Bagian 2

428 25 0
                                    

-Kalo aku ditanya siapa lelaki didunia ini yang paling kejam? Aku akan teriak dengan menyebut namamu!-

[>>>]

Vania mengelah nafas sudah hampir sepuluh menit dia menunggu lelaki jangkung itu. Namun pria itu tidak keluar juga sampai sekarang.

Ayolah Vania bukan tipe wanita yang senang menunggu. Dia termasuk dalam kategori wanita yang tidak pernah ingin membuang waktu.

Bruk

Sebuah pakaian mendarat sukses diwajah Vania, membuat Vania terbelak kaget. Vania mengambil pakaian itu dari mukanya dan memandang pria jangkung itu dengan tatapan kesal benar-benar orang yang menguji kesabaran.

"Cuci kemeja ku itu sampai bersih. Besok akan aku ambil" ucapnya dengan nada tanpa rasa bersalah.

"Apa,, besok? Hei! Kau fikir aku adalah orang yang mempunyai kekuatan matahari sehingga bisa mengeringkan pakaian semalaman?"

"Memangnya aku perduli. Pokoknya aku ingin baju ku kembali besok sampai tidak, maka aku akan meminta ganti" ancamnya yang membuat Vania memandangnya panik.

"Oh ayolah jangan menyusahkan ku. Bagaimana jika dua hari setelah itu aku akan mengembalikan baju mu"

Chanyeol sempat berfikir tentang usulan Vania. Cukup lama Chanyeol memikirkannya akhirnya dia setuju dengan itu membuat Vania tersenyum ramah.

Vania memasuki apartemennya dan meninggalkan Chanyeol sendirian diluar.

(×××)

Hari ini saat nya semua orang menghabiskan waktunya untuk tertidur atau berlibur karna ini adalah hari weekend. Vania melihat jam wekernya ternyata jam sudah menunjukan pukul delapan lewat sepuluh menit terlalu pagi baginya untuk bangun dihari libur seperti ini saat dirinya ingin menutup matanya kembali pikirannya langsung teralih pada pakaian pria berkuping panjang tadi malam.

Akhirnya dengan perasaan tidak rela Vania bangkit dari kasurnya untuk mencuci pakaian pria itu.

"Kenapa dari sekian banyak pria dikorea ini aku harus bertemu dengan lelaki seperti kupiang itu si" gerutunya sambil memasukan kemeja itu kedalam mesin cuci. "Apa dia tidak punya pembantu? hanya untuk mencuci kemeja satu saja harus merepotkan orang seperti ini. Aku tau ini bukan semuanya salahku karna dia juga salah andai saja waktu itu dia tidak berbicara lewat ponselnya sambil berjalan pasti dia akan memegang gelas kopinya itu dengan baik. Aih kenapa aku jadi membicarakan orang seperti ini Astagfirullah"

Hanya butuh tiga puluh menit untuk mencuci pakaian pria kuping panjang--Kupiang--  itu dan beberapa pakaian nya lalu Vania menjemurnya setelah selesai Vania beristirahat sebentar dan berniat keluar untuk membeli beberapa makanan ringan karna dia juga terlalu bosan didalam apartemennya seorang diri dan tidak melakukan apapun.

Vania beranjak dari sofa lalu berjalan keluar untuk membeli makan ringan tapi langkahnya harus terhenti sejenak saat ia melihat pria kuping panjang itu baru ingin memasuki lift dia tidak akan membiarkan dirinya berduan di satu lift bersama pria itu. hanya membayangkan saja membuat kepala Vania menjadi pening.

Saat sudah membeli beberapa makanan ringan Vania pun berjalan keluar untuk kembali ke apartemennya sebab Vania tidak terlalu suka dengan hiburan mengingat dia sedang berada dinegara orang membuat Vania tidak tau menau tentang dimana tempat untuk berwisata.

Vania mempercepat langkahnya saat ada seseorang yang berlari kearahnya, Vania hanya dapat berdoa karna hanya Allah sekarang yang dapat melidunginya. Seseorang itu makin berlari kearah Vania dan saat itu juga langkah Vania terhenti saat orang tersebut menghalangi jalan nya.

Islam As My Dear Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang