11

12 2 0
                                    


***

Berbeda dengan arka,kini nadira tengah bingung dengan apa yang sedang ia lihat.

"kita sudah sampai, ayo kita turun"ujar ibu yang mengadopsi nadira.

"apa ini rumah kita? "tanya dira pelan

"bukan, tapi ini akan menjadi tempatmu"ujarnya menyeringai

Nadira tampak bingungvdengam apa yang ia dengar matanya melihat segerombolan laki laki berbadan tambun juga beberapa wanita berpakaian diluar batas.

Ingatannya nya kembali saat arka mengatakan bahwa jakarta itu kejam.

Tangannya bergetar, langkahnya mundur beberapa langkah,tanpa sepengetahuan ibu angkatnya dira segera berlari menjauh dari tempat yang menyeramkan menurutnya.

Kebahagiaan yang ia harapan lenyap seketika, pendengarannya terus mendengat ucapan arka yang selalu mengatakan agar ia menjaga diri baik baik, agar mereka selalu bersama,tapi ia mengingkari semua itu.

"kakak, tolong aku"ujar dira di tengah tangisnya.

Langkahnya terhenti saat ia melihat tong sampah yang sangat besar, tanpa pikir panjang ia segera masuk kedalamnya guna menghindari kejaran para pengawal ibu angkatnya.

Nadira mendekap mulutnya sendiri agar para pereman itu tak mengetahui keberadaannya.

"sial anak itu berhasil lolos"ujar salag satu preman itu.

"ayo kita kembali"ajak para preman yang lainnnya.

Dira bisa bernapas lega

"terimakasih ya allah"lirihnya.

***

Langit mulai gelap dan terus hingga larut, hawa dingin menerpa siapa saja yangbmasih berada di luar rumah, beberapa orang yang masih berada di jalanan berlomba lomba berjalan menuju rumah masing masing tapi tidak dengan nadira, tangisnya sudah tak terlihat, tapi guratan kesedihan itu masih tampak di wajah cantiknya. Beberapa kali ia meraba perutnya yang berbunyi.

"umiii... Kakak.... "lirihnya tak henti.

Namun langkahnya terhenti saat samar sama ia mendengat kata TOLONG.
Tanpa pikir lagi ia segera berlari menuju arah suara itu, dan benar saja matanya menangkap seorang ibu tengah berusaha menarik tasnya dan nadira yakini laki laki yang berebut tas dengan si ibu adalah seorang maling.

Nadira yang bersembunyi di balik tembok yang kokoh, tersenyum penuh arti.

"ada rajia ada rajia.... "teriaknya sangat lantang dan keras.

Senyumnya semakin mengembang kala laki laki itu lari terbirit birit meninggalkan sang ibu itu.

"alhamdulillah"ujarnya pelan.

"apa ibu baik baik saja?"tanya nadira yang sudah berada di sampibg sang ibu yang masih terengah engah.

"kamu yang menolong saya?"tanya ibu itu berbinar.

Nadira hanya tersenyum lucu.

"terimakasih nak terimakasih banyak"ujar ubu itu memeluk nadira.

Nadira tampak canggung.

"sama sama bu, ibu hati hati ya"uhar nadira mulai berjalan kembali.

Sang ibu yang melihat penampilan nadira yang berantakan merasa aneh.

"kemana kamu pulang?"tanya ibu itu membuat labgkah dira terhenti.

"dira tidak tahu"ujarnya polos

Tatapan yang samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang