Epilog

2.5K 110 9
                                    

5 years later.




Suasana di negeri sakura ini sangat indah, apalagi telah memasuki bulan November. Musim gugur telah tiba, bunga bunga berguguran bersama tebaran angin di sepanjang jalanan.

Tokyo merupakan salah satu destinasi musim gugur terbaik, itu sebabnya Ara berada disini dan menikmati indahnya ciptaan tuhan.

Lima tahun berlalu, rasanya sangat lama hingga ia tak menyangka telah menjadi seorang wanita yang dewasa dan meraih cita citanya.

Ia menghirup nafas menikmati setiap hembusan angin yang seolah membelainya. Ia terseyum.

Ara mengingat saat pria itu berjanji akan mengajaknya ke negeri Jepang ini saat dirinya diterima Universitas.

Namun nyatanya, dia pergi dan menghilang.

Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi seseorang yang berharap dan mengunggu. Rasanya sangat tak adil, bahkan ketika rindu itu datang sungguh menyiksa.

Ulasan masa lalu membuatnya masih tertutup akan sebuah cinta yang baru. Namun, kali ini ia harus berusaha melupakan hal yang mungkin tak akan kembali.

Ara merasakan bagaimana rasanya mencintai sepihak, menunggu tanpa sebuah kepastian dan berharap tanpa di harapkan.

Tangannya masuk ke dalam sebuah saku jaket yang ia pakai saat ini, menikmati pemandangan gunung Fuji yang menjadi salah satu ikon terkenal di negeri sakura ini.

Banyak orang berlalu lalang, dan berfoto berlatar pegunungan ini.

Musim gugur ini, menurutnya waktu yang sangat tepat untuk menjernihkan fikiran dan telah Ara lakukan setiap tahunnya selama 3 tahun.

Ia tersenyum pilu, saat galeri ponselnya menampilkan beberapa potret kehidupannya di SMA, ia rindu sahabatnya, ia rindu teman temannya, ia rindu pada seorang yang telah membuatnya jatuh hati.

Tanpa ia sadari air mata itu menetes, membasahi pipi tirusnya.

Setelah menikmati indahnya Danau Kawaguchiko kakinya berjalan menelusuri destinasi lain yang tidak jauh dari tempat ia berdiri, yaitu Taman Oishi, dimana bunga lavender mengitarinya, tangannya sibuk memotret keindahan disekitar ini.

Banyak foto dirinya dengan berbagai ekpresi membuatnya sedikit terkekeh melihat tingkahnya.

Langkahnya terus melangkah mengikuti arah, kameranya menfokuskan pada objek dihadapannya.

Seseorang yang telah lama ia tunggu.

Netranya menerawang jelas objek dihadapannya, Ara yakin jika pria itu sosok yang telah lama ia cari.

Langkahnya seolah tertuntun untuk mendekatinya, pria berperawakan atletis itu nampak tak ada yang berbeda dengan pria yang berada di hadapannya. hazel eyes-nya bertemu dengan emerald eyes miliknya.

Layaknya Serendipity, mereka tak merencanakan sebuah pertemuan. Namun, hanya tuhanlah yang mengatur garis takdir mereka.

"A-Ara?" pekiknya dengan suara yang selama ini gadis itu rindukan.

Bukannya membalas, gadis itu langsung berhamburan kepelukan lelaki yang selama ini sangat ia rindukan, air matanya lolos membasahi pipinya, hatinya tak karuan.

Ingin rasanya Ara berteriak, memaki, dan memarahinya. Namun hal itu menghilang saat ia merasa dekapan tubuhnya.

Aroma tubuhnya masih sama, aroma yang ia nobatkan sebagai wangi favoritnya.

"A-aku rindu kamu, Daniel." isaknya sambil menatap nanar wajah yang ia rindukan.

"Maafin aku, aku udah ninggalin kamu dan menghilang." balasnya sambil menghapus lelehan air mata milik gadis yang selama ini ia sematkan dalam setiap do'anya.

"Jangan tinggalin aku lagi.." lirihnya.

"Tuhan selalu menyiapkan sesuatu hal yang indah pada waktunya, dan sekarang aku percaya bahwa Tuhan telah mentakdirkan kita berdua untuk sama-sama" Ucapnya sambil tersenyum. "Aku pernah bilang jika jodoh pasti akan bertemu lagi dan hari ini Tuhan sudah membuktikannya." lanjutnya.



Skenario Tuhan yang menyatukan mereka kembali, tak ada seorangpun yang tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan hanyalah bermimpi, berharap dan maju.

Bagiku, menunggu sebuah pasti itu terkadang lelah tapi dibalik itu semua kita tahu bahwa Tuhan tidak tidur. Menunggu suatu yang indah itu tidak sebentar, Percayalah sesuatu yang indah akan datang pada waktunya.

Skenario semesta mendekatkan mereka, bukan hanya dimata namun juga dihati--------Closer.

...

Finish>○<

Terima kasih banyak untuk semua pihak yang telah mendukung dalam mengembangkan cerita ini. Saya harap cerita ini bisa menghibur para pembaca, dan ambil hal postifnya yaa.

Dan semoga saya bisa lebih baik lagi dalam membuat karangan->staytune at my work ya! Aamiin.

Sekali lagi terima kasih<3


Salam,
Fadia Afadar

Closer ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang