♡ BAB 3 ♡

356 61 2
                                    

Suga menyeruput jusnya yang tinggal setengah. Kali ini dia sedang duduk di kantin, menemani Ji Eun yang sedang menemui Taehyung.

Ji Eun berjarak tiga meja saja dari meja yang ditempati oleh Suga. Di sana, ia sedang merayu Taehyung untuk menerima bekal makanan darinya.

Suga melihat Ji Eun dengan tatapan datarnya.

"Aish, dia benar-benar tidak menyerah," dengus Suga.

***

"T-taehyung ...."

Taehyung tersenyum melihat Ji Eun berdiri di hadapannya.

"Ne?"

"Ini." Ji Eun menyodorkan kotak makanan berwarna biru langit pada Taehyung.

Taehyung tertawa geli, diambilnya kotak makan tersebut dari Ji Eun dan menyimpannya di atas meja.

"Aku baru saja makan, Ji Eun. Kau tidak perlu repot-repot membawakanku makanan. Kantin sudah menyiapkannya setiap hari."

"Tapi aku membuatnya sendiri, khusus untukmu," jelas Ji Eun.

Taehyung memilih untuk mengambil kotak makan tersebut dan membuka isinya, ada empat potong sandwich di dalamnya. Taehyung menyuruh Ji Eun untuk duduk di sampingnya, tentu saja Ji Eun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Ia segera duduk di samping Taehyung.

Di meja tersebut, hanya ada mereka berdua saja. Jungkook memilih untuk pergi meninggalkan mereka berdua karena merasa menjadi pengganggu.

"Ambil ini." Taehyung menyerahkan satu potong sandwich tersebut pada Ji Eun. Ji Eun menerimanya dengan senang hati.

Taehyung mulai mengunyah satu potong sandwich pemberian Ji Eun. Begitu juga dengan Ji Eun, ia memakan sandwich buatannya sendiri sambil sesekali melirik Taehyung.

"Kau pandai sekali membuat sandwich. Setiap kali aku memakan sandwich buatanmu, aku selalu ingin memakannya kembali," ujar Taehyung.

"Terima kasih, aku anggap itu pujian," balas Ji Eun dengan senyum tipis.

Keduanya masih asyik memakan sandwich, hingga beberapa menit kemudian sandwich tersebut habis. Taehyung mengambil sebuah botol air mineral yang terletak pada meja di hadapannya. Membuka tutupnya lalu meneguknya begitu saja.

Ji Eun yang berada di sampingnya terdiam kala melihat Taehyung minum seperti itu. Ia kemudian memalingkan wajahnya, takut jika Taehyung menangkap basah dirinya tengah menatapnya seperti itu.

"Minum." Taehyung menyodorkan satu botol air mineral baru pada Ji Eun. Ji Eun menerimanya dengan senang hati, lalu segera meneguknya.

"Terima kasih," ujar Ji Eun pelan.

"Harusnya aku yang berterima kasih, setiap hari kau selalu membawakan makanan untukku," sangkal Taehyung.

Ji Eun tersenyum kikuk.

"Oh ya, mana sahabatmu, Suga 'kan namanya? Orang-orang sering menyebutnya dengan nama itu."

"Iya, itu nama panggilannya. Tapi aku lebih sering memanggilnya Yoongi."

"Sejenis panggilan sayang?" goda Taehyung sambil terkekeh kecil.

Ji Eun membulatkan kedua matanya. "Ah ... itu nama panggilanku khusus untuknya, karena kita telah bersahabat sejak lama."

Taehyung mengangguk paham. "Lalu di mana dia sekarang?"

"Itu." Ji Eun menunjuk ke arah Suga yang berjarak tiga meja dari meja yang ditempatinya dengan Taehyung sekarang.

Di sana, Suga tengah menatap tajam ke arah mereka berdua. Dengan mata yang sipit dan tatapan yang dingin serta tajam, membuat siapa saja yang menatapnya akan menundukkan pandangan karena segan. Apalagi dengan sifat angkuh yang dimilikinya.

Taehyung samar-samar tersenyum miring, lalu mengalungkan lengan kirinya pada pundak Ji Eun.

Ji Eun membulatkan matanya kaget, sebelumnya ia tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini dari Taehyung, apalagi ini di depan orang banyak.

"Taehyung, apa yang kau lakukan?" cicit Ji Eun.

"Anggap saja ini merupakan cara untuk membuatmu lebih dekat denganku," sahut Taehyung tanpa memutuskan kontak matanya dengan Suga.

Sementara Ji Eun, kini ia berusaha menetralkan detak jantungnya yang sedang tidak beraturan.

***

Suga masih setia memperhatikan Ji Eun yang kini tengah meminum air pemberian Taehyung. Setelah melihatnya dalam waktu yang cukup lama, Taehyung tiba-tiba menatap ke arahnya bersamaan dengan Ji Eun yang menunjukkan meja tempat di mana ia duduk.

Suga menatapnya kembali dengan tatapan dingin dan wajah yang angkuh. Tidak jauh berbeda dari biasanya.

Namun selang beberapa saat, Taehyung yang berada cukup jauh di depannya tiba-tiba mengalungkan lengannya pada pundak Ji Eun. Suga yang melihat aksi itu sontak saja berdesis kesal.

Ia mengepalkan tangannya dan menggebrak meja dengan tiba-tiba. Semua orang yang menatap dengan pandangan aneh ke arahnya tidak ia hiraukan. Suga butuh suasana yang baru, ia tidak tahan melihat situasi seperti ini meskipun sudah berkali-kali merasakannya. Suga kemudian bangkit dari duduknya dengan kasar hingga menimbulkan decitan meja yang terdengar cukup nyaring, lalu berjalan dengan langkah besar dan tetap dengan pandangannya yang angkuh serta dingin.

***

Stay With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang