Serial BEST FRIENDS – 7. Move On
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2017, 25 Desember
-::-
Pintu kamarku diketuk pelan dari luar ketika aku selesai menguncir rambut.
"Siapa?" tanyaku singkat. Siapa ya yang jam segini sudah di depan kamarku?
"Assalamu'alaykum, Queen," kata suara dibalik pintu.
Dan aku tahu betul, itu suara Nora!
"Wa'alaykumussalam warahmatullaah..."
Aku menggegas langkah, meraih kenop pintu dan memutarnya. Ada punggung Nora di sana.
"Yaaak, ini masih jam tujuh pagi, kenapa pagi-pagi sekali ke sini?" tanyaku, membuka pintu lebih lebar. "Masuk, masuk, Nora. Afwan aku sedang, ehm, berantakan," tambahku.
"Kau sedang sibuk? Tak ingin diganggu?"
"Ehm, bukan begitu," aku mengerucutkan bibir. Ini hari libur dan aku sudah punya jadwal untuk membereskan kamarku. "Kau tahu kan, kedatanganmu tidak pernah menggangguku. Sekali pun."
Kulihat Nora tersenyum lebar, lantas melangkah masuk setelah aku menempelkan tubuh ke pintu.
"Kau mau minum apa?" tanyaku kemudian.
"Apa saja."
"Ah, baiklah. Kurasa ada beberapa mangga di kulkas. Sebentar, biar kuambilkan."
Jadi, bermenit-menit kemudian aku menghabiskan waktu dengan mengupas mangga di kamar. Nora senang sekali. Dia bilang mangganya manis. Dan dia juga bilang bahwa tujuannya pagi-pagi sudah berada di sini adalah untuk mengajakku hadir di kajian Zuhur nanti.
"Sesungguhnya, aku ingin membereskan kamar," kataku pelan, "hari ini libur. Dan karena kita tadinya tidak ada jadwal, yeah, kurasa akan oke sekali jika kita hadir kajian bersama."
Nora mengangguk, dan memerhatikan sekeliling dinding kamarku.
"Omong-omong, kamarmu terlihat..." Nora menjeda kalimatnya. Aku mendelik dan itu membuatnya tertawa. "Terlihat sepi. Kurasa begitu."
Aku menggedikkan bahu. "Yeah, kau benar."
Nora benar sekali. Kamarku terlihat sepi sebab beberapa poster Choi Siwon yang tampan sudah kuturunkan dari singgasananya yakni dinding kamarku. Setelah beberapa kali Nora berpendapat bahwa poster-poster itu dicopot dan aku dengan kepala batu bersikeras untuk mempertahankannya.
Dan belakangan kupikir memang sebaiknya poster-poster itu tiada saja.
Secara aku sedang dalam proses memperbaiki diri. Huhuhu, memperbaiki diri apanya? Maksudku, memperbaiki bacaan Quran-ku, sekaligus menghafal beberapa surat di Juz 30.
Nora yang mengajakku demikian. Katanya aku harus mengurangi mendengarkan musik (seperti yang dia lakukan), lantas mengurangi menghabiskan waktu di dunia maya (seperti yang juga dia lakukan), dan mengurangi mengeluh. Hm, soal mengeluh, Nora nyaris tidak pernah mengeluh.
Intinya, aku harus mengurangi kesenangan-kesenanganku atas hal yang duniawi.
Aku sudah membongkar isi lemariku dan menyisihkan pakaian-pakaian yang kuanggap sudah tak layak lagi kugunakan. Kemudian menyumbangkannya kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Ada banyak orang yang bersedia menerima sumbangan baju bekas layak pakai untuk kemudian disalurkan ke orang-orang yang tidak mampu.
Kemudian masalah poster ini...
"Posternya sudah kumasukkan ke dalam dus," kataku, meneguk air minum lalu melirik satu dus bekas mi instan yang terdiam di dekat meja belajar. "Plus artikel majalah, cd-cd mereka, dvd yang dikirimkan teman-temanku di sosial media, post card---ya ampun, banyak sekali ya! Aku saja sampai terkejut begitu menyadari ternyata sampai satu kardus begitu."