Sepertia biasa haneul menunggu sehun pulang dari kantor,dan saat haneul membuka pintu seperti biasa ia selalu melihat dua pasangan yang sekarang ada di hadapannya ,dia sehun dan irene . Tapi haneul sudah terbiasa dengan ini haneul juga tau diri dia gadis yang selalu tidak di anggap di kehidupan sehun
"Oh kalian sudah pulang ,aku sudah siapkan makan malam untuk kalian"
Haneul seperti seorang pembantu di rumah ini,bagaimana tidak sehunlah yang menyuruhnya untuk bersikap seperti itu.
Sehun dan irene berlalu begitu saja tanpa menjawab perkataan haneul. Mereka menganggap haneul seperti angin tidak terlihat.
---
Haneul membaringkan tubuhnya di tempat tidurnya ,haneul menatap langit kamarnya dan tidak terasa buliran bening turun begitu saja ,haneul merasa hidupnya sangat menderita ,tapi mau bagaimana lagi semuanya sudah terlanjur karena ayah haneul sendiri.
Sejak haneul masih kecil ayah sehun dan ayah haneul sudah menjodohkan anak mereka. Awalnya hanya sebuab gurauan saja ,tapi semenjak Tuan kim sakit dan sebagai ayahia ingin haneul anaknya menikah di usia muda karena tuan kim ingin ada yang menjaga anaknya karena sekarang tuan kim sudah sering sakit-sakitan karena penyakit kanker yang menggerogoti tubuhnya . Sedangkan ibu haneul meninggal saat umur haneul lims tahun ,ibu haneul meninggal karena kecelakaan mobil.
Flash back
Saat itu haneul duduk di bangku taman kanak kanak ,pada saat jam pulang sekolah haneul selalu di jemput oleh ibunya karena haneul sangat dekat dengan ibunya , haneul tidak akan pulang jika di jemput oleh ahjussi supir pribadi keluarga kim,haneul hanya akan pulang jika di jemput oleh ibu atau ayahnya saja . Tapi ayah haneul jarang menjemput haneul karena ayahnya yang super sibuk sebagai CEO di perusahaan milik keluarga kim sendiri. Saat itu haneul marah pada ibunya karena ibunya telat menjemput haneul
"Sayang maaf ibu telat ,hari ini jalanan sangat macet sehingga ibu terlambat menjemputmu,sorry "
sambil mengelus lembut rambut haneul, tapi haneul masih memonyongkan bibirnya karena masih marah pada ibunya
"Ayolah sayang maaf kan ibu ,baiklah ibu akan membelikanmu ice cream tapi jangan marah eo ? "
Ibu haneul selalu memanjakan haneul saat ia sedang marah ,karena haneul anak semata wayangnya
"Benarkah ? Eomma akan membeliakan ice cream kesukaanku ?" Kini haneulpun bersuara, dengan mata yang berbinar-binar karena di iming-imingi ice cream
"Tentu,tapi jangan marah lagi , tersenyumlah"
Pinta ibu haneul , haneulpun tersenyum. Tapi tiba tiba mobil yang di tumpangi haneulpun hilang kendali ,saat ibu haneul akan menginjak rem tiba tiba sebuah truk yang melaju kencang menabrak mobil yang di tumpangi haneul
Alhasil mobil yang di tumpangi haneul jungkir balik dan rusak parah sehingga mengakibatkan kecelakaan beruntun ,ibu haneul sempat sadarkan diri sambil memeluk tubuh mungil haneul tapi sesaat kemudian ibu haneul tidak sadarkan diri lagi .
Orang orangpun langsung mengerumuni mobil haneul dan langsung menelpon ambulance , haneul dan ibunya langsung di keluarkan dari mobil , haneul menangis karena ketakutan dan menahan sakit luka di kepalanya sedangkan ibu haneul terluka sangat parah karena melindungi haneul saat di dalam mobil,tak lama kemudian ambualance pun datang ,haneul dan ibunya segera di larikan ke rumah sakit
Hospital......
Ibu haneul langsung di bawa ke UGD karena terlalu banyak kehabisan darah ,sedangkan haneul hanya perlu di perban saja karena lukanya tidak terlalu parah , selang beberapa menit ayah haneul berlari dari lorong rumah sakit untuk mengetahui kabar istri dan anaknya , cukup lama ayah haneul menunggu di depan ruang UGD akhirnya dokterpun keluar dengan raut wajah yang sulit di artikan
"Dok bagaimana keadaan istri saya ?" Dengan penuh harap semoga istrinya baik baik saja
"Maaf tuan ,kami sudah berusaha sekuat tenaga tapi--" dokter menggantungkan kalimatnya
"Tapi apa dok ? Katakan pada saya !" Kini ayah haneul sudah mulai takut karena jawaban dari dokter tidak begitu meyakinkan
"Istri anda tidak bisa kami selamatkan" lanjut dokter
"Apa? Maksud dokter I-- istri sa--saya meninggal ? Tidak mungkin ,itu tidak mungkin !" Teriak ayah haneul, dadanya sesak ,ia berharap ini hanya mimpi buruknya
"Kepalanya terbentur cukup keras dan hasil CT scan mengatakan ada pendarahan di otak sehingga kami terlambat untuk menyelamatkannya. Maaf tuan kami semua sudah berusaha semaksimal mungkin , namun tuhan berkata lain. Ini sudah takdir anda harus menerimanya ,saya permisi" dokterpun pergi meninggalkan ayah haneul .
Sedangkan haneul masih belum mengetahuinya karena haneul berada di ruang perawatan . Tapi setelah beberapa jam kemudian haneul di beritahu oleh ayahnya haneulpun menangis histeris karena tidak percaya akan semua ini.
Dan pada saat itulah haneul merasa hidupnya menyedihkan , ia kehilangan kasih sayang dari seorang ibu di usia yang masih belia, meskipun ia mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah , nyatanya ia masih merasa kurang. Ada yang kosong.
Flash back off
Jam menunjukan pukul 07:00 KST haneul terburu-buru masuk kedalam kamar mandi ,ia merasakan mual .
"Hoek, kenapa aku mual , apa pencernaanku sedang tidak baik " ujar haneul heran.
Lagi lagi ia muntah, tapi yang di muntahkan bukan apa-apa ,ia keluar dari kamar mandi . Ia merasa bukan perutnya saja yang terasa mual tapi badannya terasa lemas ,dan kepalanya juga terasa pusing , dan satu hal lagi ia malas untuk beraktivitas. Sebenarnya sudah tiga kali haneul bolak balik ke kamar mandi , tapi yang di muntahkan berupa air saja.
"Apa aku hamil ?"haneul berpikir ia hamil ,tapi ia langsung membuang jauh jauh pikiran itu. Rasanya tidak mungkin ia hamil
"Aahh tidak mungkin, mana mungkin aku hamil ,bahkan aku melakukannya sebulan yang lalu itu juga karena sehun mabuk , tapi... "
Haneul menggantungkan kalimatnya"Tapi sebulan yang lalu masa suburku , hmm entahlah aku bingung memikirkannya , tapi jika aku hamil apa sehun akan berubah ? Apa dia akan memanjakanku ? "Kira kira itulah yang ada di pikiran haneul.
Tapi segala kemungkinan itu terjadi atau malah sebaliknya.
Untuk chapter 2 segitu aja ya ,mf kalo banyak typo 😂😂
Voment jussaeyo readers
Ppai ppai 👋👋