Jepang.

"Aku mempertahankanmu, dan aku tidak akan melepaskanmu. Tapi kalau aku tidak kembali dalam tiga bulan kedepan, aku melepasmu." Ucap Yoongi sambil menatap Min Ah tajam, bukan dibuat tajam, tetapi memang tatapan Yoong yang berubah menjadi lebih tajam.

"Deal, Aku menunggumu."

Terlihat Yoongi menyimpan senyumnya dibalik tarikan tipis di kedua sudut bibirnya. Dan Min Ah menunjukkan senyum lebarnya secara percuma. Bukankan kepercayaan dan kepastian akan membuat suatu hubungan menjadi lebih baik?

"Oh aku melupakan sesuatu." Terlihat jelas ekspresi Min Ah beralih lebih baik. Gadis itu meraih sesuatu di saku celannya.

"Kemarikan tanganmu." Yoongi menurut. Min Ah memasangkan gelang berwarna coklat dank rem di pergelangan tangan Yoongi. "Selamat ulang tahun."

9 Maret 2020
-

this story will be continous

Hellaw... Karena dari tiga hari yg lalu wp bermasalah dan ga mau up story, aku up 2 sekaligus. Yg penting 25 days kan:))

Ada yg kangen jehop?

Ada yg kangen jehop?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saranghae,

52

Challenge: 25 Days of Flash Fiction - MygWhere stories live. Discover now