Kala Rindu Datang

5 1 0
                                    

'Kosongnya..'

Langitnya maksudku. Padahal awalnya, aku ingin bertemu purnama dan bercengkrama dengan bintang-bintang. Sepertinya malam ini aku hanya akan ditemani langit hitam gelap, tanpa dekorasinya.

Dan, untuk pertama kalinya, langit malam tidak memberikanku ketenangan. Sebaliknya, aku merasa...apa yah? Terasa familiar, tapi aku tidak yakin apa...
'AAARRRGHHH!' jeritku, kenapa sih aku ini?!!

***

'Hai, ingat aku kan?'
Aku langsung menoleh kaget, ternyata itu Rindu.
Bagaimana mungkin aku lupa, ada satu masa dimana aku berteman baik dengan Rindu.

'Sedang apa disini?' tanyaku ketus
'Sekedar menyapa, kamu sendiri kan yang memanggil aku?' jawab Rindu
Ah..benar juga.. Ternyata rasa itu rasa rindu yah..
Melihatku yang tenggelam dalam imaji, Rindu bertanya lagi.

'Sudah coba tanya kabarnya?' tanya Rindu
'Kabar siapa?' bertanya balik
'Ayolah, jangan pura pura'
Aku diam. Rindu juga diam. Sebenarnya kami sama sama tahu, siapa yang sedang dibicarakan.

'Aku rindu.' ujarku memecah keheningan

'Dari dulu kamu memang mudah rindu' balas Rindu sambil tertawa

'Aku harap rasa ini hilang saja'
Rindu diam. Sepertinya dia terpukul dengan perkataanku. Aku pun ikut diam, mencoba menikmati angin malam yang sebenarnya menggigit tulang.

'Kau tahu?' kata Rindu

'Rindu tak bisa hilang atau dimusnahkan. Antara, kami sedang bersembunyi menunggu waktu yang tepat untuk menyapa, atau kami berubah bentuk'

Aku diam, Rindu tersenyum.

'Sepertinya aku akan bermalam dulu disini untuk beberapa saat. Keberatan gak?' tanya Rindu

Aku tersenyum dan berbaring menatap langit gelap sambil berbisik,

Langit, aku rindu.

1 Juni 2017

02.48 AM 

Ketika sepi bercengkrama dengan rindu 

TenggelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang