19. Hadiah Terbaik

768 113 7
                                    

Serial BEST FRIENDS – 19. Hadiah Terbaik

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 21 Juni

-::-

Sore ini aku sedang berselancar di internet ketika kudengar pintu kamarku diketuk dari luar.

"Ya?"

Aku menegakkan punggung, menoleh pada pintu kamarku yang perlahan terbuka. Ada ibuku di sana.

"Queen, ada Nora."

Mendengarnya, entah kenapa lengkungan senyum di bibirku terbentuk. Aku bergegas beranjak dari tempat duduk demi menyambut Nora.

"Assalamu'alaykum," kata Nora begitu pandangan kami bertemu.

Aku menjabat tangannya dan kami berpelukan sejenak. Ibuku meninggalkan kami begitu Nora memasuki kamar.

"Kau sudah shalat Asar?" tanyaku begitu kami menggapai karpet yang tergelar dekat meja belajarku.

Nora mengangguk. "Sudah. Begitu selesai shalat Asar, aku bergegas ke sini," ucapnya.

"Mau minum apa?" tanyaku.

Nora menggeleng pelan dengan senyuman yang terlihat. "Aku sedang tidak minum, Queen."

Aku ber-Oh pelan. Paham maksud Nora barusan.

Dia sedang berpuasa hari ini.

Kakiku menekuk bersila ketika kulihat Nora merogoh sesuatu dalam tasnya. Wajahnya semringah ketika tangannya keluar lagi dengan sebungkus kado berukuran sedang. Dan bingkisan itu terulur ke arahku.

"Untukmu," katanya singkat. Tapi keningku mengernyit. "Tahaadu tahaabbu, Queen. Terima ya?"

Aku menggaruk kepala kananku sebelum mengambil apa yang dia sodorkan ini. Jujur saja, aku senang menerima hadiah. Tapi untuk urusan hadiah, Nora terlalu sering memberiku hadiah. Aku kadang sampai bingung bagaimana membalas hadiah-hadiah yang dia beri untukku. Kurasa, dia sudah punya banyak hal...

Dan detik berikutnya bingkisan itu berada di tanganku. Terasa agak berat, mungkin isinya sesuatu yang memang berat. Apa sih ini?

Aku jadi penasaran...

"Hm, boleh kubuka?" tanyaku agak ragu. Apa sebaiknya nanti saja ya bukanya?

Tapi kulihat Nora mengangguk.

Jadi, dengan dada berdebar dan senyum mengembang, (YA AMPUN! Nora pasti lihat deh aku bahagia sekali!) aku membuka kado tersebut. Perlahan, kulepas pita hiasan di bagian atasnya---INI AKAN KUTEMPEL DI KOMPUTERKU! Karena ini cantik sekali. Huhu.

Setelah meletakkan pita hiasan di atas lututku, aku menarik tali pengikatnya, dan memutar kado untuk mencari ujung lem perekat. Aku sungguh ekstra hati-hati membuka hadiah ini karena Nora pasti membungkusnya dengan segenap jiwa raganya---HAHA.

Nah, lapisan luar pembungkus kado ini sudah terlepas dari perekatnya. Tapi di dalamnya ada bungkusan lagi. Semacam dibungkus dengan kertas koran. Mungkin untuk melindungi bagian dalamnya.

Well, baiklah...

Pelan, aku membuka lagi lapisan berikutnya. Dan setelah selesai, di dalamnya ada bungkusan lagi.

Oke, ini ada berapa lapis sih?

Tapi debaran keras di jantungku tak juga berhenti. Tanganku makin semangat untuk terus membuka lapisan demi lapisan. Bagaimanapun, ini pemberian sahabatku. Nora pasti juga sudah susah payah membungkus berlapis-lapis. Agaknya, dia berharap aku menunjukkan sedikit effort lebih dalam membuka hadiah darinya.

[✓] Best FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang