48

1.3K 50 3
                                    

Aku tidak sanggup membuka mata
Aku akan kehilangannya
Aku akan melupakannya
Aku akan membencinya

______

Aku membuka mata dan menatap sekeliling langsung tercium aroma ciri khas rumah sakit

Aku merasakan gengaman seseorang yang masih setia. Dia terlelap seperti kelelahan menjaga ku mungkin.
Seketika mengingat kejadian hal bodoh yang aku lakukan malam itu revin datang dan selanjutnya aku tidak ingat lagi

Dengan perlahan aku melepaskan tanganku digenggamannya tetapi malah makin tidak mau lepas

Aku mendengus sebal
Baru mau berusaha melepaskan kembali

Tiba-tiba dia bersuara membuatku menegang seketika
"Jangan,biarkan seperti ini"

Pipi ku seketika memanas
Langsung ku alihkan pandangan ke arah jendela

"Maaf" ucapnya

Aku masih diam

"Maaf" dia bersuara lagi

"Maafin gue yang ga tau selama ini"ucapnya dengan nada yang bergetar seperti menangis

Aku masih membisu dan tidak tau maksud dari kata-katanya

Hatiku masih hancur
Aku belum bisa menerima kenyataan.

Air mataku menetes lagi dan lagi
Aku langsung menghapusnya

"Please jangan nangis,lo harus kuat "batinku

Dengan memberanikan diri aku menatapnya

"Ngapain lo disini"

Dia menatapku dengan tulus
"Maaf"

"Kenapa minta maaf"

"Maaf"

"Lupakan saja"

"Maaf"

"Lo boleh pergi, gue bisa sendiri sekarang, gue mau putus"usirku

"Ga ga ,gue ga akan pergi dan izinin gue menunjukan sesuatu sama lo dan setelah itu keputusan ada ditangan lo"

"Ga ada yang harus lo tunjukin ke gue, kita hentikan sampai disini"

Aku mencoba melepaskan tanganku digenggamannya tetapi dia masih saja tidak mau melepaskannya

"Please gue mohon sekali aja,lo bakal menyesal dikemudian hari"

"Gue ga mau dengar apapun dari lo karna gue mendengar atau tidak nya sama saja itu membuat gue semakin terluka"

"Please tatap mata gue dan percaya sama gue , lo bakal tau jawabannya setelah gue menunjukan ini"

"Oke gue kasih satu kesempatan buat lo , cepat lo mau nunjukin apa?"

"Bukan sekarang, tapi setelah lo sembuh dan bukan disini tapi...."

Revin tampak mengeluarkan sesuatu dari saku nya

Dia mengeluarkan handphone nya dan menunjukan sesuatu dihandphone tersebut

Aku mengerutkan kening dan tampak binggung apa yang ditunjukan oleh nya
"Maksudnya apa lo nunjukin itu?"tanyaku

"Kita kesana"

"Hah lo gila ??? Itu jauhh ngapain kita kesana atau lo cuman pengen buat gue seneng dan ceria lagi lo ga perlu ajak gue kesana"

Dia menghembuskan nafas
"Opsi lo salah ,pokoknya lo nurut aja karna gue mencoba menunjukan sesuatu sama lo please jangan berpikir macam-macam dulu"

"Ga mau , orang tua gue juga pasti ga ngizinin gue kesana karna itu jauh vinn "

Revin berusaha menyakiniku
"Kalau soal orang tua lo , gue udah izin sama mereka jadi lo ga usah khawatir , lo hanya perlu nurut dan percaya sama gue"

Tok tok tok

Aku dan revin sama-sama menoleh ke arah pintu

Muncul lah seorang wanita dan laki-laki yang terlihat agak asing karna tidak pernah bertemu setelah bertahun-tahun karna kesibukan mereka masing-masing

"MAMAA PAPAAA"teriak ku

Mama ku langsung memeluk ku dan menangis

"Aku kira mama ga bakal pernah datang karna sibuk kerja"

Dia melepas pelukan
"Enggak sayang , mama pasti datang kok ,maafin mama ya karna mama udah jarang ngunjungin kamu , mama menyesal ninggalin kamu dan jadi seperti ini"

"Gapapa kok ma , gita udah seneng kok mama dateng sekarang"

Aku memandang ke arah papa yang sedang menatapku rindu
"Papa ga mau meluk gita? Ga kangen sama gita?"ucapku

Dia langsung memeluk ku dan meminta maaf
"Maafin papa ya nak"

Aku tersenyum
"Iya ga papa kok pa , gita sekarang bahagia kalian udah disini"

Suara deheman terdengar
"Tante rencana revin bakal ngajak gita pergi setelah gita sudah sembuh dan pulih" ucap revin

"Eh ada nak revan , eh maksudnya revin maaf lidah tante agak terkelis ini"

Aku tak memikirkan omongan mama yang salah memanggil nama revin karna sekarang aku bahagia dia disini
"Mama gimana sih"

"Iya gapapa tante, tapi gita nya tadi nolak tante padahal revin udah minta izin sama tante"

"Gita kamu ga boleh gitu , dia itu berniat baik sama kamu , kamu nurut sama dia , mama udah izinin kok, kamu bakal menyesal se umur hidup kalau kamu ga ikut" ucapnya sambil meyakin kan ku

"mama main izinin aja ga ada bilang gita dulu"aku mendengus sebal

"Kan kamu sakit sayang dan belum siuman ini juga demi kebaikan kamu kok percaya sama mama dan mama minta setelah kamu tau kamu jangan benci diri kamu sendiri dan membenci revin atau siapapun"

Aku hanya pasrah dan menurut saja
"Yaudahlah"ucap final ku

"Cepat sembuh ya, jangan banyak pikiran juga dan jangan mikirin apapun dulu"pamit revin

Aku hanya mengangguk

"Tante dan om revin pamit pulang dulu ya , revin ga mau ganggu waktu kalian dan revin juga mau ada hal yang harus diurus dulu"

"Hati-hati ya nak"

"Iya tante"

_________

Tinggalkan jejak kalian dan jangan lupa vote dan share keteman-teman kalian
Satu vote sangat berharga buat author
Gimana??? Maaf ya lama banget update nya soalnya lagi sibuk kuliah.
Diusahakan kalian baca cerita ini dari awal sampai akhir ya jangan setengah-setengah karna kalian bakal ga tau disini banyak teka-teki yang harus kalian tebak

Harap maklum karna banyak typo sebab belum aku edit sama sekali
2 part lagi ending jadi selamat membacaa

Thankyouuu semuaa

I HATE YOU I LOVE YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang