♡ BAB 7 ♡

263 56 0
                                    

Ji Eun menatap pantulan dirinya pada cermin, meneliti setiap inci tubuhnya yang kini dibalut dengan dress polos selutut berwarna baby blue serta sneakers berwarna putih di kakinya. Tidak lupa ia menggelung rambutnya dan membiarkan beberapa helai terjatuh pada sisi kiri dan kanan pipinya.

"Daebak! Taehyung pasti akan terpesona dengan penampilanku."

Ia kemudian mengambil sling bag yang berisi ponsel serta dompet yang terletak di atas kasurnya, dan segera bergegas keluar dari kamarnya.

"Eomma, aku berangkat!" seru Ji Eun pada ibunya yang tengah memasak di dapur.

Jalanan di sekitar rumahnya nampak sepi. Akhir pekan mungkin dihabiskan orang-orang di sekitar untuk berkumpul di rumah bersama sanak keluarga. Ji Eun tidak mempedulikan hal itu, yang ia tahu sekarang, ia akan berkencan dengan Taehyung.

Ya, ajakan Taehyung tiga hari lalu disetujui oleh Ji Eun. Laki-laki itu mengajaknya untuk berjalan-jalan, menonton, makan, dan hal lain yang biasanya dilakukan oleh pasangan kekasih saat sedang berkencan. Tapi, tunggu. Ji Eun dan Taehyung bukanlah pasangan saat ini, tapi entah jika nanti. Kita lihat saja.

Kini, Ji Eun sudah menaiki bis yang akan membawanya ke tempat yang telah dijanjikan. Sepanjang bis tersebut berjalan, senyuman tidak pernah lepas dari bibir Ji Eun. Ia terus membayangkan apa-apa saja yang nanti akan dilewatkan saat berkencan bersama Taehyung.

Tidak terasa, bis yang ditumpangi Ji Eun telah sampai di depan sebuah coffee shop, di sana, di meja nomor tiga belas Taehyung sudah menunggu dengan balutan kaos polos yang dilapisi jaket berbahan jins.

Saat Ji Eun masuk dan menghampiri Taehyung, laki-laki itu memberikan senyuman terbaiknya untuk Ji Eun. Kemudian ia mempersilakan Ji Eun agar duduk pada kursi di hadapannya, yang dipisahkan oleh meja kecil berbentuk bulat.

"Maaf, Ji Eun, aku tidak bisa menjemputmu."

Tidak mau ambil pusing, Ji Eun segera menyangkal ucapan maaf Taehyung. Menurutnya, baik Taehyung menjemputnya ataupun tidak, itu tidaklah begitu penting. Yang penting, Taehyung bisa jalan bersamanya saja itu sudah cukup.

Cukup lama mereka berdiam diri sambil menunggu pesanan datang, diam-diam Taehyung memperhatikan Ji Eun yang sibuk memandang ke luar jendela coffee shop tersebut.

"You look so beautiful," ucap Taehyung kecil, namun mampu terdengar oleh Ji Eun. Sontak saja Ji Eun merasa tersanjung. Ia menggigit pipi bagian dalamnya untuk menahan senyuman yang lebih lebar.

Ji Eun belum menoleh sedikit pun dari jendela setelah Taehyung mengucapkan hal tadi. Beruntung, seorang pelayan yang membawa pesanan mereka sudah datang sehingga bisa membuat suasana sedikit mencair.

Setelah mengucapkan terima kasih, pelayan tersebut segera pergi. Ji Eun dan Taehyung pun mulai menyantap makanan yang mereka pesan. Mereka berdua makan dalam diam. Tidak ada yang bicara, sampai ....

"Ji Eun, lihat padaku," ucap Taehyung. "Ada sesuatu di bibirmu," lanjutnya, kemudian ia mengusap sudut bibir Ji Eun dengan jarinya.

Tubuh Ji Eun menegang. Mendapat perlakuan seperti itu dari laki-laki yang ia cintai merupakan hal yang sangat istimewa. Ia kemudian menepis pelan jari Taehyung yang masih menempel di bibirnya.

"T-terima kasih," cicit Ji Eun.

Taehyung menampilkan senyuman manisnya. "Sama-sama."

"Kenapa kau mengajakku untuk ... berkencan seperti ini?" tanya Ji Eun sedikit ragu ketika mengatakan kata terakhir yang ia ucapkan.

"Karena aku suka."

Kedua bola mata Ji Eun membulat mendengar jawaban Taehyung. Suka? Suka apa? Taehyung menyukai dirinya?

"Aku suka saat bersamamu. Jadi, aku mengajakmu berkencan agar aku bisa menghabiskan waktu lebih lama denganmu."

Bisakah Ji Eun berteriak saat ini juga? Apakah ini sinyal bahwa Taehyung juga menyukai dirinya?

Mulut Ji Eun sedikit terbuka, tidak percaya dengan apa yang diucapkan Taehyung. Ia kemudian mengerjapkan matanya beberapa kali, memastikan apakah seseorang yang berada di hadapannya ini benar-benar Taehyung. Ji Eun lalu mencoba untuk menggigit kecil lidahnya hingga terasa sakit, meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini bukanlah mimpi.

"Kau ... serius?"

Taehyung mengangguk. Perlahan, kedua tangannya menyusup dan menggenggam jemari Ji Eun yang kosong.

"Bolehkah aku bicara, kalau saat ini aku menyukaimu?" ujar Taehyung sambil menatap dalam kedua mata Ji Eun.

Oke. Ini terlalu cepat. Baru saja Ji Eun berpikir kalau Taehyung menyukainya, dan saat ini juga ia menyatakan hal yang sama.

"H-hah? Kau ... kau menyukaiku?"

Tidak menjawab pertanyaan Ji Eun, Taehyung kemudian mengecup lembut punggung tangan gadis di hadapannya itu. Membuktikan bahwa ucapannya bukan sekedar omong kosong.

"See? Aku serius."

Ji Eun sekarang benar-benar akan pingsan.


***

Stay With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang