Manuskrip akan memori.

5 1 0
                                    

'Coba pikirkan orang lain. Yang sempurna dimata kamu. Aku percaya itu akan membantu. Kalau tidak kamu tidak akan bahagia lagi.' Kata salah satu temanku.

Dengan tujuan membantu , tentu saja. Atau setidaknya, aku kira begitu.

Ketika temanku itu bilang soal seseorang yang sempurna , langsung benak-ku terbayang wajah kamu. Gerak gerik kamu. Cerita konyol kamu. Berikut memori tentang kamu. Mungkin logika-ku mengizinkan hatiku mengontrol otak-ku.
.
.
.
.

Oh, bukan.

Tulisan ini bukan untuk memintamu kembali. Walaupun ingin, tapi biarlah kamu bahagia. Sepertinya definisi bahagiamu bukanlah bersamaku. Biarlah tulisan ini menjadi manuskrip saat aku bahagia nanti.


Ps : selamat ya. Kudengar kamu memiliki kesempatan untuk meraih kebahagiaanmu.

Bandung, 4 Juni 2016

TenggelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang