Serial BEST FRIENDS – 11. Penghibur yang Tak Terhibur
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2018, 23 Januari
-::-
"Hah? Masa sih???"
Aku menajamkan penglihatanku begitu membaca berita yang ada dalam artikel ini.
SHINee Jonghyun ditemukan bunuh diri di kamarnya.
AH YANG BENAR!?
Aku mengerjap.
Sebentar, ini bulan Desember, tanggal 18. Bukan April tanggal 1. Ini bukan lelucon. Lagipula, kematian seseorang tidak layak dijadikan lelucon.
Tanganku sigap men-scroll layar ponsel. Dengan tidak sabar, aku mengklik beberapa berita yang ada di sana.
Benar, berita itu benar adanya.
SHINee Jonghyun bunuh diri.
Menurut berita yang kudapat lainnya, dijelaskan di sana, kakaknya bahkan sudah mencurigai kelakuan adik lelakinya tersebut sejak sore hari. Member boyband papan atas itu menghabisi nyawanya dengan cara menghirup asap pembakaran briket.
Seketika, sekujur tubuhku merinding.
Ini kejadiannya kemarin malam. Dan sejak semalam aku tidak buka internet sama sekali, sebab ada banyak tamu yang datang ke rumah. Selepas para tamu pergi, aku sudah terlalu lelah bahkan untuk membuka kunci layar ponsel. Jadi aku tidur lebih cepat biar bisa tahajud dengan baik. Tadi pagi juga agak kesiangan tiba di kampus, dan data selularku yang belum kuaktifkan lekas berganti dengan WiFi kampus secara otomatis.
Aku baru melihatnya siang ini.
Ketinggalan berita sepenting ini, huft.
Duduk di bangku panjang di dekat ruang dosen, aku tadinya sedang menunggu Nora yang masuk ke sana untuk bicara dengan satu dosen kami. Dan aku mengisi waktu dengan memeriksa notifikasi ponsel. Ternyata berita ini sudah menyebar di mana-mana.
Bahkan dikabarkan ada beberapa orang yang mengikuti jejak Jonghyun; Bunuh diri juga.
Nora masih ada di dalam sana, jadi tidak ada salahnya jika aku membaca berita-berita tentang kematian yang tidak terduga ini.
"Sudah selesai, Queen. Mau ke kantin?" tanya Nora.
Aku dan dia sedang haid, jadi kami tidak shalat Zuhur. Dengan lesu, aku mengangguk.
"Kau sakit?" tanya Nora dlaam perjalanan menuju kantin.
"Tidak."
"Tapi kau terlihat lemas sekali."
Aku diam. Bagaimana ya? Apa aku sebaiknya membahas masalah ini pada Nora? Cerita-cerita yang kudapat tentang Jonghyun, sungguh menyedihkan. Aku bahkan mendadak menjadi sedih karenanya.
Ya ampun, uri Jonghyun...
"Kau yakin, kau baik-baik saja, Queen?"
Nora menempelkan punggung tangannya ke pipiku.
"Suhunya normal," kata Nora lagi.
"I'm fine, dear Nora..."
"Alhamdulillaah," kata Nora.
Kami sudah tiba di kantin yang masih terlihat penuh. Nora menghampiri satu kursi yang baru saja ditinggalkan oleh mahasiswi lain. Dia menyuruhku mendekat.
"Duduk di sini, Queen. Kau mau pesan apa? Biar aku saja yang pesankan."
"Hm, nasi dengan ayam goreng saja," kataku.