"Saat aku mulai nyaman, aku hanya takut jatuh cinta sendirian"
_________________________________________
There are many types of art but you're my favourite
~Kim Eun Woo
_________________________________________
You can't blame gravity for falling...
Pagi ini, seperti biasanya Hanna terbangun berkat jam weker yang berdering nyaring. Ia membuka mata perlahan menyesuaikan penglihatannya dengan intensitas cahaya yang bisa diterima pupilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seketika ia meraih ponselnya yang bergetar, terlihat sebuah pesan dari kakaknya.
________________________________
From : Bro 💕 To : You
Tadi malem gimana? Maaf ya hari ini blm bisa pulang, ajak temen kamu nginep di rumah aja. Besok baru bisa pulang, di kulkas udah aku beliin makanan instan.
______________________________
Hanna meletakkan kembali ponselnya, ia sadar bahwa tadi malam kakaknya tidak ada di rumah, kakaknya bilang ia harus bekerja di luar kota hingga besok, dan sekarang ia sedang di rumah bersama Kim.
Kim....
Ia bergegas keluar kamar untuk melihat keadaan laki-laki itu, kakinya masih terlalu sakit untuk digerakkan namun ia masih bisa berjalan pincang dengan satu kakinya walaupun harus bepegangan pada sesuatu, ini masih terlalu pagi untuk menjalankan aktivitas, apalagi ini adalah hari minggu. Hanna mencari jam dinding dan ternyata jarumnya menunjukkan pukul tiga pagi, tadi malam ia tidur terlalu cepat sehingga bangun sepagi ini.
Sesaat ia mendapati sosok Kim tengah tertidur di atasa sofa ruang tamu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah kenapa ia ingin sekali menyelimuti laki-laki itu, ini musim hujan yang dingin, bahkan saat tak turun hujan pun dinginnya masih terasa. Kenapa Kim tidak minta selimut, dia bahkan tidur di sofa. Hanna kembali membenarkan posisi selimut Kim, sedangkan Kim masih tertidur pulas, mungkin ia tidur sangat larut tadi malam, jadi Hanna tak berani membangunkannya sepagi ini.
Hanna memandanginya penuh arti, belum genap dua bulan ia mengenal laki-laki itu tapi Kim sudah menolongnya berkali-kali. Ia berhutang banyak pada pria tersebut.
Hanna masih menatapnya, tidurnya nampak pulas dan nyenyak, baru kali ini ia mengizinkan seorang pria yang bukan saudaranya menginap dirumah, bahkan ia yang meminta. Sebenarnya Hanna ingin minta ditemani oleh kak Amel, pacar kakaknya, tapi tadi malam terlalu larut untuk menghubungi kak Amel atau bahkan dia sudah tidur, Hanna juga tak ingin mengganggunya.