30 'Ending

2.6K 135 37
                                    

Buru buru Ara menelfon Daniel, karena ia tahu ia tak akan sampai tepat waktu karena jalanan tiba tiba macet total, dirinya gelisah.

"Daniel ini aku Ara, dengerin baik baik.

Mama tiri kamu ngerencanain hal buruk buat om Brian, sekarang kamu ikutin mobil papa kamu.. Aku bakal panggil polisi saat aku sampai."

"Udah aku duga dari waktu itu, sekali lagi makasih.. Maafin aku, Ra.."

"Harusnya aku yang minta maaf sama kamu, aku udah jahat hiks-hiks maafin aku."

"Ra tetep disamping aku ya, apapun kondisinya. Makasih."

"Selalu."


Tit.

Perasaanmya sedikit tenang mendengar suara kekasihnya, Ara benar benar menyesal telah menuduh Daniel tanpa bukti.

Yang perlu kalian ketahui, Ara selalu berdoa agar ia selalu membuat Daniel bahagia, meskipun terkadang menyakitkan.

.

"Pah! jangan pergi dengerin Daniel, cewek itu jahat pah!" ucap Daniel memohon pada papanya.

"Buat apa papa dengerin kamu! papa gaakan percaya sama kamu!" Bantah Brian, dengan kasar.

"Daniel mohon kali ini aja pah. Dia jahat, anaknya jahat pah! Percaya Daniel!" Daniel bersimpuh dikaki Papahnya, namun Brian langsung pergi tanpa peduli perkataan anaknya.

"PAH! PAPAH!" Panggilnya saat ia menyadari papahnya telah pergi dengan mobilnya.

Dengan cepat Daniel melajukan mobilnya dengan cepat, ia mencari mobil milik Papanya. Ia sangat takut jika hal buruk terjadi pada Papanya.

Mobil yang ia cari terlihat didepan matanya melaju dengan kecepatan sedang, ia terus mengawasi pergerakan mobil dihadapannya.

ia terus menelfon Papanya, namun tak kunjung dijawab.

"Percaya sama Daniel, pah!" monolognya.

Pandangannya gelisah, saat melihat mobil melaju berlawan ke arah mobil papahnya, jantungnya serasa berdetak lebih cepat mobilnya ia lajukan dengan kecepatan sangat tinggi baiknya jalanan sangat renggang.

Sedikit lagi mobil hitam itu menabrakan diri ke mobil papahnya, mobil miliknya mampu menggeser mobil papahnya agar terjauh dari kecelakaan yang mungkin terjadi.

Jantungnya seolah berhenti, nafasnya melambat melihat apa yang akan terjadi.

BRAK!

Suara dentuman keras terdengar sepanjang jalanan membuat para pejalan kaki berteriak histeris.

Seorang pria didalam merasa sakit sekujur tubuh, ia memuntahkan sesuatu yang terasa amis dan memenuhi penciumannya matanya sayu namun ia ingin tetap tersadar.

Suara histeris banyak orang memenuhi pendengarannya, yang dia lakukan hanya mencoba untuk bertahan sedikit lagi.

"Daniel, jangan tutup mata kamu, nak!" Ucap Brian dengan tangis melihat kondisi anaknya.

Kepalanya seakan ditimpa benda berat, perutnya terasa sakit, pendengarannya samar, kakinya tak bisa digerakan, pandangannya memburam setelah itu ia benar-benar kehilangan kesadarannya dan menutup matanya entah untuk berapa lama atau mungkin selamanya.

"Panggil ambulan sekarang!" pinta Brian, yang tengah shock.

"Dijalan pak."

Ambulan dan polisi datang berbarengan dengan mobil milik Alan. Mereka berhamburan menuju lokasi tersebut. Ara menangis histeris saat tubuh Daniel dibantu oleh beberapa tim medis, darah bercucuran seluruh tubuhnya serta dia tak sadarkan diri.

Closer ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang