Chapt 3

3.3K 242 7
                                    

Happy reading
.
.
.

Pagi ini seperti biasa haneul menyiapkan sarapan untuk suaminya oh sehun ,meskipun haneul yakin bahwa sehun tidak akan memakan masakannya itu . Irene tidak menginap di apartemen sehun karena mereka sedang bertengkar  , irene marah pada sehun karena sehun terlambat menjemput irene ,sungguh kekanak kanakan sekali bukan .  Ketika haneul akan membangunkan sehun tapi ternyata sehun sudah turun  bahkan sudah sangat rapi tentunya juga sangat tampan

"Sehun~ssi ayo sarapan dulu" ajak haneul,dan hanya di balas dehaman saja oleh sehun. Dan sehun pun pergi ke dapur untuk sarapan , haneul sempat terkejut pasalnya sehun selalu menolak jika di ajak sarapan bahkan sehun akan membentak tapi sekarang sehun pergi ke dapur untuk sarapan, apa dia sedang sakit ? Ya tuhan sungguh bahagianya hati haneul sekarang ini.

Sehun tidak menolak ? Apa dia sedang sakit ? Setan apa yang merasuki dirinya - Batin haneul

Kini sehun sudah duduk d meja makan ,dia menatap makanan yang ada di hadapannya "Kau mau roti atau nasi goreng kimchi ?" Tanya haneul

"Roti saja" jawab sehun dingin ,
Haneul pun mengambilkan roti dan mengoleskan slai coklat pada roti yang akan di berikan kepada sehun, dan lihat tanpa menolak sehunpun menerimanya dan langsung memakannya , saat haneul akan pergi dari dapur tiba-tiba saja tangannya seperti ada yg menahannya haneul menoleh ke samping dan sangat kaget karena sehun yang menahannya

"Mau kemana ?" Tanya sehun tiba-tiba

"A aku ma mau ke kamar" jawab haneul gugup dan menunduk

"Duduklah dan sarapan denganku" ajak sehun,namun nada bicaranya terkesan masih dingin

Haneul diam tidak percaya , benarkah ini sehun suaminya ? Setan apa yang merasuki dirinya ? Apa aku bermimpi ? Jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku , kira-kira itulah yang ada di pikiran haneul sekarang , haneul pun langsung tersadar dari lamunannya dan segera duduk.

"Makanlah, selagi aku masih belum berubah pikiran" haneul sangat merasa canggung .

----

Seperti biasa sehun selalu di sibukan dengan tumpukan kertas yang ada di hadapannya sekarang , meskipun ia hanya menandatangani saja tapi tetap saja sehun harus teliti dalam memeriksa berkas , tapi saat sehun sedang sibuk memeriksa berkas tiba-tiba saja aku teringat haneul akhir akhir ini.

Sehun selalu memikirkannya bahkan tadi pagi saja ia gugup saat sarapan dengan haneul , tapi bisa saja sehun memikirkan haneul karena sedang bertengkar dengan kekasihnya,sehun hanya memiliki irene , hanya irene yang ada di hati sehun bukan gadis polos seperti haneul. Itu yang sehun pikirkan.

"Buang jauh jauh pikiran itu sehun,kau tidak boleh tertarik pada gadis itu, ingat kau hanya punya irene" monolog sehun pada dirinya sendiri.

Berbicara  tentang irene sejak tadi malam dia tidak menghubungi sehun,padahal hanya masalah kecil tapi bae irene selalu membesarkannya. Sehun berinisiatif akan meminta maaf langsung pada irene setelah bekerja nanti.

Di sisi lain gadis mungil dengan berambut panjang dan lurus kini sedang bolak-balik ke kamar mandi karena terus muntah, wajahnya pun pucat tapi tetap saja tidak mengurangi paras cantiknya siapa lagi kalau bukan kim haneul

"Kenapa setiap pagi aku selalu mual, bahkan wajahku juga pucat" gerutunya dia membuka laci dan mengambil sebuah benda yang kecil diapun masuk ke kamar mandi dan setelah lima menit haneul kembali keluar dari kamar mandi dan membawa benda tersebut

"Benarkah aku hamil ? Benarkah ada Little Oh di dalam perutku" sambil memegang perutnya dan tidak terasa tetesan demi tetesan mengalir dari pelupuk mata haneul .

You Never See Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang