(!!!) Aturan Kedelapan: SELALU TERSENYUM 24/7.
❝ in that smile, he hide everything. ❞
。☆✼★━━━━★✼☆。
ʙᴏᴏᴋ ᴇɪɢʜᴛ
ᴅᴀɴɪᴇʟ's ᴘᴀsᴛ。☆✼★━━━━★✼☆。
13 Tahun Sebelumnya.
Bocah itu terpuruk. Ia meringkuk ketakutan di kamarnya mendengar pertengkaran ibu dan ayahnya di ruang tengah.
Rumah tangga yang sudah tidak harmonis semenjak kehadiran bocah itu 7 tahun yang lalu, ia tidak pernah melihat ibu dan ayahnya tersenyum satu sama lain, namun sangat sering melihat mereka tersenyum kepada oranglain yang bukan bagian dari keluarganya.
Jika ia bisa memotong kedua telinganya, ia akan lakukan itu.
Sayang, gunting yang seharusnya ia pakai justru sedang digunakan ibunya untuk menusuk ayahnya beratus kali.
Daniel ㅡnama bocah ituㅡ ingin berteriak, ia ingin marah, namun semua itu tertahan. Ia sayang ibunya, ia sayang ayahnya. Keluarganya hancur karena kehadirannya.
Bahkan ibunya sering mengatakan hal itu padanya.
"Sayang, keluarlah."
Bulu kuduk Daniel meremang, ia sangat ketakutan. Ia tau akan ada hal buruk yang terjadi setelah ini, tapi ia bisa apa? Ia hanya bocah 7 tahun yang bahkan tidak bisa mengekspresikan emosinya sejak lahir.
"Ibu bilang keluar."
Baiklah, ini saatnya.
Daniel membuka pintu kamarnya dan berusaha berhenti menangis namun gagal, ia menatap ibunya dari balik pintu dengan sangat ketakutan.
Ibunya berubah menjadi monster haus darah dengan korban yang usus dan organ dalamnya sudah berceceran dimana-mana.
Ia trauma, sangat trauma dengan pemandangan didepannya.
Namun ibunya masih menatapnya dengan tatapan 'aku masih bisa mengandalkanmu, kan?'
"Bantu ibu membereskan sampah ini, tolong?" Pinta ibu Daniel dengan nada lembut.
"Bu, iㅡitu ayah." Daniel menyuara dengan takut sambil berjalan mendekati ibunya.
"Ayah siapa, nak? Sudah cepat buang ini di halaman belakang." Ibu Daniel memberikan Daniel plastik hitam berisikan organ dalam dan mata ayahnya untuk dibuang. Serius Daniel ingin muntah hanya dengan membayangkan isi dalam plastiknya.
Tapi karena ia tak bisa berbuat apapun, ia menuruti kata ibunya dengan membuang itu di halaman belakang mereka.
Setelahnya Daniel membantu sang ibu membersihkan bekas darah dan memutilasi mayat ayahnya sendiri agar mudah disembunyikan.
Ding dong
Daniel melebarkan matanya shock saat bel rumah mereka mendadak berbunyi. Ia semakin takut dengan keadaannya saat ini.
Namun ibunya tetap tenang dan malah menjawab, "Ah ada tamu. Tersenyumlah nak."
Untuk pertama kalinya, ia melawan kata-kata ibunya. Ia terdiam dengan wajah penuh emosi tertahan.
Saat ibunya selesai mencuci tangannya, ia kembali ke ruang tengah dengan senyuman berbeda dengan Daniel yang masih setia diam seribu bahasa.
Melihat raut wajah anaknya, sang ibu justru menendang kepala Daniel hingga membentur lantai.
"Kubilang senyum. Dimana manner-mu, nak?" Paksa sang ibu.
"Kediaman keluarga Kang? Apa ada sesuatu yang terjadi? Kudengar suara pekikan dan beberapa tusukan."
Daniel menghela nafas kemudian membuangnya, lalu menggeleng keras. "Ini salah, bu. Ini salah."
"Salah? Apa yang kau tau tentang benar dan salah? Kau baru dilahirkan 7 tahun yang lalu."
"Aku lelah berpura-pura bahagia didepan semua orang termasuk didepanmu." Ucap Daniel dengan berani.
Kali ini giliran ibunya yang menghela nafas berat, lalu tersenyum. "Baiklah, mungkin manner-mu ikut terbuang dengan plastik tadi."
Setelah mengatakan itu, wanita dengan kesehatan jiwa yang tidak stabil tersebut mengambil gunting yang masih berlumuran darah suaminya lalu menarik kerah Daniel mendekatㅡ
ㅡuntuk merobek mulut anaknya agar sang anak dapat tersenyum tanpa harus berusaha.
Pekikan tertahan Daniel justru membuat depan rumah mereka ramai,
Tok tok tok
"Kediaman keluarga Kang, buka atau kami dobrak. Ini polisi."
Setelah menggunting sisi mulut anaknya, sang ibu tanpa perasaan bersalah membuka pintunya lalu menyambut mereka walau harus ditembak mati oleh para petugas kepolisian.
Saat para tetangga Daniel masuk kedalam rumah Daniel, mereka menahan sakit didadanya saat melihat anak satu-satunya di keluarga itu menangis sambil menutupi kedua matanya dengan tangannya.
Daniel menutupi matanya bukan karena takut bertemu pandang dengan orang asing, ia takut air matanya bisa mengalir menetes mengenai luka robekan di pipinya karena akan sangat perih jika itu terjadi.
❝ itulah mengapa aku tak pernah membuka mulutku tanpa meletakkan tangan kiriku didepannyaㅡ
ㅡaku tak ingin kalian semua trauma melihat robekan dipipiku yang membentuk senyuman. ❞
。☆✼★━━━━next?━━━━★✼☆。
Tuhkan masa lalu yg kalian tunggu-tunggu uda saya post. Jadi guna tato senyum yang ada di punggung tangan Daniel itu bukan semata-mata untuk keren-kerenan. Itu bertujuan untuk jadi alat bantu Daniel ketika ingin menunjukkan senyumannya ke orang-orang termasuk pegawai Suicide sekaligus.
Kalo kalian mikir masa depannya Daniel paling kelam, tenang masi ada Irene sama Taehyung ( ͡° ͜ʖ ͡°) jadi vomentnya ya💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Suicide Restaurant [✓]
Mysterie / ThrillerSebuah fiksi tentang restoran terkenal disuatu kota yang menyajikan berbagai menu lezat teruntuk Anda sekalian. ❝ Peraturan utama, dilarang bodoh. ❞ Kim Taehyung Kang Daniel Irene Bae Iriyama Anna (( COMPLETED!)) Highest rank #17 in MYSTERY / THRIL...