Bagian 12

273 18 0
                                    

Ini bukan masalah perasaan, juga bukan masalah cinta. Ini masalah takdir kenapa dia begitu jahat membuat seseorang seakan-akan dipermainkan dikehidupannya sendiri.

[>>>]

"Allahu Akbar"

Chanyeol membuka matanya perlahan dan pandanganya menggeledah keseluruh ruangan. Ada yang aneh menurutnya. Ini bukan seperti kamarnya lalu dia berada dimana? Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari pikiran Chanyeol.

Namun, seketika pertanyaan itu terjawab semua. Saat mata Chanyeol melihat ke arah seorang wanita yang sedang berdiri membelakanginya.

Ini masih jam tiga malam. Namun, wanita itu belum juga tidur Chanyeol tidak tau apa yang sedang wanita itu lakukan malam-malam seperti ini.

"Assalamu'alaikum wa rahmatullah" Vania mengusap kedua tangannya itu kewajah. Dan mengangkat tanganya untuk bermunajat kepada Allah.

Sedangkan lelaki yang kini sedang berbaring di atas kasur king rize milik Vania hanya terdiam dan menatap wanita tanpa kedip.

"Amiin" setelah mengucap itu Vania pun bangkit dari sejadahnya untuk mengambil Al-qur'an yang berada di nakasnya.

"Astagfirullah Alazim" Teriak Vania kaget. Lalu segera membalikan tubuhnya untuk memakai cadar. "Kenapa kau tidak bilang sudah bangun?" Lelaki yang diajak bicara tersebut hanya diam bahkan ia masih menatap Vania lekat. "Chanyeol?"

"Ah?" Ucapnya ling-lung.

"Aku bertanya kenapa kau tidak bilang sudah bangun"

"Sedang apa kau dijam seperti ini?" Benar-benar kebiasaan yang buruk. Jika ditanya maka dia akan bertanya balik.

"Sholat"

"Sholat? Apa itu?"

"Seperti bentuk penyembahan"

"Kenapa kau melakukan ini dirumah?"

"Dimana pun aku mengerjakannya, Tuhan ku pasti tau" ujar Vania sambil mengambil Kitabullah dinakasnya.

"Walau pun dijam seperti ini?" Vania mengangguki ucapan pria itu.

"Tuhan ku tidak perna tidur. Dia akan selalu mengawasi setiap gerak-gerik hamba-Nya non-stop"

"Tuhan mu hebat?" Tanya Chanyeol polos.

"Tentu! Bahkan dia sangat hebat" ucap Vania "sudah aku ingin melanjutkan kegiatan ku lagi. Di meja itu sudah ada bubur dan air putih kau bisa memakannya untuk mengisi perutmu" lanjutnya lalu melangkah pergi dan terhenti saat--

"Van" panggil Chanyeol.

"Apa lagi?"

"Kau pasti telah melihat betapa menjijikannya aku tadi malam." Vania mengerutkan alisnya heran. Kenapa memangnya?

"Setiap manusia punya aib, dan yang namanya aib pasti buruk. Kenapa aku harus jijik melihatmu tadi malam?" Chanyeol hanya diam. Dan seperti tidak ada yang harus ditanyakan lagi Vania pun melanjutkan langkahnya kembali.

"Bismillahi Rahman ni Rahim" lantunan suara itu membuat Chanyeol tertegun, kenapa perempuan yang biasa ia sebut wanita ninja itu mempunyai suara yang sangat merdu.

"Ar-Rahman" dan pembacaan surah Ar-Rahman itu membuat Chanyeol diam terhayut dengan suara indah milik Vania. Entah kenapa saat mendengar lantunan surah yang dibaca kan Vania, hati Chanyeol seakan berdegup ada detakan aneh disana namun, Chanyeol tidak tau pasti ada apa dengan hatinya.

"Shodakallahul Azim" Vania mengakhir bacaannya itu dan bangkit dari atas sejadahnya.

Chanyeol yang mendengar suara itu terhenti merasa kecewa, Chanyeol menatap Vania dengan raut seperti orang bertanya.

Islam As My Dear Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang