[Viudo]
"Kok bisa sih dek, kamu kenal ama anaknya Arion? Deket gitu lagi. Sampe tadi aja dia nangis kan, gak mau pulang?" Tanya Indira Penasaran.
Mereka berdua sedang duduk di taman yang ada di belakang rumah juga.
Di depannya ada kolam kecil sama air mancur yang berukuran minimalis dan rumput serta bunga-bunga yang di hiasi lampu taman temaram seadanya menambah kesan indah taman buatan rumahnya pada malam itu.
"Gini loh Ma. Waktu itu qilla gak sengaja liat Eca di taman kota deket sekolah qilla. Di sanakan ada sekolah playgroup kan? Itu kan sekolahnya Eca." Terang Aqilla.
"Terus? Kok bisa sampe lengket banget?"
"Waktu itu, Aqilla liat Eca lagi duduk sama temen-temennya di taman itu. Kayaknya abis pulang sekolah, posisi Aqilla saat itu lagi nganter Kaila beli cashing handphonenya. Disana kan ada pusat hiasan handphone."
"Naaahh, di saat itu, banyak ibu-ibu jemput anak-anaknya yang lagi sama Eca. Gak nunggu lama, Eca cuma sendirian disana. Gak ada yang nemenin. Dia kayak nungguin siapa gitu, ya kan Kaila lama tuh milih case handphone-nya. Ya udah Aqilla tinggal buat nyamperin Eca. Ehh.. Pas Aqilla lagi nyebrang jalan buat nyamperin, Eca nangis Ma, otomatis Aqilla lari nyamperin dia, dan ngasih dia coklat punya Aqilla. Dia langsung diem kan? Dan saat itu, ada Om-Om badannya yang setinggi tiang listrik nyamperin Eca terus di gendong. Om-om itu cuma bilang makasih, abis gitu pergi."
"Hari keduanya kita ketemu lagi di taman yang sama, dan di sana pula kita kenalan. Jadilah dia deket banget ama Aqilla, tapi bener loh Ma, waktu itu Aqilla gak tau kalo Eca anak Om Arion." Ucap Aqilla setelahnya."Ohh.. gitu tohh. Mama kira gimana gitu, berapa lama kamu kenal Eca?"
"Mmmmm.. Mungkin sekitar 1 bulan Ma."
"Berarti baru-baru ini dong?"
"Iya." Ucap Aqilla mengambil mug berisi susu coklat hangat kesukaannya.
"Mmm.. gitu. Dan kayaknya dia bakal sering main sama kamu."
"Kok gitu Ma?"
"Iya.. Arion kan bakal pindah ke rumahnya Kenzo itu lohh, mungkin besok kali dia pindahannya."
Uhuukk..
Yupss.. Aqilla keselek minum susu coklatnya tadi. Indira yang kaget langsung berdiri untuk menepuk-nepuk punggung Aqilla pelan.
"Aduh sayang, pelan-pelan minumnya. kenapa sihh?"
Wajah Aqilla memerah karena keselek tadi. Udah gitu dia minum air putih yang Mamanya kasih. Setelahnya dia menatap Mamanya dengan hidung yang memerah.
"Om Arion mau pindah ke sini? Ke rumah Om Kenzo? Yang jarak rumahnya cuma 2 rumah dari rumah kita?" Tanya Aqilla berkali-kali.
"Iya.. Dia bakal pindah kesini, beres cerai dari istrinya kan dia emang hidup sendiri. Cuma Esya doang yang nemenin, dek. Arion rasa dia punya rumah kegedean. makannya dia nyari rumah dengan ukuran minimalis tapi tetep elegan. Dan dia memutuskan buat tinggal di situ, usulan Mama juga sih."
"Waaahhh... Aqilla bisa cuci mata tiap hari dung Maa?" Tanya Aqilla girang.
"Cuci mata gimana?" Tanya Indira bingung.
"Ya cuci mata, Om Arion ganteng abis Maaa.. Kayak Oppa Korea Aqilla. Uuhhh, udah gitu daddyable banget lagi, Mama gak liat tadi dia jago banget rayu Eca biar mau pulang. Aqilla jadi suka ama Om Arion." ucap Aqilla sambil memegang kedua pipinya.
"Hahh??!!" Tanya Indira terkejodh.
"Mamaaaa.. Ishhh. Kaget banget adee." Ucap Aqilla dengan mimik muka lucunya dan mengelus dadanya pelan.
"Aqilla Jovanka! Kamu suka sama Arion??!"
"Iya Ma. Om Arion kan ganteng, Aqilla rela dehh jadi degem Om Arion."
"Dia Duda loh, sayang. "
"Ya biarin. Duda hot yang kayak om Arion mahh. Hot daddy lagi."
"Dia bekas orang Qilla, udah gak perjaka ya ampuun."
"Aqilla suka Om Arion dari penampilannya yang tulus kok, bukan dari ke perjakaannya." Ucap Aqilla sambil menerawang.
"Yalorddd qilla!!!" Ucap Indira sambil menutup wajahnya. Terkejodh bener ama kelakuan anak satu rasa sepuluhnya ini.
"Mama kalo nanti punya mantu kayak om Arion mau kan?"
Indira berdiri dari tempat duduknya dan menarik pelan tangan anaknya hingga dia berdiri.
"Tidur yuk. Udah malem, kamu nambah konslet entar."
"Ishh Mama.. Aqilla masih normal. Enggak konsleet.."
"Udah yah Adeek.. Yukkk ke dalem yukk.. Kayaknya tadi Mama masukin micin kebanyakan dehhh di masakannya."
"Mama!!"
[Viudo]
"Makan dulu yah sayang. Ok??"
"Nggak mau!! Papa boong ama Eca. Katanya tadi, nanti malem kita mau maen ke lumahnya Kak Kiki lagi. Tapi ini enggak, Papa boongin Eca. Jadi Eca gak mau makan!" Ucap Eca dengan cadel sambil menutup mulutnya.
"Ya kan besok kamu sekolah, kalo kesiangan gimana? Lagian kan besok juga kita pindah ke sana, jadi nanti kamu bisa main setiap hari ama Kak Kiki. Ok?"
Mereka berdua lagi ada di hotel yang di sewa Arion. Gak pulang ke Bandung karena kejauhan. Kasian Eca nya.
"Iya?? Eca bica main cetiap hali ama Kak Kiki??!"
"Iya sayang. Jadi sekarang kamu makan ya?"
"Mmm.. Iya dehh. Tapi Eca mau makan loti kejunya aja. Ya Papa??"
"Ya udah iya." Ucap Arion menyerahkan roti panjang rasa keju ke Esya. Dengan sebelumnya dia membukakan ujungnya.
Arion menatap anaknya yang makan dengan lahap. Banyak pertanyaan yang menyelinap di hatinya. Tentang bagaimana anaknya ini kenal dengan Aqilla.. Bagaimana anaknya ini dekat dengan Aqilla.
Jangan-jangan yang Fahlevi bilang saat Eca di taman kota sama anak SMA, itu Aqilla lagi?
Arion hanya bisa memendam semuanya dan menatap Eca lagi.
Setelah Eca kenyang dan sudah meminum susu coklatnya, Arion mengajak Eca untuk tidur. Kalau masalah menggantikan baju Esya, Arion tidak kesulitan karena dia sudah mengurus Esya sejak 3 tahun setelah perceraiannya dengan mantan istrinya.
Untung saja, hak asuh Esya jatuh ke tangannya. Kalau jatuh ke tangan mantan istrinya, sudah di pastikan Esya akan di urus oleh belasan pembantunya. Bukan di urus oleh dirinya sendiri yang notabene nya sebagai ibu kandungnya.
Setelah selesai menggantikan baju Esya, Arion mengajak Esya gosok gigi dan setelahnya cuci kaki. Membaringkan Esya di kasur dan menyelimutinya.
"Baca doa dulu." Ucap Arion pada anak satu-satunya ini.
Esya baca doa dan Arion mengangguk. Mengambil buku dongeng dan membacanya sebagai pengantar tidur Esya.
Setelah sekitar 15 menit membacakan dongeng Rapunzel kesukaannya, Esya langsung terlelap. Arion menyimpan buku dongeng itu dan mencium kening Esya pelan. Dia berbaring di samping anaknya dan mematikan lampunya dengan lampu tidur yang berwarna kuning.
Memeluk anaknya dan ikut terlelap bersama putri kesayangannya. Mengingat besok dia harus mengurus kepindahannya dan menata barangnya lagi.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕𝐈𝐔𝐃𝐎 (𝑺𝑼𝑫𝑨𝑯 𝑻𝑬𝑹𝑩𝑰𝑻)
Fanfiction(𝘳𝘦𝘱𝘶𝘣𝘭𝘪𝘴𝘩, 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘱.) "𝐈 𝐰𝐚𝐧𝐭 𝐟𝐨𝐮𝐫 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐲𝐨𝐮." "𝐅𝐨𝐮𝐫? 𝐅𝐨𝐮𝐫 𝐰𝐡𝐚𝐭?" "𝐅𝐨𝐮𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫." 𝘸𝘳𝘪𝘵𝘵𝘦𝘯 𝘣𝘺, ©𝘢𝘳𝘹𝘤𝘩𝘪𝘭𝘭𝘦𝘴, 2018.