SERIBU KURANG SATU PASAKKU | Ishamie.com

315 7 4
                                    

Do'a do'a seakan tak sampai
Harapan harapan seakan tak tercapai
Seakan akan terkalahkan oleh tangan kiri bumi


Suara rintihan tangan tangan kanan desa
Seakan tertutupi ekstasi ekstasi remaja
Bak sumur yang tertutupi taman berbunga


Foya tangan tangan kiri di kota
Seakan tak tertandingi prestasi generasi muda
Bak air tanah yang tak tertandingi limbah limbah narkoba


Aturan hanya mainan
Norma kehidupan tak berjalan
Pasak negara tak kuat iman
Jika lembar hijau sudah ditangan


Mau jadi apa sebuah keluarga?
Jika seorang anak membabukan ibunya
Laksana pasak yang menghancurkan bambunya
Mau jadi apa ibu pertiwi?
Jika pasak penyangga yang sekecil ini
Sudah tidak diperhitungkan lagi


Negara bagaikan tenda
Ada tali, pasak, kain dan tiang penyangga
Yang seharusnya buta akan suku dan agama
Tali adalah rasa saling bersama
Kain adalah pelindunh bangsa
Hasil rajutan berbangsa dan bernegara
Dan generasi muda adalah penyangga
Yang seharusnya tanpa aroma narkoba


Alam di sekitar kita
Adalah pemberian tuhan yang maha esa
Biarpun mereka ada yang punya
Tiada salahnya kita ikut menjaga


Disaat pasak bumi sudah murka
Paparazi mempatenkan bencana
Apakah benar fikiran papa?
SALAH!!!


Kartu kuning daripada tuhan
Menjadi kepala kebesaran dan keagungan
Serta berekor mutiara tersembunyi untuk kedepan


Tanah menjadi subur
Hama menjadi kabur
Limbah kan terkubur
Uangpun menjadi akur
Mencipta hati yang penuh syukur
Tanpa harus menunggu kartu merah tuhan


Tuhan akan tersenyum apabila kita bertaqwa
Negara akan maju bila kita menaati aturan yang ada
Surga akan terbuka apabila kita menghormati orangtua
Dunia akan senang bila kita menolong sesama
Alam akan berbaur bila kita menjaga kelestariannya
Serta menutup mata dengan bangga bila kita menjauhi Narkotika!!!


- Ishamie.com -

Ini adalah puisi yang meraih predikat Juara I lomba Cipta Puisi PA FLS2N Tk. Kabupaten Malang pada 2013 lalu. Saat itu puisi ini seakan menjadi oase dipadang pasir ditengah kondisiku yang sakit tetapi tetap nekad berangkat ke arena perlombaan di SMPN 1 Ngajum

 Saat itu puisi ini seakan menjadi oase dipadang pasir ditengah kondisiku yang sakit tetapi tetap nekad berangkat ke arena perlombaan di SMPN 1 Ngajum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ishamie BUNGA HARAPANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang