PAHLAWAN KINI

173 7 0
                                    

Desing peluru masih menggema

Walau hantam petir menggelora

Duduk manis didepan kaca

Menengok wajah tak tertata


Kaki ini tak dapat melangkah

Meski dulu sangatlah gagah

Peluru belanda yang mengubah

Tapi tak bisa marah


Dulu di tahun empat lima

Aku berjuang angkat senjata

Berharap pada suatu ketika

Anak cucuku dapat menghargaiman


Kini saat semua t'lah berlalu

Aku jadi hiasan tabu

Pemimpin negeri tak pernah menjengukku

Meski tak tanya hasil kerjaku

Jalankan duduk didepanku

Melihatkupun ia tak mau


Tubuhku dulu adalah penghalang

Saat bayi itu aku diserang

Tubuhku ini jadi penghalang

Saat bayi besar itu menatap uang


Inikah balasanmu generasi muda?!

Inikah balasanmu penguasa?!

Inikah balasanmu bayi tua

Inilah belasanku angkat senjata


Kini aku lumpuh

Aku hanua bisa bersimpuh

Diatas kursi yang mulai rapuh

Kucoba bertahan untuk tak jatuh


Mana JAS MERAH?!!!

Mana tanda baju berkerah

Mana uang yang kau sebut nafkah

Untuk kami yang menahan amarah


Apa tubuh tua ini harus mengantri, Nak?

Duduk menyedihkan didepan kantor pos

Berdesak sesak bagaikan antri beras


Apa tak bisa kau bangunkan istana

Atau setidaknya sebuah asmara

Tapi tak harus tak serakah harta

Bagaimana saja gubuk yang tertata


- Ishamie.com -

com -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ishamie BUNGA HARAPANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang