Chapt 8

2.5K 199 16
                                    

~you never see me~

"Aku akan pergi"

Setelah berkata seperti itu haneul pergi ke kamar untuk mengemasi barang-barangnya ,rasa sakit di bibirnya ia biarkan karena saat ini hatinya jauh lebih sakit,bahkan setelah haneul berkata seperti tadi.

Sehun kembali pergi entah kemana ,saat ini pikiran haneul benar-benar kacau dia akan pergi tapi dia tidak tahu harus pergi kemana ,rumah ayahnya sudah tidak ada dia tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini,di liriknya photo pernikahan dirinya dan sehun seketika itu juga tangis haneul kmbali pecah.

Betapa menderitanya hidup haneul di usapnya perutnya yang sedikit membesar,masih belum ada pergerakan di dalam sana

"Kau jangan khawatir nak,eomma akan selalu melindungimu" ujar haneul

***
Sekarang haneul sudah berdiri di depan rumah yang sanagat kecil tapi masih layak untuk haneul tempati,haneul pergi jauh dari tempat sehun tapi tetap di daerah seoul,tidak ada satupun yang tahu tempat tinggal haneul bahkan kyungsoo pun tidak tahu.

Orangtua sehun juga tidak tahu karena mulai saat ini haneul akan memulai lembaran baru hanya dengan buah hati yang ada di dalam perutnya,dan haneul akan perlahan-lahan melupakan sehun menghapus semua tentang sehun dalam benaknya.

Haneul mulai masuk kedalam rumah kecil itu tapi entah kenapa air mata haneul kembali jatuh,ia merasa hidupnya sangat berat ia merasa dunia ini sangat kejam padanya satu persatu orang yang dia sayang meninggalkannya bahkan menyakitinya.

Haneul menyeka air matanya dan menghela nafas panjang ,haneul berbaring di sebuah tempat tidur kecil namun cukup untuk tempat tidurnya,haneul menatap langi-langit kamarnya namun tatapan itu sangatlah kosong ,perlahan-lahan haneul menutup matanya dia benar-benar lelah bahkan kepalanyapun terasa sakit karena terus menangis hingga haneul tertidur karena lelah.

Sedangkan di tempat lain dua orang pria sedang beradu pandang ,mereka adalah kyungsoo dan sehun,kyungsoo menatap sehun sembari mengepalkan tangannya ,berbeda dengan sehun yang hanya menatap kyungsoo dengan begitu santai

"Haneul sudah mengetahui semuanya sehun" ujar kyungsoo

"Aku tahu" sehun hanya menanggapi perkataan kyungsoo dengan begitu santai ,karena pada kenyataannya sehun tidak peduli sama sekali

"Lalu ? Kau tidak ada niat untuk berubah ?" Kyungsoo menatap sehun semakin tajam.

"Tidak "

"Keterlaluan kau oh sehun,tadi dia datang padaku lalu menangis"

"Aku tahu,bahkan kau memeluknya " sehun hendak pergi meninggalkan kyungsoo ,namun satu detik kemudian langkahnya terhenti.

"Suami macam apa yang tega membuat istrinya menangis,kekasihmu datang ke apartmen dan dia sudah mengatakannya kepada haneul,bahkan irene menyebut haneul jalang"

Deg ! Seperti tertusuk panah itulah yang sehun rasakan,kenapa hatinya sangat sakit mendengar perkataan itu ,bahkan sehun juga menyebut haneul jalang bahkan ia menamparkan

"Memang benar kan dia jalang" sehun langsung menghapus perasaan yang mungkin bisa di bilang itu perasaan hanya karena merasa kasihan saja pada haneul

Bbughh !! Satu pukulan yang kyungsoo layangkan di pipi tirus sehun,dan membuat sehun sedikit tersungkur sudut bibirnya sedikit berdarah dia menatap kyungsoo ia tidak membalas pukulan kyungsoo tapi dia menunjukan senyum meremehkan

"Bahkan pukulan itu tidak cukup bagimu,kuharap kau tidak akan menyesal atas perlakuanmu tuan Oh sehun"

Kyungsoo pergi meninggalkan sehun,sedangkan sehun diam mematung sekarang dia memikirkan haneul tapi haneul sudah pergi,dia juga sangat marah pada kyungsoo sahabatnya sendiri karena telah ikut campur dalam urusan rumah tangganya.

Dan  sekarang yang menjadi beban bagi sehun memikirkan orangtuanya bagaimana dia menjelaskan pada ayah dan ibunya jika dia tidak lagi bersama haneul,sedangkan ibu sehun sangat menyayangi haneul ,sehun benar benr bingung saat ini .

Kyungsoo menghubungi haneul tapi tidak ada jawaban dari haneul ,kyungsoo benar-benar khawatir pasalnya haneul sedang hamil dan tidak boleh stres kyungsoo mengacak rambutnya frustasi ,apakah kyungsoo harus ke apartmen haneul ? Itu hanya akan membuat keadaan semakin panas tapi dia sudah terlanjur terlibat dalam permasalahan rumah tangga haneul

**
Haneul terbangun dari tidurnya dia sangat lapar haneul belum mengisi perutnya sama sekali,dia terlalu sibuk menangis hingga buah hati yang ada di dalam perutnya di abaikan begitu saja .

Haneul turun dari tempat tidurnya namun  betapa terkejutnya haneul saat melihat pantulan dirinya di cermin mata yang sembab,pipi yang sedikit bengkak dan biru ini semua karena perbuatan sehun.

Haneul keluar dari kamar dia baru sadar bahwa sekarang dia tinggal sendirian di rumah kontrakan yang cukup sederhana,sempat terbesit di pikiran haneul untuk menghubungi kyungsoo tapi ia langsung mengurungkan niatnya dia tidak mau meropotkan kyungsoo.

Tapi haneul penasaran ada apa kyungsoo menghubunginya ? Haruskah haneul menghubungi kyungsoo ? Tanpa pikir panjang haneul  menghubungi kyungsoo,tidak perlu lama untuk menunggu jawaban dari sebrang sana

"Halo ? Haneul~ssi apa kau baik-baik saja ?" Tanya kyungsoo dari sebrang sana

"Emm,wae ? Kenapa kau menghubungiku ?" Nampaknya haneul begitu penasaran

"Aku khawatir padamu,kenapa kau tidak menjawab panggilan dariku?" Terdengar nada kekhawatiran dari sebrang sana

"Aa mianhae,tadi aku tertidur"

"Apa kau sudah makan ?"

"Belum"

"Wae ? Haruskah aku membawakan makanan ke apartemenmu ?"

"Aku...aku" haneul menggantung kalimatnya,ia ragu dan juga takut untuk mengatakannya

"Kenapa ?" Tanya kyungsoo

"Aku sudah tidak tinggal di tempat sehun lagi,aku pergi darisana" haneul menahan tangisnya

"Hah ?! Lalu kau sekarang dimana ?"

"Haruskah aku memberitahumu?"

"Tentu saja"

"Aku masih tinggal di seoul tapi jauh dari apartemen sehun,akan ku kirimkan alamatnya" haneul menutup sambungan telponnya secara sepihak

***
Kepergian haneul belum genap satu hari hanya beberapa jam yang lalu tapi sehun sudah berani membawa irene ke apartemennya ,sehun menyuruh irene untuk tinggal dengannya gila memang entah apa yang ada di pikiran sehun dia benar-benar di butakan oleh cinta,bahkan dia tidak memikirkan haneul

"Besok kita ke boutique untuk mencari gaun pengantin" ucap sehun

"Benarkah?"

"Em,kita harus segera menikah" bahkan ini terlalu cepat untuk dirinya menikah kembali

"Gomawo " ucap irene sambil mencium bibir sehun sekilas

"Apa sekarang kau sedang menggodaku
?"

"Jika ia kenapa ?"

Sehun tersenyum sambil membawa irine ke ranjang big size nya,sehun menindih tubuh irene dengan tangan kirinya yang menopang tubuhnya sedangkan bibirnya melumat bibir irene, pagutan itu kini berubah menjadi panas entah sejak kapan kini tangan sehun sudah bermain di dada irene .

Irene hanya melenguh merasakan nikmat yang sehun berikan,tangannya melepas kancing kemeja sehun sehingga otot perut sehun terlihat ,kini giliran sehun yang membuka semua pakaian irene hanya menyisakan bra berwana merah dengan CD yang senada ,sehun menatap irene seolah memberi persetujuan

"Tapi jangan menyakiti dia"

"Em,aku tidak akan menyakitinya"

Sehun langsung membuka bajunya hingga ia sekarang sudah naked begitu juga dengan irene,sehun kembali meraup bibir cherry irene sementara tangannya mulai menulusuri tubuh irene.

Seolah semuanya baik-baik saja bagi sehun ,tapi ingatlah di akhir akan ada sebuah penyesalan dan karma itu pasti ada.







Jangan lupa voment,dan tinggalkan jejak kalian

Bye bye 👋👋😘

You Never See Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang