17. Sedia Payung Sebelum Hujan

3.3K 925 286
                                    

(!!!) Aturan Ketujuhbelas: SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN.





❝ mengapa kita harus sedia payung sebelum hujan, bu? ❞




❝ supaya tidak kehujanan, bodoh. ❞






。☆✼★━━━━★✼☆。

ʙᴏᴏᴋ ꜱᴇᴠᴇɴᴛᴇᴇɴ
ꜱᴇᴅɪᴀ ᴘᴀʏᴜɴɢ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʜᴜᴊᴀɴ

。☆✼★━━━━★✼☆。






Krsshh




Irene mendengus kesal ketika rintikan air hujan itu semakin lama semakin deras, ia tak dapat kembali ke restoran padahal ini sudah waktunya ia untuk makan siang.


Mari author jelaskan, gadis muda itu sedang berdiri didekat kerumunan yang meneduh akibat hujan disuatu emperan toko yang terbilang lumayan luas.


Beberapa orang keluar dari toko tersebut sambil mengambil payung yang ada didalam sebuah keranjang dekat kaki Irene.



Melihat itu, Irene menggigit bibirnya ragu, mengamati keadaan sekitar. Ketika semua orang tidak memperhatikannya, ia mengambil payung dengan ujung besi lalu berlari menerobos hujan deras tersebut.


Seorang lelaki yang mengetahui bahwa payungnya telah dicuri langsung berteriak, "Nona! Itu payungku!"



Suho ㅡnama lelaki ituㅡ berlari menerobos hujan tanpa alat teduh sedikitpun, badannya basah hanya karena ia ingin payungnya kembali.



"Hey gegabah! Kembalikan payungku!" Pekik Suho kesal.


Irene berlari sambil sesekali menoleh kebelakang, melihat Suho semakin dekat dengannya. "Astaga, berhenti mengikutiku aku harus makan siang!" Gerutunya sebal.



Grrr


Langit bergemuruh, petir kecil sudah mulai terdengar. Dengan cepat Irene berlari ke tanah lapang diikuti oleh Suho.


Grassh


Hujan semakin deras, Irene berhenti lalu menatap Suho dibawah payung yang ia bawa dengan tatapan dingin.


Sementara Suho mengulurkan tangannya, "Kembalikan."





Irene mendehem, melihat keatas untuk mengecek keadaan langit lalu mengatupkan payung yang ia bawa, mengakibatkan dirinya menjadi basah kuyup.



"Ini." Irene melemparkan payung itu kepada Suho.


Lelaki itu menatap Irene curiga, lalu karena hujan semakin deras Suho kembali membuka payungnya dan berbalik untuk berjalan pulang.



Namun baru 20 meter dari Ireneㅡ



Jdarr!




ㅡlelaki tak berdosa itu tersambar petir akibat ujung payung yang ia gunakan berbahan besi murni.



Melihat lelaki itu terbujur kaku, Irene berjalan mendekat lalu berjongkok mengamati mayat setengah gosong didepannya.


Sesekali ia mengendus aroma yang menguar dari mayat didepannya lalu tersenyum miring.




Ia mengeluarkan pisau lipat dari kantong bajunya,










"ㅡItadakimasu."









。☆✼★━━━━next?━━━━★✼☆。



Siap mengungkap bocah kepo di next chapter? Wkwk vomentnya ya💜💜 gatau ini bisa dianggep plot twist apa engga.


Jadi besok author bakalan mengungkap sosok dibalik bocah itu sekaligus menjadi penutup fanfic serta penutup tahun🎇🎇 jadi vomentnya sangat sangat dibutuhkan.

Suicide Restaurant [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang