♡ BAB 17 ♡

254 54 2
                                    

You don't realize deep inside that i'm broken.
-Fake Love-

***

Aku masih menanti masa dimana aku menjadi rumah tempatmu pulang.

***

Suara piano yang dimainkan oleh Suga sama sekali tidak menciptakan alunan nada yang indah. Pikirannya tidak fokus. Ia masih memikirkan soal Taehyung yang ditemuinya tempo hari. Ia memikirkan bagaimana perasaan Ji Eun jika mengetahui semuanya. Ia tidak ingin gadisnya kembali menangis.

Suga bangkit dan meninggalkan piano yang tadi dimainkannya. Ia melihat keluar jendela ruang musik. Melihat bagaimana murid-murid di sana saling berinteraksi satu sama lain. Matanya tidak menemukan keberadaan Ji Eun. Sejak saat kejadian di rooftop saat itu, ia dan Ji Eun kembali menjaga jarak. Tapi tidak seperti dahulu, saat di kelas, keduanya masih sering berinteraksi dan mengobrol seperti biasa.

Bosan berada di ruang musik, Suga akhirnya membawa diri keluar dari ruangan tersebut dan melangkahkan kakinya menuju rooftop yang berada tak jauh dari sana. Hanya rooftoplah tempat yang bisa menenangkan dirinya. Di sana, tidak ada hal yang dapat mengganggu pikirannya.

Saat akan menaiki tangga, dirinya dikejutkan oleh kehadiran Jungkook yang tiba-tiba. Seperti biasa, dengan bungkus kacang kulit di tangannya.

"Apa?" tanya Suga ketus saat mendapati Jungkook menatapnya begitu intens.

Jungkook mengedikkan bahunya tak acuh. "Aku hanya lega mendapatimu tidak lagi mendekati Ji Eun."

Suga tidak menghiraukan ucapan Jungkook, ia kemudian kembali meniti anak tangga satu per satu. Samar-samar, ia mendengar Jungkook menggumam sesuatu ketika ia berjalan.

Beruntung si kulkas itu tidak mendekati Ji Eun lagi, tapi Taehyung sekarang malah bersama dengan Irene. Dasar playboy tidak tahu diri.

Irene? Apa maksudnya? Apakah dia merupakan nama dari seorang gadis yang bersama dengan Taehyung di kafe waktu itu?

Tiba di rooftop, Suga menidurkan dirinya. Tidak peduli dengan seragamnya yang nanti akan kotor penuh debu. Tangan kanannya ia gunakan untuk menghalau sinar matahari yang menerpa wajahnya.

Pikirannya menerawang, memikirkan sebenarnya ada hubungan apa Taehyung dengan gadis yang Suga kira bernama Irene itu. Benar-benar lelaki bejat, playboy bajingan. Maki Suga dalam pikirannya.

Oh, jangan lupakan, ia akan segera menghancurkan Taehyung. Dalam hal apapun. Sekarang Suga berpikir, hal apa yang dimiliki oleh Taehyung yang harus ia hancurkan?

Apakah ia harus menghancurkan ketampanannya? Memukul rahangnya hingga patah, mematahkan tangannya hingga bengkok. Atau menendang perutnya hingga ia memuntahkan banyak darah?

Sepertinya akan menyenangkan jika menghancurkan Taehyung dalam artian seperti itu. Dalam hal lain? Apa yang harus ia hancurkan? Hatinya? Membuatnya jera? Apa ia harus mengeluarkan seluruh koleksi kata-kata kasarnya agar hati nurani Taehyung tertohok? Agar ia jera dan tidak mempermainkan perasaan perempuan lagi.

Ah, dibandingkan dengan itu, yang lebih penting saat ini adalah bagaimana cara Suga meyakinkan Ji Eun bahwa Taehyung telah berkhianat. Meyakinkannya bahwa Taehyung bukanlah laki-laki yang baik. Dia telah mempermainkan Ji Eun di belakangnya secara diam-diam.

Stay With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang