21 'I Feel You Telling a Lie

1.8K 108 6
                                    

Cahaya matahari yang masuk dari jendela kamar berwarna krem seakan membangunkan seorang yang tengah tertidur pulas, ia membuka perlahan lahan mata yang sedari tadi tertutup, pertama yang ia rasakan pusing yang mendera kepalanya, ia mengulang kejadian semalam ketika di Bar......sial.

Laki laki berjambul itu mengambil ponselnya yang terletak di nakas, langsung melihat sejumlah deretan notifikasi di aplikasi whatsApp.

ArabellaH (14) km knp ga sekolah?
PPW (365) Bolos gak ngajak!
Sabila(4) Kmn si lo
Gilang(3) Cewe lo nanyain mele

Daniel membuka chat dari pacarnya, ia yakin tau ini namanya membolos karena ia tau sekarang sudah pukul 10 pagi.

ArabellaH

Nil jemput ga?
Nil bales iiii
Kamu dimana?
Udah jam set7
Aku duluan dianter kak Arvi
Kamu udah disekolah?
Kamu kemana udah bel
da akumah apaatuh:(
kamu telat?
bales kek sekali aja, jangan buat khawatir ih
Aku tanya bagas gak tau, malem kamu gaada dirumah
Kamu kenapa gak sekolah?

DanielAriq
Maaf, nanti aku jelasin


Sial, satu kata, banyak merugikan. Ia segera keluar bangun, ketika sedang siap-siap seorang gadis memakai dress diatas lutut itu menyapanya.

"Hai, kamu udah bangun?" sapanya.

"Siapa lo? gue gak kenal." ketusnya.

"Kamu gak inget semalem kita ngapain?" ucapan gadis itu mampu membuatnya dipuncak emosi.

'Apa yang gue lakuin semalem, tuhan? gue gak inget.' batinnya berbicara.

"Lo ngapain sih? emangnya semalem kita ngapain ?!" serbunya.

"Itu bibirlo..." ucapnya sambil meraba bibirnya yang merah merona.

"Bangsat, dasar cewek murahan lo! lo dibayarkan sama si anjing?"

"kan...."

"Bacot bangsat!" Kemudian ia mengambil jaket yang ada di kursi.

"Kamu mau kemana sih? aku udah buatin sarapan."

"Lo suruhan Bagas?! cuma orang bego yang mau berurusan sama si anjing laknat itu!" Setelah berbicara itu Daniel langsung pergi meninggalkan apartement si wanita itu.

.

"Ih masa dia cuma bilang maaf, dan nanti dijelasin, kesel." gerutu Ara.

"Ih lo harusnya bersyukur segitu juga mau ngabarin."

"Tapi kan gue khawatir tau. Kalau dia sakit gimana?"

"Khawatir wajar, tapi kalau dia udah bales lo tunggu aja."

"Okelah, berhubung gue gak mood belajar, bolos yuk kekantin."

"Kebiasaan nih, hobi bolos disaat bete."

"That's right my type" jawabnya, sok cool.

Mereka berjalan melewati beberapa kelas, diiringi gelagak tawa dari salah satu mereka, kemudian menduduki salah satu bangku sambil memesan makanan.

"Gimana lo sama Alan?" tanya Ara.

"Yagitulah, gaje deh." balas Bila sambil memutar bola matanya.

"Huh makanya jangan suka najis najisan, toh sekarang jadi suka." cibir Ara.

"Iya ih, nyesel gue dulu najisin si Alan, kenapa gak cowok lo!"

"Anjing!" pekik Ara, berkata kasar.

Closer ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang