Pernahkah kamu menyesali sesuatu, namun kamu yakin jika kamu mencoba memperbaikinya, kamu hanya akan tersakiti lebih dalam?
Atau pernahkah saat kamu menunggu momen bersamanya, namun di saat yang bersamaan terlalu menyakitkan untuk melihat dirinya secara langsung.
Pernahkah?
Aku pernah,sedang lebih tepatnya.Aku, yang entah kenapa begitu naif, berkali-kali membiarkan diriku sendiri melayang bebas, dan satu hal yang aku tidak ketahui, bahkan Pennywise (ya, si badut menyeramkan itu) pun menjajikan akan mengajakmu melayang, namun berakhir dengan kamu, menjadi korban yang tragis.
Aku tahu. Tak boleh sedikit pun aku merasa memilikimu (walaupun kita sudah cukup lama kenal, dan melalui banyak hal).
Tapi, bolehkah hari ini -khusus hari ini, hari ulang tahunku- aku berharap kamu bisa aku miliki?Tidak.
Bahkan hari ini pun tidak.
Karena kamu, tidak lebih, sahabatku.Seharusnya aku belajar membaca kompas. Agar hati ini, tidak salah arah (lagi).
Ketika hatimu menyakitimu parah, namun logikamu pun buta arah.
Bandung,21 September 2017
16.30 PM
Terima kasih kadonya. Aku suka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tenggelam
Short StoryMaka sedalam apa Tuan, saya dapat tenggelam dalam angan-angan?