2

38 3 0
                                    


***

Arka menyalami rey dan syeril
"selamat ya untuk kalian, semoga terus bahagia sampai akhir"ujar arka dan di sambut senyuman oleh rey dan syeril

"lantas kapan kamu akan menyusul kami?"tanya rey

Arka menghembuskan napas lelah,
Rey sungguh prihatin melihatnya

"aku masih percaya bahwa dia belum pergi,aku yakin dia akan kembali"arka menerawang jauh

"ikhlaskan dia ka, dia sudah tenang di sana"ujar syeril menyemangati

Arka hanya tersenyum

"entah mengapa aku merasa sosoknya ada pada diri yang lain"ujar arka lirih tapi masih terdengar oleh rey dan syeril

Mereka saling menatap,lalu berusaha tersenyum agar arka tak menyadari apa yang sedang mereka sembunyikan.

"ya sudah aku harus pergi dulu,sekali lagi selamat untuk kalian, aku yakin dia pasti bahagia melihat kalian seperti ini"

Mereka hanya menggangguk mengiyakan ucapan arka

Setelah kepergian arka
"aku benar benatlr sudah tidak bisa menyembunyikan ini lagi, dia berhak tau semua ini"ujar rey kesal

"tapi kita juga tak bisa memaksa amanda untuk mengatakannya sekarang, amanda pun punya hak yang sama kan?"ujar syeril menenangkan rey

Rey hanya menggangguk pasrah

"kita hanya perlu menunggu waktu hingga mereka berdua sama sama siap,dan aku yakin mereka akan bahagia"ucapan syeril membuat arka tersenyum.

***

Amanda berjalan tergesa gesa memasuki kantor, ia menyadari pasti sesampainya di ruangan ia akan langsung mendapatkan ocehan managernya

"aduh bisa habis nih aku"gerutunya setengah berlari

Tapi dugaannya salah,manda bisa bernapas lega karena managernya tak masuk hari ini

"vin,kok tumben sih manager gak masuk?"tanya manda yang masih sibuk membereskan berkas berkas

"oh... Katanya sih istri nya melahirkan. "jelas vini yang masih sibuk dengan laptopnya

Manda hanya berohria mendapat jawaban dari vini sahabatnya

"oh iya,aku baru inget hari ini kan pak budi harus menghadiri rapat di bandung, dan itu artinya salah satu dari kita yang akan menggantikannya"jelas vini menatap manda

"kenapa melihat ku seperti itu? "tanya manda heran

"bukankah kamu yang membuat laporan pembangunan di bandung"jelas vini

"ya terus apa hubungannya?"tanya manda masih heran

"ampun deh,demi apa ya aku kok bisa sih punya temen selemot kamu da, jadi gini loh da kamu kan yang membuat laporan soal pembangunan itu, itu artinya kamu yang harus mengikuti rapat itu. "jelas vini

"ya terus aku harus apa, cuma rapat doang kan aku udah siap kok lagian semua yang ada di laporan itu aku udah hapal"ujar manda percaya diri

Vini menatap jengah manda yang masih belum mengerti juga

"yakin..?walaupun kamu harus pergi sama bos besar? "pertanyaan vini membuat manda membulatkan matanya.

"serius kamu?"tanya manda kaget

Vini hanya menganggukan kepalanya sembari membetulkan letak Kacamatanya yang sedikit turun

"mati nih gue.... Aduh kenapa harus sama dia coba"gerutu manda

Tatapan yang samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang