19. Him

51 14 0
                                    

*

"Kiss me for the last time and please don't bite."

-

Baru pertama kali dalam diriku, aku membiarkan segala akal sehatku melayang dan hanya tertuju pada satu pusat. Yoongi. Hidupku seperti, hanya untuk Yoongi. tak peduli beberapa orang berteriak ke arahaku karena bertubrukan denganku. Aku juga menutup telingaku dari teriakan Jungkook dan Taehyung dibelakang sana.

Napasku terengah dan aku berhenti berlari. Aku menatap pintu kamar Yoongi yang terbuka lebar. Kekehan samar keluar dari mulutku. Dengan segera aku melangkah dan berharap Yoongi tersenyum ke arahku dengan punggung bersandar pada bantal. Seperti biasanya.

Tapi yang kulihat hanya kerumunan orang berbaju putih. Dan itu...

Menyeramkan.

-

Aku meringkuk diatas ranjang. Menekuk lututku sampai dadaku menyentuh pahaku sendiri. Memeluk lututku erat-erat. Semakin menangis ketika aku merasa sentuhan halus, sangat halus, membelai rambutku. Aku menatap senyuman itu dihadapanku.

Dia, tidak nyata.

Berkali-kali aku meyakinkan diri kalau itu bukanlah Yoongi yang asli. Walaupun kenyataannya memang begitu. Yoongi telah tiada. Dan betapa bodohnya aku mengharapkan lelaki khayalan yang duduk dihadapanku adalah wujud asli Yoongi. bahkan menyentuhnyapun aku tidak bisa.

'Jangan menangis.'

"Paboya," (Bodoh)

Aku menyembunyikan wajahku di lenganku. Sialnya, sentuhan itu terasa nyata.

'Apa yang kau mau, asalkan jangan menangis lagi'

"Kiss me for the last time and please don't bite."

Aku mengintip di balik lenganku. Menatapnya yang tersenyum tipis. Aku benci ini. Yoongi yang aku kenal bukan seperti ini. Bukan lelaki yang sering menebar senyuman manis seperti ini. Aku ingin membicarakan ini lebih lama, namun semua gelap. Hanya terasa sentuhan manis dan halus di permukaan bibirku.

*

"Annyeong. Min Ah-ya."

Buru-buru aku meletakkan kanvas di bawah ranjang, kanvas yang masih basah dan belum selesai gambarnya. Tapi detik berikutnya aku menghela nafas ringan setelah tahu siapa yang datang. Keenam pria tampan yang aku harapkan ada seorang lagi untuk menjadi tujuh diantara mereka.

Mereka teman Yoongi, yang saat ini menjadi temanku.

"Lanjutkan saja, Jaebum sedang keluar." Aku ingat namanya Namjoon, dia berucap sambil membuka gorden kamarku.

Kamarku menghangat setelahnya. Mereka membawa kehidupanku kembali setelah kejadian itu. Karena di setiap mereka datang kemari, aku senang karena Yoongi duduk disampingku dengan wajah dinginnya dan melirikku sesekali. Matanya mengerjap pelan menahan kantuk. Astaga dia masih sama.

2 June 2024

*

19 Agustus 2020
Aku menyandar sepenuhnya pada bahu Yoongi, lelaki itu hanya menatap jalanan sepi di depan halte dengan kedua tangan menangkup sisi kaleng minuman sodanya. Hari ini dia tidak bisa mengantarkanku pulang. Tapi dia disini untuk menemaniku sampai Jaebum Oppa menjemput.

"Hari ini kau sangat manja, Min Ah."

Aku tidak memperdulikan itu, kutarik tangan kanan Yoongi agar terlepas dari sisi kaleng dan menyusup masuk ke dadanya. Membenamkan pelipisku di dadanya. Aku dengar Yoongi menghela nafas pendek, detik berikutnya tangan kanannya merangkum pundakku.

Dia itu manis, sangat manis. Tapi hanya aku yang tahu.

"Apakah aku bisa seperti ini terus bersamamu? Min Yoongi?"

"Semua kehidupan akan kembali pada Tuhan,"

"Yah, mungkin sampai waktu itu tiba. Kita berdua. Apa bisa."

"Hanya tunggu siapa yang akan pergi. Kau atau aku."

Aku mendongak menatapnya. Tapi matanya masih menatap lurus.

"Aku ingin menciummu. Sungguh. Apa boleh?"

Aku dengar dia mendesah kesal. Lalu menggeleng samar. Aku mendengus. Tapi detik berikutnya dia membuang kaleng minumannya dan menarik daguku. Menyatukan bibir kita. Melumat tanpa menuntut. Hanya sebentar. Hanya sampai aku membalas lumatanya dua kali.

"Jangan menciumku terlebih dahulu. Kau hanya perlu memintanya padaku. Arrachi?"

-

E N D
-

Terima kasih aku sampaikan kepada kalian. Sangat sangat terima kasih.

Terima kasih untuk tetap stay dan mendukung dari segi apapun.

Ini flash series emang end tapi waittt... Ada enam lagi tentang kawan kawannya Yoongi. Aku bikin 6 promt ini jadi side story mereka. Aku pikir ini itu so special buat aku sih ya.

Tetep stayyy okee?

Love you sumpah

Love you sumpah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saranghae,
52

Challenge: 25 Days of Flash Fiction - MygWhere stories live. Discover now