♡ BAB 10 ♡

253 51 5
                                    

Suasana kantin sangat ramai pada jam istirahat. Namun berbanding terbalik dengan meja yang ditempati oleh Suga, kosong, terkecuali dirinya sendiri yang duduk di sana.

Sejak bel istirahat berbunyi sepuluh menit yang lalu, Ji Eun sudah dijemput oleh Taehyung yang sigap berdiri di depan kelasnya. Ditemani oleh temannya yang suka memakan kacang kulit, Jungkook.

Suga menyeruput jus alpukatnya. Ia menatap Ji Eun yang duduk pada meja yang berjarak kurang lebih lima meter darinya. Hanya berdua saja, dengan Taehyung tentunya, tidak ada orang lain lagi.

"Bolehkah aku duduk di sini?" pertanyaan seseorang mengalihkan perhatian Suga. Belum juga ia menjawabnya, orang tersebut sudah duduk dengan nyaman pada kursi di hadapannya.

"Siapa kau?" tanya Suga datar, tanpa ekspresi. Seseorang di hadapannya dengan santai menjawab, "Jungkook."

Jungkook kembali membuka bungkus kacang kulitnya, lalu memakannya dengan lahap. Sesekali ia meminum air mineralnya yang tinggal seperempat botol.

"Taehyung tidak memperbolehkanku untuk duduk di sana. Ia hanya membolehkan Ji Eun untuk duduk bersamanya." Jungkook berkata sambil melihat ke meja yang ditempati Taehyung dan Ji Eun.

Suga tidak mendengarkannya, ia hanya menganggapnya angin lalu. Lagipula, keberadaan Jungkook tidak terlalu berpengaruh. Asal dia tidak mengganggunya saja.

Matanya masih fokus meneliti dua manusia berbeda gender yang berjarak cukup jauh dari mejanya. Ia menangkap momen saat Taehyung mengusap pelan sudut bibir Ji Eun yang sedikit belepotan karena makanan yang dimakannya.

Hal itu membuat Suga berdecak kesal. Tangannya terasa gatal untuk mematahkan jari-jari Taehyung yang telah lancang memegang gadisnya dengan seenaknya.

Namun, yang bisa Suga lakukan sekarang hanyalah diam tanpa berbuat hal apapun. Itu adalah sumber kebahagiaan Ji Eun, ia tidak boleh menghancurkannya. Suga tidak ingin melihat gadisnya sedih karena ulahnya sendiri.

"Aku penasaran, berapa hari Taehyung akan bertahan menjalin hubungan dengan gadis itu," ujar Jungkook sambil terus mengunyah kacangnya. Pandangannya tidak terlepas dari Taehyung dan Ji Eun.

Mendengar itu, Suga lantas menatap Jungkook penuh tanda tanya.

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak tahu, ya? Taehyung itu seorang playboy, dia sudah sering berpacaran dengan banyak gadis di sekolah ini. Aku kira, sebagai sahabat Ji Eun kau tidak akan membiarkannya berpacaran dengan Taehyung. Namun ternyata tidak, kau membebaskannya," jelas Jungkook.

"Mwo? Taehyung seorang playboy?"

Jungkook mengangguk. "Aku heran, kenapa juga dia bisa suka pada Ji Eun. Setahuku, masih banyak gadis lain yang lebih cantik di sekolah ini," ujarnya.

Suga membulatkan matanya. Ingin sekali dia mematahkan leher laki-laki tersebut. Jelas-jelas Ji Eun memiliki wajah yang sangat cantik. Bahkan lebih cantik dibandingkan dengan seluruh gadis yang ada di sekolah ini.

"Heh! Kau tidak melihat dengan baik? Ji Eun itu cantik, bahkan sangat cantik! Matamu katarak hah!?" bentak Suga, tidak suka dengan perkataan Jungkook yang merendahkan gadisnya tadi.

Jungkook terkesiap, tidak menyangka dengan respon yang diberikan Suga akan seperti ini. Kini dia tahu, Suga-lah yang posesif dalam persahabatan yang dijalaninya dengan Ji Eun.

"Mataku baik-baik saja. Hanya saja seleraku dengan Taehyung berbeda, aku akan menganggap seorang gadis cantik jika mataku menilainya cantik. Meskipun dia cantik menurut orang-orang tapi menurut mataku tidak, aku tidak akan menyebutnya cantik."

Merasa penjelasan Jungkook tidak penting, Suga kembali memfokuskan dirinya pada hal penting yang dikatakan oleh Jungkook. Bahwa Taehyung adaah seorang playboy. Ia tidak bisa membiarkan gadisnya jatuh pada seorang playboy seperti Taehyung.

Suga tidak tahu-menahu soal ini. Yang ia tahu, Taehyung hanyalah seorang pelajar laki-laki yang memiliki sifat tidak baik, karena sering berlaku buruk di sekolah. Dia tidak pernah mendengar bahwa Taehyung juga seorang playboy.

"Memangnya, Taehyung itu playboy macam apa?" selidik Suga.

"Dia itu selalu bergonta-ganti pacar, namun dalam jangka waktu yang lama. Sekali dia mendapatkannya, pasti hanya berlangsung beberapa hari. Akan tetapi, sebelum berpacaran dia pasti melakukan pendekatan terlebih dahulu, dan itu memakan waktu yang lumayan lama."

Suga mendengarkannya dengan cermat. Apabila dipikirkan, Ji Eun dan Taehyung juga melakukan pendekatan dalam waktu yang cukup lama. Hal ini membuat Suga khawatir jika Taehyung akan memutuskannya dalam waktu dekat. Ia harus melakukan sesuatu agar Taehyung tetap bersama Ji Eun. Atau mungkin, ia yang akan menggantikan Taehyung.

***

Stay With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang