15

8.1K 706 20
                                    

[Viudo]

"Kok ngomongnya gitu sih?" Tanya Arion menatap Aqilla dengan cahaya seadanya tersebut.

"Gitu gimana Om?"

"Kamu nanya aku sama Cantika sedeket apa, Iya?" Tanya Arion menatap fokus ke Aqilla. Pokoknya auto fokusnya cuma Aqilla sekarang.

"Kalau om gak mau jawab gak apa-apa. Aqilla cuma berasumsi aja kalo gitu. Pulang Om, udah malem."

"Kita main yuk."

"Aqilla gak mood, Om.."

"Sayang."
"Walaupun gak ada Eca, kan ada Papanya, lagian kalo aku gak ada, Eca gak mungkin ada kan." Ucap Arion pelan sambil mengusap lengan Aqilla.

"Pulang Om.."

"Sayang.. Maaf ya buat kamu badmood." Ucap Arion pelan.

"Enggak apa-apa kok Om, orang
Aqilla cuma lagi badmood sendiri aja, bukan salah siapa-siapa, cuma kepikiran Eca aja."

"Mikirin aku pernah gak?"

"Om tukang gombal ihh!"

"Salah? Lagian aku gak gombal, aku bicara yang sejujurnya, kan udah aku bilang aku cinta sama kamu, berarti kalau aku udah ngungkapin perasaan aku, semua kata-kata aku itu serius sayang."

"Aku masih sekolah Om."

"Aku tunggu sampe kamu lulus. Sekarang, kamu sekolah, terus belajar buat nanti bagaimana jadi Mama dan istri yang baik buat aku juga Eca." Ucap Arion mengusap lengan Aqilla pelan dan mendekat secara perlahan ke arah Aqilla.

"Om terlalu serius.. Aku aja belum jawab aku cinta atau enggak sama Om."

"Aku tau jawaban kamu."

"Ihh... Om sok tau!"

"Aku enggak sok tau, aku emang tau yang sebenernya."

Aqilla yang awalnya merasa tidak memiliki mood, seketika tertarik dengan pembicaraannya dengan Arion yang sekarang fokus kepadanya. Dengan senyuman lebar dan mata elangnya yang menatap Aqilla dengan penuh rasa.

Aqilla menyandarkan punggungnya di kursi mobil dan menatap Arion yang sekarang juga menatapnya. Bukan hanya sekarang, tapi sedari tadi.

"Apa?" Tanya Aqilla menatap Arion.

"Kamu pasti cinta sama aku."

"Kalau aku gak cinta ama Om?"

"Akan aku buat kamu cinta sama aku, gimanapun dan bagaimanapun caranya, kamu pasti bisa jatuh ke pelukan aku."

"Om kayak enggak ada cewek sepadan sama Om aja."

"Aku trauma nyari cewek sepadan. Aku maunya sekarang cewek yang jauh lebih muda umurnya di bawah aku, kayak kamu."

"Tante Cantika?"

"Dia seumuran sama aku, sayang."

"Tapi kayaknya dia suka ama Om."

"Jangan bahas dia, aku maunya bahas kita. bahas aku sama kamu. Masa depan kita."

𝐕𝐈𝐔𝐃𝐎 (𝑺𝑼𝑫𝑨𝑯 𝑻𝑬𝑹𝑩𝑰𝑻)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang